Bagian 10

5.1K 102 1
                                    


Di ruangan rahasianya, Yoongi menunggu dua kacungnya, yaitu; Jungkook dan Jimin yang menyelesaikan napsu bejatnya.

Wajah dingin itu salalu tergambar dalam situasi apapun. Wajah itu membuat orang sulit memahami apa yang dia mau atau apa yang sedang ia pikirkan.

Dengan keringat juga napas yang masih memburu, Jungkook dan Jimin tertawa saat hasratnya sudah tertuang dengan gadis berwajah cantik itu.

"Udah?"

"Wih, udah dong. Eh, kenapa kamu nggak ikut main? Gila, udah lama kita nggak main bertiga."

"Nggak napsu! Sekarang, tugas kalian pesenin aku makanan! Cepat!"

Jimin melirik Jungkook memberi kode untuk dia yang memesan makanan itu. "Heh, kamu aja Kook."

"Kamu nyuruh aku?" Dengan tatapan tajam Jungkook menatap Jimin.

"Yaelah, aku terus perasaan!"

Di tempat lain, Maria yang masih ada di rumah Yoongi kebingungan dengan apa yang harus ia lakukan di rumah sebesar ini. Dia terus menatap jam di dinding menunggu sore datang.

Senyum Maria pun terangkat saat suara mobil terdengar dari luar sana. "Ahh, itu pasti si Rama! Aku mau izin pulang ahh, aku kangen ibu."

Dia pun mengikuti Ibu Ant yang hendak membuka kan pintu untuk nya.

"Mana Yoongi! Mana anak durhaka itu?"

"Maaf. Tuan?"

"Saya adalah ayah dari anak pemilik rumah ini! Kemana anak itu?"

Maria yang melihat pria tua itu kembali datang, dia segera bersembunyi di balik hordeng jendela. Ketakutan Maria akan kejadian kemarin, membuatnya trauma akan kedatanganya.

Yoongi-ah cepat lah pulang ....

Maria berdoa dalam hatinya berharap Yoongi cepat pulang kerumah dan mengusir pria tua itu.

"Sejak kapan Yoongi menerima jasa pembantu, huh!" Pria itu menyentak saat melihat pembantu di rumah anaknya.

"Kamu, sejak kapan kamu bekerja di sini?"

"Pagi ini, Tuan."

"Sekarang dia ada di mana?"

"Mungkin ada di sekolahannya, Tuan."

Pria itu pun akhirnya pergi dengan rasa kesal yang belum sempat ia tumpahkan.

Maria pun membuka hordeng itu, saat dia rasa situasi sudah aman untuknya.

Syukurlah ....

"Eh, bilangin sama Yoongi un ..." Pria itu pun kembali dan melihat gadis itu ada di depan matanya. "Hoho kamu disini rupanya."

Mata Maria membulat saat pria itu kembali. Kaki Maria terasa kaku, saat pria itu mulai mendekat ke arahnya.

"Apa sih yang Yoongi liat dari kamu, Huh?" katanya mengitari tubuh gadis yang diam membeku.

"Apa kamu menjual tubuhmu, huh?" Pria itu mengibas rambut panjang gadis yang ketakutan kebelakang telinganya. Dengan sedikit tawa, pria itu mencium leher gadis yang terdiam dengan wajah yang memucat.

Ya tuhan tolong aku ....

Maria pun di dorong kasar, hingga tubuhnya harus merasakan kerasnya dinding rumah. "Kalau dilihat-lihat kamu memang menarik perhatian."

Maria hanya menggeleng saat pria itu mulai mencium pipinya dan mencengkram wajahnya dengan kasar.

Maria di seret kasar masuk kedalam kamar, dia tidak peduli dengan luka yang ada di tubuh gadis itu.

Raja MagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang