Chapter 2 ~ Inquiry

1.8K 256 80
                                    

Author's note:

Eyke ingatkan lagi ya, Gays. Ini setting waktu utamanya adalah dua bulan sebelum Wei WuXian tersummon ke tubuh Mo XuanYu.

Dan Warning!!! Ini part agak sedih. Karena cerita WangXian tanpa kesedihan itu kurang afdol.

Yuk mulai.
.
.
.
.
.

Flashback.

"Kabar bagus! Wei WuXian mati!"

Belum sehari berlalu sejak terjadinya pengepungan di bukit Luanzang, tapi berita itu sudah menyebar di dunia kultivasi begitu cepat sampai melebihi kecepatan perang.

Lan WangJi berjalan terengah-engah dengan tubuh yang masih teramat lemah. Luka tiga puluh tiga cambukan di punggungnya masih mengeluarkan darah. Mengucur deras di balik jubah putih yang kini menjelma menjadi semerah darah. Tetes demi tetes darah membentuk pola teratur pada tanah gersang yang ditapakinya menuju ke tempat di mana Wei WuXian seharusnya berada. Dia harus ada di sana.

Langkahnya berat, dia memaksa menyeret kakinya menuju puncak bukit Luanzang di mana gua Fumo atau gua Pembantaian Iblis yang menjadi tempat tinggal Wei WuXian berada. Matanya terasa panas, perih oleh air mata yang memaksa keluar namun mati-matian dia tahan. Tidak, tidak boleh menangis. Wei Ying... Wei Ying masih di sana. Dia ada di sana.

Malam semakin larut, menenggelamkan isi dunia dalam kegelapan pekat yang menyakitkan. Lan WangJi kini berada di depan pintu gua Fumo, memandangnya dengan pertahanan dirinya yang hampir goyah. Sekelebat ingatan menghampiri lamunannya.

"Gua Pembantaian Iblis?" Lan WangJi bertanya pada pria di sebelahnya.

"Benar, aku yang menamainya begitu? Bagaimana menurutmu?" Pria di sebelahnya menjawab sambil tersenyum lebar memamerkan gigi kelincinya.

"..."

"Iblisnya adalah aku sendiri, Lan Zhan. Sederhana saja, aku sering tidur seperti orang mati di dalam gua ini. Gua yang membunuh iblis lewat tidur-bukankah itu gua pembantaian iblis?" Tawa pria itu menggema di dinding kosong di dalam gua. Lan WangJi memandangnya dengan mata melembut, seulas senyum tipis menghiasi wajah dinginnya.

Lan WangJi masih bisa mendengar suara tawa Wei WuXian menggema dari dalam gua di depannya. Namun, sejurus kemudian tawa itu berubah menjadi erangan, teriakan serta tangis yang meraung-raung.

Tiba-tiba lamunannya beralih pada kejadian besar beberapa waktu yang lalu. Kejadian yang menewaskan ribuan kultivator dari berbagai sekte di alun-alun Bu Ye Tian di kota Qishan. Masih teringat jelas bagaimana Wei WuXian mengamuk dengan menyatukan dua kepingan Yin Hufu miliknya dan berakhir dengan pembantaian sebagian besar kultivator yang hadir dalam konferensi sumpah di alun-alun itu. Amukan Wei WuXian menewaskan begitu banyak kultivator, sementara yang selamat, tidak luput dari luka parah.

Lan WangJi juga terluka parah. Tenaganya terkuras habis. Dia nyaris tidak bisa menyangga dirinya dengan Bichen. Namun, begitu dia melihat Wei WuXian pergi dengan langkah tersandung-sandung, dia tidak bisa mencegah langkah kakinya sendiri untuk berjalan terhuyung-huyung menyusulnya.

Tidak ada yang perlu diucapkan, dia menarik pinggang Wei WuXian, memeluknya erat sembari mengerahkan sisa-sisa tenaganya untuk terbang menaiki Bichen. Dia membawa Wei WuXian kabur dari kerusuhan, membawanya pulang ke bukit Luanzang dan menyembunyikannya di dalam gua Fumo.

Tenaganya nyaris habis, energi spiritualnya menipis, namun yang Lan WangJi lakukan begitu sampai di gua Fumo adalah menggenggam tangan Wei WuXian, menguras energi spiritualnya sendiri untuk disalurkan pada tubuh lemah lelaki di depannya. Sementara lelaki itu hanya mengucapkan satu kata menyakitkan berulang-ulang kali tidak peduli apapun yang Lan WangJi lakukan untuknya.

I'm Your Past and Your Future [Mo Dao Zu Shi] Fanfiction WangXian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang