bagian 9 🌚🌚

10.1K 115 0
                                    


Tepat di ruang makan, Yoongi kini sedang melakukan santapan paginya dengan memakan roti panggang dengan selai nanas yang asam manis. Ia melirik ke arah kiri tempat gadis polos itu berada.

"Weh! Kalau udah selesai sini temani aku makan!" Dengan sakras dia memanggil gadis itu untuk keluar.

Mendengar panggilan itu, Maria pun keluar dengan kepala yang masih terbalut perban putih dan beberapa perban di bagian tangan. Gadis itu datang dengan lakah penuh keraguan

Apa lagi yang dia mau?

Gadis itu pun berdiri di samping pria yang kini sedang asik mengunyah makanan nya. Wajah dingin itu tentu saja membuat hati Maria tidak tenang.

"Duduk!" serunya menarik tangan gadis yang masih diam berdiri di sampingnya.

"Aku mau pulang," selanya dengan mata menatap pria yang seperti vampir itu.

Mendengar hal itu sontak membuat Yoongi melirik tajam, tangannya kini mencengkram lengan gadis yang menggangu acara makannya. "Aku menyuruhmu kesini untuk menemani aku makan. Bukan untuk berbicara."

"Sakit, Yoon." Gadis itu mengerang saat tangan kasar itu mencengkram kulitnya dengan kuat hingga nampak jelas bekas cengkraman itu di permukaan kulitnya.

"Makan!"

Gadis itu terdiam, hanya ada air mata yang mengalir di pipinya. Tangannya kini meraih satu roti yang di persiapkan untuknya.

Dengan rasa sesak di hatinya dia harus bersusah payah menelan makanan itu demi kelangsungan hidupnya.

Yoongi menatap gadis yang terus menunduk dengan air mata yang mangalir dipipi. "Liat sini!" katanya menaikan wajah itu menuju ke arahanya. "Kenapa kamu nangis? Bukan kah sudah aku katakan, aku tidak suka melihat orang menangis."

"Maaf, aku akan menghapusnya." Dengan segera ia mengusap airmata itu.

Yoongi pun menghentikan tangan gadisnya yang menuduk. "Diam! Jangan bergerak."

Yoongi kini mencium airmata itu dengan sedikit mengigit kulit pipinya hingga akhirnya dia beralih ke bibir yang bergetar hebat.

Mendapat perlakuan seperti itu membuat dada Maria terasa panas di tambah lagi saat jemari itu kini naik melingkar dilehernya. Maria masih terdiam tertegun dengan perlakuannya.

"Kamu sekarang menjadi budakku. Layani apapun yang aku mau! Cepatlah sembuh, aku tidak mau merawatmu terlalu lama."

Maria hanya diam menunduk menerima perlakuan pria yang kini kembali asyik dengan makanan nya.

"Maria, karena kamu sudah masuk dalam permainanku kamu harus bertahan hingga permainan ini selesai!" bisiknya di telinga gadis yang terus diam.

Sedikit lirikan kini melihat ke arah pria yang berjalan meninggalkannya dan menghilang terhalang dinding pembatas kamar.

Karena hari mulai siang, Yoongi sudah siap berangkat kesekolahnya lengkap menggunakan semua atribut sekolahnya. "Heh! Aku akan pergi kesekolah. Selama aku pergi, kamu tetap di sini! Kalau kamu kabur, kamu akan menerima hadiah neraka dariku!" Yoongi menatap wajah gadis yang diam menunduk.

"Heh!" panggil Yoongi menaikan wajah yang terus menunduk. Mata gadis itu kini melihat wajah pria yang menatapnya begitu dingin.

"Iya, aku akan tetap di sini hingga kamu pulang," sahutnya.

Yoongi tersenyum dan kembali melumat bibir gadis itu namun, kali ini penuh gairah membuat Maria kesulitan bernapas.

Melihat pria itu sudah pergi Maria seakan lumpuh akan perbuatanya. Dia membanting gelas untuk melepas amarahnya. "Sialan! Bagaimana caranya aku lepas dari sih Rama brengsek itu! Dia manusia bukan sih, aku luka-luka kaya gini masa mau disiksa?"

Raja MagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang