Bagian 15

1.7K 68 0
                                    


Warning!!

Berbijaklah dalam mengambil sikap. Karena ini hanya lah hiburan yang secara tidak langsung mengundang gairah syahwat laki-laki dan perempuan. Jadi mohon ambil positif dan buang yang negatif. Oke.

Saat mendengar suara yang begitu dingin, tentu saja membuat Jungkook dan Maria segera menoleh kebelakang tubuhnya.

"Lepaskan tanganmu dari gadisku!"

Jungkook menatap lelaki yang kini menatapnya begitu tajam. "Untuk apa? Bukankah kamu sudah membuangnya!"

"Siapa yang bilang kalau aku membuangnya, huh! Aku bilang, bawa dia! Bukan berarti di sentuh atau di pegang-pegang!"

Jungkook hanya diam dan melepas kuciannya dari tubuh Maria. Maria pun berlari kepunggung Yoongi yang kembali menjemputnya.

"Ayo pulang!" Yoongi menarik tangan gadis yang masih bersembunyi di belakangnya.

"Pelan dong ini masih sakit!"

"Lembek banget! Gitu doang, jangan buat aku repot deh!"

"Ya sudah, kamu pergi saja! Aku bisa pulang sendiri!"

"Heh, dengar yah! Sepanjang hidupku, cuma kamu yang berani memerintah aku kaya gini!" cengkramnya di lengan gadis yang hanya diam memandangnya, "dan cuma kamu yang berani menatap wajahku seperti itu." lanjutnya.

"Maaf."

"Cepat masuk!" sentaknya mendorong Maria masuk kedalam mobil.

"Iya."

Di perjalanan, mereka berdua hanya diam layaknya patung. Wajah dingin Yoongi tentu saja tidak berubah, membuat Maria bingung akan perubahan sikap nya itu. "Yoon, kamu kenapa tadi tiba-tiba marah? Terus balik lagi nyelametin aku?"

"Berisik!" sentaknya begitu keras.

Lagi-lagi Maria di buat diam dengan satu kata. Maria hanya diam menunduk tidak bertanya ke mana Yoongi akan membawanya.

Tidak di sangka Yoongi memarkirkan mobilnya di depan gerbang rumah Maria, kini gadis lugu itu pulang kepangkuan ibunya. Senyum bahagia Maria ia tunjukan saat bertemu ibunya yang sudah menyambutanya.

"Maria, ahirnya kamu pulang, Sayang."

"Iya, Bu. Maria kangen," peluknya menagis karena tiga hari lamanya ia meninggalkan rumah.

"Ini tangan kamu kenapa, ini ...."

Insting seorang ibu selalu benar, anaknya kini sudah tumbuh dewasa. Walau sulit menerima, tapi itu lah yang terjadi pada anaknya. "Apa dia yang melakukannya?"

Maria terbelalak. Gadis itu melihat wajah ibunya yang menatapnya. "Ibu ngomong apaan sih, bu ... Maria laper ini!"

"Yaudah, ibu udah masak kok, ayo makan."

Yoongi dengan santai duduk di depan meja dengan Maria. Tidak ada rasa tersinggung di hati Yoongi walau sudah jelas wanita paruh baya itu menyinggung kesucian Maria yang dia nodai.

"Nama kamu siapa?"

"Min Yoongi," sahutan dengan suara dingin membuat suasana mwnjadi lebih kelam.

"Di rumah kamu ada siapa saja?"

"Tidak ada siapa-siapa."

"Kamu sendiri, asisten rumah tangga?"

"Ada, tapi nanti aku pecat."

"Kenapa, bukanya lebih enak kalau ada ART yah?"

Yoongi hanya diam menatap, dia tidak suka berbicara panjang apa lagi pada seseorang yang tidak ia minati.

"Mmm, ibu dan ayah kamu ada?"

"Nggak ada!"

"Kamu satu kelas sama Maria?"

"Ya."

Maria menatap lelaki yang begitu dingin dan beralih kepada ibunya yang terus bertanya penuh curuga.

"Kamu sudah tidur dengan Maria?"

"Iya."

Seketika Maria dan ibunya langsung tersentak dengan jawaban jujurnya. Maria pun menunduk saat ibunya menatapnya tajam.

"Maaf, ibu."

"Ah, lama sekali. Cepatlah!" dumal Yoongi menunggu Maria selesai makan dan berbincang.

"Loh, emang kalian mau kemana lagi?"

"Bu, mulai hari Maria tinggal di rumah Yoongi tapi Yoongi bilang aku bisa jengukin ibu kapan saja Maria mau."

"Astaga, lebih baik kalian menikah saja kalau begitu? Tinggal berdua saja di rumah tanpa orang tua gimana pandangan orang lain."

"Hah! Bu, aku ini masih kelas satu loh, yah kali nikah muda, nggak mau!"

"Cepetan." Yoongi menarik Maria berdiri dari tempatnya sekarang.

"Kemana?" tanya Ibu Maria bingung saat pemuda itu menarik tangannya kasar.

Mata kedua wanita itu hanya memandang heran dengan raut wajah Yoongi yang begitu kaku dan sikapnya begitu kasar.

"Nikah!" cetusnya menatap kedua wanita yang menayakan kemana ia ingin memabawa Maria

"Hah!"

Mata kedua wanita itu terbelalak mendengar ucapan lelaki ini. Wajah nya yang dingin tanpa ekspresi, tentu sangat sulit membedakan keseriusan itu.

"Kamu gila huh!"

Maria menggelang, tidak suka dengan apa yang Yoongi katakan.

Dasar rese emang nikah itu gampang apah!

Raja MagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang