Chapter 13 ~ Dream I

902 130 42
                                    

*
*
*
*
*


Flashback Start.

Gusu International School

“Wei Ying! Aku mencarimu ke mana-mana. Aku dapat video terbarunya.” Seorang remaja berpawakan kecil dengan wajah manis menggemaskan menepuk bahu Wei Ying diiringi senyum yang jelas sekali tergolong sebagai senyum cabul. Bicara dengan suara ringan sambil menaikturunkan alisnya.

“Huaisang, apa isi otakmu hanya video porno saja?” Remaja lainnya menyahut dengan raut wajah gelap tak ramah. Itu adalah Jiang Cheng yang kini tengah memandang Nie Huaisang penuh selidik.


“Diam kau, Jiang Cheng. Kau mengomel tapi ikut nonton juga. Astaga.” Sepenuhnya mengabaikan Jiang Cheng yang mukanya makin menggelap, Nie Huaisang kembali menepuk bahu Wei Ying yang terlihat tidak tertarik dengan apapun selain kanvas dan pensil yang kini menyita seluruh perhatiannya.

Ya, Wei Ying sedang melukis. Begitupun Jiang Cheng dan Nie Huaisang—seharusnya, kalau remaja manis itu bukannya malah sibuk dengan video apapun yang sepertinya adalah sebuah pencapaian besar untuk dapat memilikinya. Ketiga remaja itu kini tengah duduk di tahun pertama mereka di Gusu International High School. Dan hari ini adalah kelas melukis bebas, kelas ini diadakan outdoor dengan kebebasan penuh bagi para siswa untuk menentukan tema lukisan mereka.

“Wei Ying!” puk puk!

Nie Huaisang masih belum menyerah membuyarkan konsentrasi Wei Ying, namun sejurus kemudian tangannya berhenti di udara sebelum menyentuh bahu Wei Ying untuk yang ke sekian kali, matanya melirik ke arah kanvas yang kini telah terisi oleh sebuah sketsa. Apa yang membuatnya terkejut adalah apa yang tergambar dalam sketsa itu.

“Wei Ying...” Menelan ludah, “Kau menggambar wajah?”

Kali ini Wei Ying menyahut meskipun tetap tidak menoleh, “Tidak ada batasan tema, bukan? Manusia juga objek lukisan.”

“Ya, t-tapi itu wajah—”

“Lan Zhan. Aku sedang melukisnya.”

Kali ini bahkan Jiang Cheng mendongak dari kanvas berisi sketsa gedung sekolah yang tengah digarapnya, melirik ke arah kanvas Wei Ying, “untuk apa kau menggambarnya?”

Seperti tersadar, Wei Ying terkesiap, berkedip tiga kali pada sketsa wajah Lan Zhan yang setengah jadi di hadapannya, “Hm? Entahlah, aku hanya merasa aku harus menggambarnya. Itu alami, emm... Naluri? Natural—”

“Hentikan omong kosongmu! Aku pusing mendengarnya.” Jiang Cheng menggelengkan kepala dan kembali fokus pada lukisannya.

Sementara alis Wei Ying bertaut dalam, Ya, kenapa aku menggambarnya?

“Lukisanmu terlihat bagus.” Nie Huaisang di sisi lain mengangguk-angguk mengagumi lukisan pensil itu. “Tapi aku tidak tahu kalian sedekat itu sampai kau menggambar wajahnya.”

Tautan di kening Wei Ying semakin dalam, dia juga merasa aneh dengan ini. bagaimana mungkin dia melukis wajah Lan Zhan kalau hubungan mereka bahkan tidak bisa disebut sebagai ‘teman’? Seriously, mereka hanya dua orang yang kebetulan satu kelas. Lan Zhan si murid teladan dan Wei Ying si bandel. Mereka seperti air dan api, putih dan hitam, sama sekali tidak ada kecocokan dalam diri mereka untuk bisa menjadi dekat. Tapi kenapa tiba-tiba Wei Ying menggerakkan pensilnya untuk melukis wajah pria itu? Kenapa dia merasa tidak asing dengan situasi ini? Seperti dia pernah melakukan hal yang sama sebelumnya.

I'm Your Past and Your Future [Mo Dao Zu Shi] Fanfiction WangXian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang