Chapter 1 ~ Pembakar Dupa

2.5K 291 116
                                    

"Wei Ying! Bangun! Kau berencana terlambat lagi hari ini? bukankah kau ada kelas pagi?"

Pukul 08.45 Jiang Cheng tengah memasukkan buku-bukunya ke dalam tas sambil menendang saudaranya yang masih ngiler di atas guling sambil mendengkur.

Ya, kita mengawali kisah ini dengan adegan paling klise yang pernah ada. Saking klisenya mungkin akan membuatmu ingin muntah. Adegan ini hampir selalu menjadi awal dari banyak cerita remaja-meskipun ini bukan cerita remaja. Bukan, kan? Lan WangJi akan berusia tiga puluhan di cerita ini. Tentu ini bukan cerita remaja.

Kau pasti tahu adegannya: pagi-pagi, bangun atau dibangunkan seseorang, mungkin ibumu (atau alarm :P), lalu rusuh bersiap pergi entah ke sekolah atau ke kampus. Well, sudah berapa juta dongeng remaja yang dimulai dengan adegan semacam itu? Sangat klise.

Ckckck.

Tapi mungkin itu sihir ajaibnya cerita remaja. Jadi kisah inipun dimulai dengan adegan yang kurang lebih sama. Namun, sepertinya Wei Ying sama sekali tidak cocok dengan plot cerita remaja ini, dia tidak bangun sambil tergopoh-gopoh pergi ke kampus seperti yang kita harapkan. Dia bahkan masih tidak bergerak saat Jiang Cheng melancarkan tendangannya yang ketujuhbelas.

"Wei Ying! Kebo banget, sih! Aku tidak mau tahu lagi. Aku pergi. Terserah saja. Aku muak denganmu." Jiang Cheng meninggalkan apartemen yang ditinggalinya bersama Wei Ying selama dua tahun ini dengan ekspresi cemberutnya seperti biasa. Sepenuhnya menyerah membangunkan Wei Ying. Bukan sekali dua kali hal seperti ini terjadi. Paling-paling Wei Ying akan terlambat dan memilih membolos kelasnya untuk ngacir ke gedung Fakultas Seni dan mengintip Tuan Muda Lan Kedua-Lan Zhan sedang beralatih piano.

Wei Ying dan Jiang Cheng kuliah di jurusan Arkeologi, entah bagaimana Jiang Cheng berakhir mengambil jurusan yang sama dengan Wei Ying, awalnya dia bertekad untuk mengambil jurusan apa saja yang penting berbeda dengan Wei Ying. Jiang Cheng bahkan sempat berpikir untuk menjadi seorang polisi. Namun, takdir berkata lain, di sinilah Jiang Cheng sekarang, berada di dalam kelas sambil melakukan dosa penipuan yang sudah menjadi bagian dari hidupnya selama dua tahun ini.

"Wang HaoXuan?" Dosen mereka-Lan Qiren terus mengabsen nama-nama mahasiswa di dalam kelas itu. Dan nama setelah Wang HaoXuan adalah nama Wei Ying.

"Wei Ying?" Seperti biasa Lan Qiren tidak menatap ke arah mahasiswanya, tatapannya fokus pada buku absen yang terlihat kuno dan ketinggalan jaman itu. Sungguh hanya dia dosen yang masih membawa-bawa buku absen. Dosen lain biasanya akan membawa mesin fingerprint untuk mengecek presensi mahasiswa.

"Hadir, Pak."

Jiang Cheng kini bisa dikatakan sudah sangat mahir menirukan suara Wei Ying. Dengan begitu presensi Wei Ying di kelas Lan Qiren selalu penuh sekalipun dia sering sekali membolos. Bukan hanya karena kelas Lan Qiren adalah satu-satunya kelas pagi di jadwal kuliah Wei Ying, dan Wei Ying hampir selalu gagal bangun pagi, namun ada alasan lain kenapa Wei Ying lebih memilih membolos meskipun dia sudah bangun. Kelas Lan Qiren berbarengan dengan jadwal latihan piano Lan Zhan.

Yeah, Lan Zhan adalah idola kampus. Penggemarnya sangat banyak dan Wei Ying hanyalah salah satu dari penggemarnya. Wei Ying, Jiang Cheng dan Lan Zhan dulu bersekolah di SMA yang sama di Gusu. Mereka memutuskan untuk meninggalkan Yunmeng dan merantau ke Gusu bahkan sejak mereka masih SMA dan kini berlanjut hingga di universitas, mereka tetap memilih stay di Gusu. Sepanjang tiga tahun masa SMA mereka, Wei Ying si badung hampir selalu mengganggu Lan Zhan si siswa teladan, sampai membuat pemuda pendiam itu sangat membencinya.

Kini mereka berkuliah di tempat yang sama lagi, hanya saja berbeda jurusan. Lan Zhan mengambil jurusan Seni Musik sementara Wei Ying dan Jiang Cheng sibuk mempelajari benda-benda peninggalan sejarah di jurusan Arkeologi.

I'm Your Past and Your Future [Mo Dao Zu Shi] Fanfiction WangXian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang