Bagian 32

959 53 4
                                    

Warning!!

Berbijaklah dalam mengambil sikap. Karena ini hanya lah hiburan yang secara tidak langsung mengundang gairah syahwat laki-laki dan perempuan. Jadi mohon ambil positif dan buang yang negatif. Oke.

***

Maria terdiam, matanya kini melihat wajah pria yang selama ini membuatnya tersiksa! Maria melumat bibir nya dengan penuh gairah, ia buang rasa malu itu jauh-jauh untuk menyelesaikan kisah mengerikan ini.

Yoongi membuka matanya kaget dengan apa yang gadis ini lakukan padanya. Yoongi yang mendapat cumbuan agresif membuatnya tidak tinggal diam, dia membalas cumbuan bibir itu lebih agresif lagi. Yoongi membalikkan tubuh gadisnya kedalam pelukannya dan melumat bibir itu dengan bergulat lidah.

Ciuman panas itu terhenti saat satu tetes air mata mangalir jelas di pipinya, "Ada apa? Katakan padaku!" Yoongi mengusap air mata itu, ia khawatir mengingat bahwa gadisnya terkena pukulan yang dia terima tadi siang.

"Apa punggungmu sakit?" tanya Yoongi tanpa mengalihkan atensinya.

Maria menggeleng diam menunduk, dia bingung harus berkata apa karena perasaan ini benar-benar menyiksanya.

"Terus kamu kenapa, apa kamu masih takut dengan mayat-mayat tadi? Kan sudah aku katakan jangan di lihat!"

Maria lagi-lagi menggeleng, dia bingung dengan perasaan sakit di hatinya harus ia keluarkan dalam bentuk apa. Tanpa alasan yang jelas, Maria membenci dirinya sendiri yang mencintai seseorang yang tidak mencintainya.

'Aku sayang sama kamu Yoon!'

Maria hanya bisa menangis menahan rasa cinta yang semakin berkembang tidak terkontrol.

"Hey! Kamu kenapa?" Yoongi menatap gadisnya yang semakin gencar menangis, "kalau kamu sakit ngomong!" ketusnya semakin bingung dengan apa yang di rasakan gadisnya.

"Lupakan!"

"Hah?" Yoongi bertanya bingung saat gadisnya tiba-tiba berhenti menangis.

"Kita lanjutkan saja kegiatan kita yang tadi terputus. Kamu bilang, kamu ingin tidur denganku kan? Jadi, lakukan sesuka hatimu," katanya sembari mengusap air mata dengan senyuman yang ia tarik begitu sempurna.

Yoongi menatap dingin dan mencengkram wajah gadisnya, "Katakan apa yang ingin kamu katakan!" serunya dengan mencengkram kuat wajah gadis yang berbohong.

Maria pun kembali mengeluarkan air matanya saat Yoongi memaksanya untuk mengutarakan perasaannya.

"Ayo katakan! Aku menyuruhmu bicara bukan malah nangis! Dengar Maria, aku paling tidak suka dengan suara tangisan, jadi katakan, dan berhentilah menangis!" seru Yoongi dengan tatapan dingin penuh kekhawatiran.

"Aku mau mengakhiri perasaan ini, aku ingin menikah." Maria menatap asal enggan melihat poker face Yoongi.

"Mwo! Kamu tidak boleh menikah!"

"We! Kenapa tidak boleh? Bukankah kamu hanya menganggapku sebagai jalangmu saja? Jadi, puas-puaskan saja napsumu hari ini. Dan aku akan pergi," katanya menatap begitu sendu, "seharusnya kamu sadar kenapa aku ingin pergi! Aku tuh ingin hidup tenang, aku ingin berbagi cinta dengan orang yang mencintaiku, bukan dengan orang yang yang menganggapku sebagai jalangnya saja!" isak Maria bangkit dari pangkuan Yoongi.

Yoongi terdiam, ia pun menarik tangan gadisnya tidak membiarkan Maria pergi sedikitpun dari pangkuanya. "Terus?" Yoongi hanya merespon begitu dingin.

"Terus?!" Maria menatap kesal dengan respon yang di berikan Yoongi untuknya, "aku benci benget sama kamu Yoon! Aku nggak tau, kenapa aku bisa sesuka ini sama orang kaya kamu," katanya dengan isakan penyesalan.

Raja MagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang