12 - Toko Caroline

3.5K 333 1
                                    

Dave yang sudah menunggu cukup lama dikejutkan dengan Caroline, sang gadis penjaga toko yang keluar tanpa keberadaan Candie.

Caroline mendekati Dave dengan tampang menggoda yang biasa ia lakukan ketika bertemu dengan Dave. Dave pernah menjadikan Caroline sebagai one night stand-nya dan itu hanya terjadi sekali. Namun Caroline memendam rasa yang cukup dalam kepada Dave. Terlebih lagi Caroline telah me-reject matenya yang merupakan omega yang bekerja sebagai penulis buku. Bagi Caroline Dave lebih berwibawa dan bisa menaikan derajat dirinya dari seorang penjaga toko.

Caroline sebenarnya cukup kaget dengan kehadiran Dave dan seorang wanita yang diakui 'mate' oleh Dave. Tentu saja Caroline cemburu buta. Ia bahkan membayar dua orang rogue untuk memperkosa wanita itu. Tentunya agar Dave dapat me-reject wanita itu.

"Dimana mate ku?" tanya Dave yang mulai hilang kesabaran dengan perilaku Caroline.

"Ayolah sayang, kita sudah lama tidak melakukannya," goda Caroline yang mendudukan dirinya diatas paha Dave.

"Aku Beta-mu dan kau berperilaku seperti ini? Kau tidak punya rasa hormat kepada Beta-mu?" kesal Dave dengan suara khas Betanya.

Caroline bergidik akibat suara Dave. Ia kemudian berdiri kembali. Ia menyiapkan segala kekuatannya kemudian ia berkata, "Matemu telah menggoda dua orang rogue yang ia temui dibelakang. Mungkin mereka sedang menikmati hubungan badan mereka sekarang."

Mendengar hal itu tentunya Dave terkejut. Tentu saja Dave tidak percaya dan segera berlari menuju ruang ganti. Namun sesampainya di sana, ruang ganti pun terkunci.

Terlihat kini Ben sudah menguasai Dave terlihat dari mata merah darah yang ditunjukkan Dave. Ben berusaha mendobrak pintu ruang ganti itu, dan percobaan kedua ia mendobrak pintu, pintu pun terbuka.

Caroline tentunya sudah mempersiapkan kata-kata yang buruk untuk menghina Candie yang di tuduhnya sudah menggoda dua orang rogue.

"Memalukan sekali ka--" ucapan Caroline terhenti ketika melihat dua orang rogue yang sudah tidak bernyawa berada disebelah Candie.

Tangan Candie berlumuran darah para rogue itu. Bahkan tatapan yang diberikan Candie buka tatapan ketakutan melaikan tatapan kepuasan.

Dave tahu dengan pasti bahwa Candie telah membunuh kedua rogue itu.

Dave berjalan kehadapan Candie, amarahnya begitu meletup-letup namun ia tetap diam.

"Apa yang terjadi?" tanya Ben menggunakan mindlink kepada Lula yang terdengar oleh Candie dan Dave.

"Wanita keji itu mengunci kami disini dan mendatangkan dua rogue jelek itu. Candie memutuskan untuk mengakhiri hidup keduanya, apalagi mereka berencana memperkosa kita," jawab Lula santai, seolah itu hal yang biasa.

Dave kemudian memeluk Candie erat. "Kita pulang sekarang," ucap Dave ditengah pelukannya.

Dave melepaskan pelukannya dan tanpa ketakutan memegang tangan Candie yang penuh darah. Saat berjalan keluar ruang ganti Dave menatap Caroline.

"Aku akan meminta Alpha untuk mengusirmu dari pack, bersiaplah," ucap Dave menuju Caroline.

Caroline yang masih shock atas apa yang dilihatnya kini bertambah panik. "Aku mohon Beta. Ampuni aku," pintanya sambil berlutut dan menunduk.

Caroline benar-benar berada di posisi tersudut. Hidupnya aman di wilayah netral ini karena ia mempunyai pack. Namun apabila pack itu mengusirnya, otomatis dirinya akan berubah menjadi rogue dan ia akan mengeluarkan bau rogue dari tubuhnya. Tentunya tidak akan ada lagi laki-laki pack yang mau bersamanya. Para penjual lain di mall ini pun akan menjauhinya dan mencap tokonya sebagai toko rogue dimana kemungkinan besar hanya rogue saja yang mau membeli sesuatu di tokonya. Selain itu Caroline sangat ketakutan dengan apa yang diperbuat Candie. Caroline tidak pernah melihat pembunuhan di depan matanya karena ia tak pernah mengikuti perang. Bahkan rogue di wilayah netral ini jarang melakukan penyerangan.

Caroline bergetar hebat saat ia merasakan Candie melihat pada dirinya. Bahkan mungkin ketakutannya lebih besar dibanding ketakutannya pada sang Beta.

"Ini aku akan mengambil semua baju ini, tapi jangan pernah kau lakukan hal itu lagi padaku. Kecuali kau ingin berakhir sama dengan dua orang itu," ancam Candie pada Caroline. Kemudian Candie menaruh uang miliknya dihadapan Caroline dengan maksud membayar baju-baju yang tadi di pilihnya.

Dave masih terdiam dengan wajah geram yang tidak bisa disembunyikan lagi. Candie pun menarik tangan Dave dengan tangan kanannya dan tangan lainnya penuh memegang baju.

Candie pun berjalan sedikit cepat menuju mobil karena ia tak mau dijadikan tontonan oleh para werewolf lain. Mereka pasti akan sadar dengan darah yang ada di tangan Candie.

Sesampainya di mobil Candie menaruh baju-baju itu di bagasi. Ada sebuah baju yang cukup berlumuran darah dari tangannya. Untungnya baju yang lain tidak terkena darah itu.

Dave memberikan sebotol air mineral pada Candie dan berkata, "Pakailah ini itu mencuci darah itu di tanganmu."

Candie menuruti Dave dan membasuh kedua tangannya dengan air yang berada di botol air mineral itu hingga sisa darah di tangannya hilang.

Dave sudah masuk ke mobil ketika Candie membasuh kedua tangannya. Candie pun kembali masuk ke dalam mobil.

Terlihat Dave cukup lama diam hingga Candie menyinggungnya, "kapan kita lanjutkan perjalanan?"

Dave terbangun dari lamunannya. Ia melihat Candie dengan mata hijaunya. Dave sangat mencintai Candie, itu yang terbaca di matanya.

"Kau baik-baik saja?" tanya Dave yang dilanjutkan tangan Dave menyentuh pipi Candie.

Candie terkejut dan kaget ditanya seperti itu.

"Statusku masih seorang warrior, bagiku itu seperti latihan," balas Candie.

"Aku kecewa," ucap Dave yang diikuti kekagetan Candie.

Lula bahkan lebih panik daripada Candie. Ia tidak ingin matenya menyesal karena telah ditakdirkan bersama mereka.

Hati Candie sakit mendengar kata-kata Dave itu. Ini pertama kalinya ia merasa sakit hati yang begitu sakit. Bahkan jauh lebih sakit ketika Chris mengatakan bahwa ia telah bertemu dengan matenya.

Tanpa sadar air mata mengalir di pipi Candie.

Dave tidak kalah kagetnya ketika melihat Candie menangis.

"Ma-maksudku aku kecewa karena aku tidak bisa melindungimu," lanjut Dave mengungkapkan maksudnya.

Dave pun mengusap air mata di pipi Candie.

"Aku bisa melindungi diriku sendiri," balas Candie setelah air matanya diusap oleh Dave. "Aku terlahir sebagai warrior dan telah berjanji akan melindungi diri dan pack," lanjut Candie.

Namun kata-kata terakhir Candie membuat ia teringat sesuatu.

"Ah, aku lupa, kau akan membawaku ke packmu. Aku juga akan kau paksa berhenti sebagai warrior di packku bukan? Bahkan kau pasti berencana mengganti identitasku menjadi warga packmu," keluh Candie.

Dave tidak berkata apapun, ia hanya mengelus rambut Candie sayang. Kemudian ia pun meraih dagu Candie dan melumat bibir manis kesukaannya.

Candie pun membalasa lumatan dari bibir Dave hingga kini keduanya telah dipenuhi oleh nafsu. Dave mulai mengelus-elus punggung Candie bahkan tangannya kini sudah mulai menelusuri perut Candie.

"Da-dave, arghh," desah Candie ditengah ciuman itu.

"Kita harus melanjutkan perjalanan, sebentar lagi malam akan datang," kata Dave yang tiba-tiba menghentikan ciuman panas mereka di mobil itu.

Candie merasa tidak puas akan hal itu dan menginginkan hal yang lebih. Tapi ia tak berani bilang kepada Dave.

"Huh!" keluh Candie dengan berusaha memalingkan wajahnya dari Dave.

Dave yang melihat itu tersenyum bahagia. Kemudian ia berkata, "Jika kau mau, kita bisa melanjutkannya di rumahku."

Dave pun menacapkan gas dan membawa mobil itu menuju packnya dengan kecepatan penuh.

--- Beta's Warrior ---

Beta's Warrior [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang