bagian 12🌚🌝

5.2K 81 0
                                    


"Telan!" seru Yoongi.

Maria memuntahkan semua cairan itu karena merasa mual di perutnya.

Maria hanya bisa menangis dengan melihat tubuhnya begitu kacau. Mulutnya terkunci air matanya hanya bisa mengalir, enggan melihat lelaki yang sudah menodai kesuciannya. Dia hanya bisa memegang perutnya, ia sangat takut kalau dia akan hamil di usia yang sangat muda.

Bagaimana dengan ibuku nanti?

Maria lagi-lagi menangis saat mengingat bagaimana Yoongi merebut kesuciannya dengan begitu kasar.

Yoongi yang sudah selesai dengan bajunya pun mendekat ke arah wanita yang masih menangis dengan tubuh bugilnya.

"Ini membuatku gerah. Kamu mau mandi bersamaku?" Yoongi mengecup pipi gadisnya yang masih menangis karena ulahnya. Mata dingin itu terus menajam tidak peduli dengan tangisan itu.

Gadis itu hanya terdiam berpaling enggan menatap pria yang sudah menodainya. Raut wajah Yoongi benar-benar tidak memancarkan rasa bersalah, dia hanya menatap dingin seperti biasanya.

Yoongi yang tadinya enggan untuk marah-marah, tapi kerena terus di abaikan tentu saja membuat amarah Yoongi kemabli melonjak, jengkel kerena turus di abaikan. "Ya! Kenapa diam, seharusnya kamu itu sadar beginilah resiko menjadi budakku!"

Budak katanya?

Maria terus mengerutu dalam hatinya menyimpan amarah yang tidak bisa keluar hingga menapak urat di pelipisnya.

Lagi-lagi Yoongi di abaikan oleh gadis yang diam bak sebuah patung yang hidup membuatnya kesal. Tangannya kini meremas dua gundukan Maria membuatnya lenghuh, "Ya! Kamu mau menguji kesabaranku?" sentak Yoongi.

"Ahh," leguhnya saat tangan itu mulai meremas miliknya.

"Yoon, kamu mau apa lagi, huh! Kamu mau tidur denganku dan menyiksaku lagi, huh!?" sentak Maria kesal.

Yoongi diam dengan melepas remasannya. Ia melumat bibir itu dan kemabli menidurkan tubuh gadisnya, "Memang kamu tidak takut akan permainan yang lebih kasar huh!?"

"Untuk apa aku takut, kamu sudah merebutnya, kesucianku, kebahagiaanku, jadi untuk apa aku takut! Semuanya sudah tidak berguna untukku, aku tidak perlu takut lagi padamu!" katanya dengan bening air mata yang tertahan di pelupuk matanya.

"Kalau begitu aku tidak akan mengunakan tubuhmu lagi untuk mengancammu, tapi aku akan menggunakan ibumu sebagai gantinya!"

Mata gadis itu seketika naik melihat wajah pria yang kembali mengancamnya. "Kamu mau apa lagi sih, huh?!" tanyanya kesal dengan semua ancaman pria bangsat ini.

Yoongi pun diam, ia paling tidak suka melihat air mata seoarang gadis apa lagi ada suara isakan didalamnya. "Diam!"

"Jawab aku! Kamu itu mau apa!" sentak Maria dengan nada lebih tinggi!

Plak!!

Yoongi menapar keras pipi Maria dengan mata yang sudah menjam begitu dingin, "Sudah aku katakan untuk diam, kenapa kamu tidak diam, huh!" sentaknya mencengkram wajah gadis dengan darah di sudut bibirnya.

Yoongi melepas napasnya kasar dengan sedikit melirik gadis yang terdiam terisak dengan pipi yang memerah bekas tamparan darinya, "Dengar Maria, aku minta jangan pernah kamu menangis di hadapanku!" serunya menuding sebagai peringatan, "bersihkan badanmu!" lanjutnya.

Napas sesak harus Maria telan mentah-mentah. Maria hanya bisa membuat air matanya terus melucur menjelajah kulit pipinya.

A ahh sakit ....

Raja MagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang