Song: Hwasa - Orbit
ENJOY READING
Jisoo membuka perlahan ikatan silk robe yang ia kenakan, merebahkan tubuhnya diatas ranjang. Diam – diam mengulum senyum untuk beberapa alasan ia sedikit terusik akan gairah muda yang kembali. Masa pubertas yang akan dipenuhi dengan cinta – cintaan bermunculan kembali kepermukaan. Tampaknya ia jatuh cinta kembali.
Sedang pria dilain sisi juga tengah berbunga, V meletakan kedua tangannya diatas kepala memikirkan kejadian beberapa jam lalu dimana ia dan Jisoo tak sengaja saling melumat. Setelah pertemuan kerja sama tersebut, V menawarkan untuk mengantar Jisoo pulang dan dibalas anggukan kepala oleh sang empu.
Berakhir mereka didalam mobil bersama, atmosfer yang berbeda didalam resto terbawa sampai ke mobil tak ada pembicaraan hanya radio mobil yang memutar lagu Pretty Rick. Lirikan – lirikan singkat mereka saling melempar.
V tengah canggung saat ini, sungguh ini bukan pertama kalinya ia bersitatap dengan klien wanita namun Jisoo memiliki pesona yang berbeda menurutnya. Ah Kim Taehyung apa kau sedang jatuh cinta, entahlah hanya saja V sedikit merasa gejolak yang akan keluar dari dalam dirinya.
Sampai dihadapan rumah mewah berwarna krem muda dengan pintu gerbang berwarna hitam, Jisoo hendak melepas sitbelt namun benda bertali karet itu macet, tolong ini mobil keluaran terbaru dan baru V pakai selama 1 bulan dan lihat sitbeltnya sudah bertingkah.
"ah, kenapa ini tak bisa ditarik" Jisoo bersuara, V melirik lalu tersenyum tipis setelahnya
"biar kubantu" V mulai maju mencoba untuk melepas Sitbelt yang masih setia menyilang ditubuh Jisoo. Jisoo memundurkan tubuhnya jarak mereka terlalu dekat. Sampai ia bisa melihat lekuk wajah V yang terpahat sempurna hidung menjulang dengan rahang kokohnya jangan lupakan fokus Jisoo yang lain yaitu bibir tebal yang siap memuaskan dan dipuaskan.
Jisoo mencoba untuk mengalihkan pikirannya, ia mengibas rambutnya kebelakang sambil mengembungkan pipinya lain hal dengan V yang menelan ludahnya kasar berkali – kali. Sitbelt terlepas V menarik tubuhnya untuk kembali keposisi semula sebelum wajahnya dan Jisoo berdekatan bahkan nafas mereka satu sama lain bisa merasakan.
Jantung Jisoo berdegup, mata V yang tajam menelisik onyx kelam miliknya ada kata yang tak terucap meski hanya tatapan Jisoo telah menuruti gairahnya ia membiarkan V untuk mengecup bibirnya singkat, lalu melumatnya sedikit kasar dan menjadi ciuman yang menuntut.
Jisoo tak mau kalah ia membalas dengan mengulum lidah V didalam mulutnya, berbagi ludah dan sampai pada pasokan oksigen menipis. V terlebih dahulu melepas tautan mereka lalu menunduk untuk beberapa detik sambil mengumamkan kata maaf.
Jisoo terkejut dengan kejadian barusan, namun ia tak marah atau menyangkal hal itu sama sekali. Ia akui ia menyukainya. Jisoo mengelus kepala belakang V mengelus surai coklat itu membuat pria jangkung ini beralih menatapnya.
"tak perlu meminta maaf, aku paham Taehyung – sii" V bungkam beberapa kata yang akan terucap rasanya membeku
"aku tau kau tertarik sejak kau melihatku, " V masih pada posisinya
"aku layaknya kakak untukmu dan tak bisa " kata – kata terakhir itu membuat V mengusap wajahnya kasar
"memangnya kenapa..? lihat saja Noona aku akan membuatmu tetap disisiku" bilang matanya berkilat. Ia telah memutuskan sesuatu.
Malam berteman hujan deras, Jisoo mengeratkan pelukan dirinya sendiri, sesekali menggosokkan telapak tangannya guna mendapatkan hangat walau nihil. Suaminya telah mengirim pesan tak bisa menjemputnya karna rapat belum juga selesai, perjanjian mereka belum mencapai kata sepakat.
