WARNING!!!AREA DEWASA 21 TAON KE ATAS! YANG MASIH BOCIL TOLONG MENUNGGU SAMPAI KALIAN DEWASA. JEBAL! 😭
INICHAPTERBULANGOSONGKESUKAANKALIAN
🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚CEKIDOT!
.
.
.
.
.
.
.Hari sudah sore ketika Wei Ying kembali ke Jingshi. Matahari terlihat berangsur sembunyi di ufuk barat dengan raut jingganya yang malu-malu. Suara burung liar berkicau menyenangkan di balik kabut pegunungan, berselimut semburat warna oranye senja hari yang cantik jelita. Wei Ying berdiri di halaman Jingshi, memandang langit berawan yang membentuk lukisan Ilahi dengan nilai seni tak tertandingi. Indah sekali.
Perlahan bulir bening mengalir dari pelupuk mata gelapnya, menderas melewati pipi pucatnya. Wei Ying memejamkan mata, menyembunyikan manik mata gelapnya ke dalam kegelapan yang sempurna.
“Ada beberapa hal yang lebih baik jika tetap menjadi rahasia.” Wei Ying berbisik lirih pada dirinya sendiri.
##
Wei Ying tersenyum.
Melangkah ringan memasuki Jingshi dan menemukan Lan WangJi sedang duduk di balik meja guqin tanpa memainkan alat musik itu. Lan WangJi duduk bersila sambil memejamkan mata. Kedua tangannya berada di atas masing-masing pahanya dengan posisi telapak tangan terbuka serta jari telunjuk dan ibu jari saling menempel.
Sedang apa dia? Melakukan senam yoga? Apakah di zaman purba ini sudah ada senam yoga? Bagaimana dengan acroyoga?
Wei Ying memutuskan untuk menggodanya. Dia berjalan mengendap-endap sampai berada di samping Lan WangJi, mendekatkan mulutnya ke telinga Lan WangJi, meniupnya sedikit sebelum berbisik, “Lan Zhan, aku pu—,” lang.
Di luar dugaan, Bahkan sebelum membuka mata, tubuh Lan WangJi secara reflek mencengkeram kuat pergelangan tangan Wei Ying menariknya ke belakang, menahannya di punggungnya dan menjatuhkannya ke lantai dengan posisi tengkurap. Persis seperti adegan polisi sedang meringkus penjahat di film-film aksi.
“Lan Zhan! Lan Zhan! I-ini aku. Ini aku.” Teriak Wei Ying panik.
Lan WangJi tersadar. Dia melepaskan kunciannya pada tubuh Wei Ying dan menatap Wei Ying sama paniknya. “Wei Ying... Kau—”
“Tidak, aku tidak baik-baik saja. Lihat!” Wei Ying menjulurkan pergelangan tangannya yang memerah akibat cengkeraman kuat Lan WangJi, “Kau membuatnya memerah. Ini sakit, Lan Zhan.”
“Maaf.” Lan WangJi menatap pergelangan tangan Wei Ying dengan sorot mata yang sarat kekhawatiran.
“Lihatlah dirimu. Muka tembokmu itu permanen. Tapi kurasa aku mulai bisa membaca matamu.” Wei Ying tersenyum jahil.
Lan WangJi masih belum mengalihkan pandangannya dari pergelangan tangan Wei Ying. Dia bahkan belum bergerak sama sekali dari posisinya.
Lan WangJi, “Maaf.”
Wei Ying mula tertawa, dia mendorong Lan WangJi untuk duduk dengan benar, “Kenapa kau lucu sekali, Lan Zhan? Baiklah, aku menipumu. Ini tidak sakit sama sekali.” Wei Ying memutar-mutar pergelangan tangannya dengan semangat. Ada sedikit rasa nyeri di sana. Mau tidak mau dia reflek mengerutkan dahi.
Lan WangJi telah kembali duduk bersila, matanya menangkap sedikit perubahan pada ekpresi Wei Ying, kemudian kembali menatap pergelangan tangan Wei Ying lekat-lekat “Itu sakit.”
![](https://img.wattpad.com/cover/227724837-288-k78656.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your Past and Your Future [Mo Dao Zu Shi] Fanfiction WangXian
FanfictionBerkisah sekitar dua bulan sebelum Mo XuanYu melakukan ritual pemanggilan jiwa Wei WuXian ke dalam tubuhnya. Wei Ying dari masa depan melakukan time travelling setelah menemukan pembakar dupa aneh di tengah hutan di atas gunung. Di masa lalu yang as...