song: Lee Sun Hee - Fate
ENJOY READING
2 bulan berlalu selama itu juga Taehyung berusaha menemukan Jisoo, ia mencoba menghubungi setiap koneksinya namun kabar tentang sang kekasih tak kunjung sampai, Jimin masih bungkam bahkan ia tak mengatakan apapun sejak Taehyung mulai menyadari kepergian Jisoo.
Sejak pertemuan terakhir mereka dirumah sakit Taehyung terlalu sibuk mengurusi Mira, sampai – sampai ia lupa dengan Jisoo. Jimin hanya ingin Taehyung berusaha memutuskan pilihannya, pria itu terlalu lama mempermainkan perasaannya sendiri dan Jimin jengah dengan itu.
Saat Jungkook dinyatakan tiada oleh Namjoon, mereka semua histeris tanpa pikir panjang Mira mendekap tubuh Jungkook, ia menangis sejadi – jadinya. Jungkook mendengar semuanya rasanya ia ingin bangun dan memeluk wanita itu namun perjanjian yang telah ia lakukan bersama Jisoo adalah hal telak Jungkook tak ingin mengingkarinya.
Mira menjadi berubah seratus persen, wanita itu murung dan terus bersedih. Jungkook ingin merangkulnya namun ia mundur dengan kenyataan bahwasanya Taehyung masih tak bisa melepas Mira untuknya. Jungkook yakin mereka akan baik – baik saja begitu pula dirinya dan Jisoo.
"maaf Mira, aku memilih mundur dari pencarian cintamu, karna saat aku terbangun dari mimpi kau hanya mendekapnya bukan diriku. Sisipan diriku yang kau artikan cinta adalah kesalahan" Jungkook bergumam sambil menatap langit Kota New York yang sendu tanpa bintang.
Mira berjalan menuju sebuah guci yang tertulis nama Jungkook disana bersama dengan itu air matanya jatuh, ia terdiam sejenak lalu meletakan Marigold didekat bingkai foto Jungkook.
"entah karna waktu yang lambat atau karna kepergian mu, semuanya terasa begitu lama. Bahkan detik jama berjalan ditempat yang sama " Mira masih memandang bingkai foto tersebut.
"Jungkook, apa kau mendengarku..? apa kau masih bersamaku saat ini, lihatlah jika kau bisa melihatku kita memiliki kenangan indah bersama Jungkook, kuharap kau sudah bertemunya sebelum ia bertemu denganku" Mira mengelus perutnya yang mengeras.
Ia mengadah menahan air matanya untuk turun, " untuk tanda cintaku padamu Jungkook, aku akan menyimpan rasa ini sendiri. Lalu tersenyum untuk kelanjutan hidupku bersama anak kita nanti" Mira menghapus air matanya lalu meninggalkan pelataran pemakaman.
Seseorang yang berdiri dibelakang pilar besar itu terdiam, ia cukup terkejut akan kenyataan yang baru saja merasuki rungunya. Ia menjatuhkan lututnya ke tanah tanpa membuang waktu air matanya jatuh, ingin sekali ia berteriak memanggil Mira.
"sungguh pilihan yang salah..." ia menunduk meneguk liur pahitnya perlahan " apapun itu Mira, aku berjalan bersamamu selamanya"
Taehyung mulai menyibukkan dirinya dengan berkerja dan bekerja, ia mencoba untuk mengusir pikirannya tentang Jisoo yang menghilang dengan meninggalkan sepucuk surat penuh kata maaf sampai kini Taehyung masih menyimpan surat itu.
Ia membuka lembar demi lembar kertas laporan, tak peduli jika malam mulai berganti cerah pagi. Pria itu setiap hari akan seperti itu sampai kantung matanya tercetak jelas.
Hari ini adalah hari melelahkan untuknya, ia memejamkan matanya sejenak, bayangan Jisoo selalu datang. Malam itu setelah menerima kotak cincin dari Jimin ia bergegas pergi ke apartemen jisoo namun yang ia dapati tempat itu kosong.
Taehyung melihat buket bunga lilac yang beberapa hari lalu ia berikan pada Jisoo masih terlihat segar didalam vas yang berisikan air. Taehyung berjalan menuju kama Jisoo namun kosong. Ia kembali ke ruang tamu mendudukan tubuhnya disofa sambil mencoba menghubungi Jisoo namun nomornya tidak aktif.
KAMU SEDANG MEMBACA
[VSOO] 2 Hearts
FanfictionUmur bukan alasan untuk membangun hubungan, terkadang rasa yang datang begitu cepat tanpa peringatan hinggap dihati siapapun. Tak ada hal yang lebih membahagiankan dari sebuah cerita lengkap hubungan percintaan beda usia. Namun gundah hati tak kunju...