song: Younha ft RM - Winter Flower
ENJOY READING
Malam tanpa bintang sudah menjadi teman setia untuknya, gemericik air bertaut bersamaan dengan angin yang menyapu helaian rambutnya. Setahun lalu ia belajar untuk lebih dewasa, dan juga belajar untuk melupakan semuanya.
Pilihannya untuk tetap berjalan bersama alur adalah pilihan yang tepat, Taehyung menjadi lebih berhati – hati dalam menetapkan hatinya. Seperti saat ini ia tengah mengelus perut buncit seorang wanita pilihannya, ia tersenyum sambil sesekali mendekatkan telinga keperut wanitanya bergumam segala harapan dan doa.
Taehyung berdiri mengecup singkat kening istrinya,
"sudah malam, ayo tidur.." ucapnya lembut lalu menuntun sang istri kekamar.
Sejenak Taehyung memandang jauh wajah damai istrinya, wanita itu menjadi atensinya sejak setahun terakhir, perjodohan yang ia terima dengan lapang dada. Bukan, ini bukan sebuah pengalihan atau rasa terluka yang ia salah artikan namun ini benar pilihannya atas dua hati yang pernah ia mainkan.
Jemarinya menyisir setiap helai coklat itu lembut, mengelus sambil mengumamkan lullaby untuk istrinya adalah kegiatan yang menyenangkan untuk Taehyung lalu setelah istrinya terlelap ia akan mendekatkan wajahnya pada perut sang istri.
" tumbuh dengan baik, jangan nakal itu akan membuat ibumu letih. Jaga ibu selagi ayah tidak disisinya" kira – kira begitulah hal yang ia ucapkan setiap malam.
*TAEHYUNG POV*
Namanya, Shin Jihwan atau sekarang menjadi Kim Jihwan. Wanita itu adalah pilihan ibu setelah Mira dulu. Ibu memilihnya untukku setelah aku tak bisa menemukan Jisoo. Ibu mengatakan aku terlihat berbeda kantung sedih yang selalu ibu rasakan membuatnya iba padaku.
Awalnya pertikaian kecil yang terjadi kami saling beradu argument untuk itu. Namun ibu masih ibu ia bersikeras untuk menikahkan ku dengan Jihwan dan ibu bilang Jihwan adalah wanita yang baik, ibu sudah memastikan semua itu.
Disaat yang bersamaan aku masih kukuh ingin menemukan Jisoo, aku kesana kemari hanya untuk menemukan wanitaku itu namun nihil aku tak menemukan jejak apapun tentang dirinya. Ditengah keputuasaan yang kurasakan Jimin datang dan menjelaskan semuanya padaku.
Aku marah sekali, sangat marah. Tapi Jimin menyakinkan ku jika Jisoo juga akan sedih melihatku terus menerus seperti ini. Aku menangis sejadi – jadinya saat itu. Jimin selama ini menemani wanita itu disana. Kenapa Jimin tak memberitahuku sama sekali. Kenapa Jimin hanya diam bahkan ia juga tak memberikan kesempatan untukku untuk bertemu Jisoo bahkan untuk yang terakhir kalinya.
Aku sampai menonjok wajah Jimin berkali – kali, sampai akhirnya aku terjatuh didepan pusarannya. Yoongi berdiri disana, Yoongi juga tahu namun tak satupun dari mereka mengatakan kenyataan padaku dengan alasan Jisoo meminta mereka untuk bungkam sampai ia tiada.
Jimin menuntunku untuk berjalan rasanya kakiku sangat lemas, saku telah sampai dihadapan Jisoo. Aku telah sampai pada titik terakhir dari pelarian cintaku untuknya. Sudah terlalu lama ia menunggu dan sudah terlalu lama untuk mengatakan jika aku mencintainya.
aku memandang foto dirinya yang terbingkai disana. Ia tersenyum manis sekali. Sangat indah dan aku tak bosan memandangnya. Aku berhenti sejenak lalu memejamkan mataku setelah itu kurasakan ruangan ini hening seolah tersisa hanya aku dan Jisoo dan benar saat ku buka mataku ia tengah berdiri disana sambil memandangku.