Halte bis menuju apartemennya hanya tinggal satu, Jisoo melihat air hujan yang turun lalu terdiam, ia mengadahkan tangganya merasakan tetes hujan.
"Min Yoongi, kau keterlaluan" ia menghentakkan kedua kakinya sambil menggembungkan kedua pipinya. Mengemaskan untuk seorang pria didalam mobil yang memandangi sejak beberapa menit lalu. Sebenarnya itu kejadian yang tak diduga V hanya ingin pulang setelah berkutat dengan kertas – kertas bernilai fantastis.
Namun keberuntungan selalu berpihak padanya pikir V, lihat ia menemukan wanita pujaan tengah menunggu bis, tadinya ia ingin menghampiri namun urung dan memutuskan untuk berdiam didalam mobil dan mengawasi Jisoo. Kadang lampu merah pun mengerti seseorang yang sedang mabuk asmara.
30 menit berlalu namun bis yang ditunggu belum juga datang sedangkan dingin sudah menusuk tulang, beberapa saat kemudian dering ponsel menarik atensi Jisoo. Nama pria yang sedang ia pikirkan tertera dilayar benda pipih itu bergetar diam – diam Jiso mengulum senyum tanpa ia sadar sipenelfon memperhatikannya diseberang sana.
"hallo" Jisoo membuka suara
"kenapa kau berdiri disana" suara berat disana mengalun, Jisoo mencari – cari sosok V namun ia hanya menemukan BMW hitam diseberang ia sadang mobil itu sudah ada beberapa menit lalu.
"aku akan mengantarmu" V memutuskan sambungan sepihak lalu mengendarai mobilnya menuju tempat Jisoo
Mobil Taehyung berhenti tepat didepan halte, pria Kim itu turun sambil membawa payung lalu tersenyum hangat pada Jisoo
"Ku antar pulang Noona" Jisoo hanya mengikuti saja hatinya, mereka berjalan beriringan, V membuka pintu penumpang untuk Jisoo bergumam supaya jisoo masuk.
"kenapa tidak pulang dengan supir mu atau taksi Noona, " V membuka suara sambil menjalankan mobil mereka
"aku sedang tak ingin pulang kerumah" jawab Jisoo menatap keluar jendela
"antar saja aku ke apartemen" sambungnya
V hanya mendengar lalu mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang mengingat diluar sedang hujan deras, ia mencuri pandang kerah Jisoo sedang wanita itu masih setia menatap badan jalan yang mereka lewati.
" semalam, aku sudah memikirkannya" V masih santai dengan menyenderkan tubuhnya dikursi kemudi
"aku hanya tak ingin berakhir menyedihkan bersamamu, taehyung" V mulai merespon dengan melirik Jisoo mendapati wanita itu tengah memandanginya.
"aku tak bisa tidur, aku sedikit terganggu dengan pikiranku tentang dirimu" Jisoo masih menatap V sedang pria itu tengah menerka apa yang akan Jisoo katakana selanjutnya
"aku akui satu hal padamu" telak, V menghentikan mobilnya disisi jalan menatap Jisoo dengan tatap frustasi
" aku akan mencobanya" pernyataan seperti apa ini, apakah hanya dengan sebuah ciuman Jisoo sudah jatuh kedalam pelukannya? Semudah itu..?
V masih memproses tatapannya mulai terlihat biasa namun penuh damba terhadapJisoo, ia akui untuk kesekian kalinya. V terpana pada wanita anggun dihadapannya ini, terpikat dengan suara halusnya, wanita seperti Jisoolah yang V inginkan bukan Mira.
Mengingat tentang Mira, V baru ingat jika dirinya punya janji dengannya. V tak mengindahkan semua hal yang menyangkut Mira akan ia pikirkan nanti, sekarang ia lebih tertarik pada wanita dihadapannya ini.
Pakar mana yang harus berbicara sekarang sedang puncak ketertarikan V telah sampai, dengan mudah ia mendapatkan Jisoo tetapi ia melupakan beberapa masalah yang akan datang dikemudian hari.
TBC or NAH
budayakan Vote dan comment
thank you
KAMU SEDANG MEMBACA
[VSOO] 2 Hearts
FanficUmur bukan alasan untuk membangun hubungan, terkadang rasa yang datang begitu cepat tanpa peringatan hinggap dihati siapapun. Tak ada hal yang lebih membahagiankan dari sebuah cerita lengkap hubungan percintaan beda usia. Namun gundah hati tak kunju...