Ia berjalan mendekat, menghapus sisa air mataku.
"kenapa kau menangis seperti ini sayang..?" Ia membenarkan letak dasiku.
"kau terlihat sangat jelek seperti ini.." lanjutnya sambil menyisir rambutku.
"dengar, saat ini jangan menagisiku jangan bersedih untukku dan jangan terlalu meratapiku. Maaf karna aku pergi tanpa pamit, maaf aku pergi meningalkan sejumlah tanda tanya untukmu. Jangan menyalahkan siapapun terlebih menyalahkan dirimu karna semua yang terjadi adalah jalan yang terbaik. " aku mendengar setiap bait yang ia ucapkan, nektraku seolah merekam seluruh suasana.
Aku memandang setiap lekuk wajahnya untuk simpan direlung terdalamku agar saat aku memejamkan mata aku bisa melihatnya. Lalu aku mendengarkan manis suaranya sampai ketitik dimana saat aku memejakan mataku aku bisa mendengar dan melihatnya. Lalu aku berjanji pada diriku untuk menempatkannya disudut hati yang terdalam agar aku selalu bisa merasakannya.
Setelah aku terbangun hanya ada keheningan diruang kamarku. Ia mencoba untuk memejamkan mataku lagi membiarkan tetes bening itu jatuh. Aku berlari dan terus berlari tapi aku masih tak bisa mengapai apapun. Aku hanya bisa berhenti dititik terendah sambil mengadah menatapnya telah tersenyum bahagia.
Seorang pria yang penuh penyesalan ini berdiri diatas kekuatan cintanya hanya untuk seorang wanita yang sempat ia sia – siakan. Kedinginan dimusim panas dan terombang ambing terhempas gelombang hati yang mengerus setiap luka sampai habis tak tersisa.
Untuk dirinya yang sedang memandangku saat ini, bolehkan aku jujur..?
Kau bukan itik buruk rupa yang menginginkan angsa cantik, kau adalah seorang peri indah yang telah memberikan kehidupan untuk kumbang sepertiku. Kau merubah dirimu menjadi bunga hanya untuk memberikan serbuk sarimu agar aku tak kelaparan.
Jisoo, saat kita berjanji untuk saling mencintai saat itu aku sudah memutuskan untuk mencintaimu seutuhnya. Terus menerus membubuhkan rasa untuk dirimu.
Karna cinta yang menyakitkan itu bukan cinta.
Disaat ragaku ingin mengakhiri segalanya namun hatiku mengatakna jika aku terus menerus terpuruk maka yang terjadi adalah tragedi didalam cintaku akan menjadi bibit kesedihan untuk diriku sendiri.
Jadi kuputuskan untuk bangkit, melupakan kesedihanku. menjalani kehidupan yang masih panjang lalu mengatakan pada diriku sendiri untuk tetap tersenyum walaupun itu sulit.
"disaat aku belajar mencintai disitu juga aku terjatuh dengan luka dalam yang membekas. disaat aku memberanikan diri untuk bertahan disitu pula aku mendapatkan terpaan angin yang ingin menjatuhkan. maka dengan berbekal pengalaman singkat ini aku tersadar jika yang harusnya kupikirkan adalah diriku dan terus menjadi diriku tanpa kehilangan sedikitpun" Kim Taehyung
___ENDING___
terima kasih yang udah ngikutin sampai akhir. maaf kalo gak ngefeel dan gak sesuai expektasinya. Thank you bro, love you...
gw kasih extra part minggu depan.
love you.. jan lupa visit juga ff gw yang lain yaa..
KAMU SEDANG MEMBACA
[VSOO] 2 Hearts
FanfictionUmur bukan alasan untuk membangun hubungan, terkadang rasa yang datang begitu cepat tanpa peringatan hinggap dihati siapapun. Tak ada hal yang lebih membahagiankan dari sebuah cerita lengkap hubungan percintaan beda usia. Namun gundah hati tak kunju...