Epilog - The Truth

5K 375 56
                                    

7 Tahun Kemudian

"Bunda! Kakak Faze tidak mau menemaniku berpetualang ke hutan belakang!" protes seorang werewolf kecil berusia 7 tahun.

Orang yang diajak bicara hanya tersenyum lembut mendengar pengakuan anak wanitanya itu. Ia mengusap kepala werewolf kecil itu sambil menggendong anak laki-laki keduanya yang baru lahir sebulan yang lalu.

"Hima tidak mengganggu kakak lagi kan?" tanya sang bunda, Candie.

"Tidak! Aku hanya mengajak Kakak Faze bermain di hutan belakang sambil menarik tangannya!" jawab si kecil Hima.

"Hima bohong, Bunda!" Suara itu adalah suara Faze, orang yang baru saja diadukan oleh Hima. "Hima mengambil semua alat gambarku dan menjatuhkannya dilantai!" protes Faze.

Kini Hima seakan ingin menangis, semua kebohongannya kepada sang bunda pun terungkap.

"Anak Papa tidak boleh bohong." Suara sang kepala keluarga datang dari arah pintu depan.

"PAPA!" Hima dan Faze memeluk Dave yang baru saja pulang dari pekerjaannya sebagai Beta.

"Yasudah, ayo kita semua bermain bersama ke hutan belakang. Ayah akan mengejar kalian, jangan sampai tertangkap!" ujar Dave yang memebuat kedua anak terbesarnya langsung berlari menuju hutan belakang.

"Bagaimana keadaanmu dan baby boy kita?" tanya Dave sambil mengecup bibir Candie ringan.

"Lebih baik, Brown tidak menangis seperti kemarin. Dia hanya tertidur pagi ini," jawab Candie.

"Baiklah, kalau begitu aku ijinkan kau ikut mengawasi kedua anak kita bermain di hutan belakang. Tapi kau hanya boleh duduk di sana," ucap Dave.

Akhirnya setelah seminggu penuh melakukan bed rest akibat kondisinya yang masih belum stabil setelah melahirkan, Candie akhirnya diperbolehkan keluar rumah. Walaupun sebenarnya hutan belakang rumah mereka masih merupakan bagian dari rumah minimalis itu.

"PAPAAAA!!!!" Suara jeritan histeris itu mengagetkan Candie dan Dave.

Itu suara Hima. Hima tidak pernah berteriak histeris seperti itu sebelumnya.

Dave dan Candie yang masih menggendong Brown pun terburu-buru ke halaman belakang rumah mereka untuk melihat keadaan Hima.

Dave dan Candie tercekat. Seorang wolf hitam pekat yang belum pernah mereka lihat sebelumnya tengah menindih Hima dibawahnya.

Yang membingungkan untuk Dave adalah bau wolf itu berasal dari pack-nya. Tapi ia sangat yakin bahwa ia belum pernah melihat wolf hitam itu sebelumnya.

"MATE!" teriak wolf itu melalui mindlink yang terdengar oleh Dave dan Candie.

Candie benar-benar shock. Hima, anaknya yang masih berusia 7 tahun, dipertemukan dengan mate-nya hari ini.

Candie tidak tega. Ini memang belum saatnya. Walaupun jarak usia dia dan mate-nya berbeda 17 tahun, tapi ia bertemu dengan Dave diusia yang sudah cukup. Candie benar-benar tidak habis pikir dan langsung menendang badan werewolf itu dan menarik Hima dalam pelukannya. Tidka lupa Candie tetap menggendok anak terakhirnya, Brown.

Dave menjadi lebih prorektif. Setelah wolf itu lepas dari anak wanitanya, ia langsunv bersiap menyerang wolf itu. Namun, tiba-tiba wolf itu berganti shift menjadi bentuk manusianya.

"FAZE?!" Dave benar-benar terkejut, karena wolf hitam yang baru ia lihat tadi ternyata adalah sosok wolf dari Faze.

Candie yang juga melihat kejadian itu benar-benar terkejut. Bahkan badannya kini bergetar hebat. Ia tidak tahu lagi kenapa takdir mempermainkan hidupnya kembali.

--- Beta's Warrior - Epilog---

"Hasilnya sudah keluar, nol persen. Dia bukan anakmu, Dave," ucap Nyonya Lisa yang baru datang dengan hasil tes DNA antara Dave dan Faze.

"Lalu bagaimana keadaan Faze saat ini?" tanya Candie yang menemani Dave di ruangan itu.

"Dia sangat lemah, ia masih tertidur. Aku juga tidak mengerti mengapa wolf-nya bisa keluar diusianya yang baru 12 tahun itu," jawab Nyonya Lisa.

Dave masih terdiam. Kabar dari Nyonya Lisa benar-benar sebuah jawaban yang harusnya ia cari dari dulu. Ibu Faze memang mencintai dirinya, tapi wanita itu bukan hanya berhubungan dengannya waktu itu.

"Baiklah, akan aku tinggalkan kalian berdua untuk bicara," ucap Nyonya Lisa yang keluar dari ruangan itu.

"Dave?" tanya Candie lembut.

"Maafkan aku." Dari lubuk hati Dave ia merasa harus meminta maaf, entah untuk siapa.

"Kau tidak salah, Dave." Candie tersenyum.

Dave menatap wajah Candie dan mendapat ketenangan dari wajah cantik sang mate.

"Walaupun Faze bukan darah dagingmu, tapi dia adalah mate Hima. Dia akan tetap jadi anak kita. Kita hanya harus cari cara agar mereka tidak bersatu di waktu yang sangat dini," ucap Candie menenangkan.

Dave tersenyum. Perkataan Candie benar. Faze tetap akan menjadi anaknya. Kasih sayang Dave pada Faze tidak perlu berkurang. Mereka masih bisa menjadi keluarga seperti dahulu. Mungkin dengan sedikit perubahan.

Dave dan Candie pun bangkit dan menengok keadaan putra sulung mereka. Mereka tetap meresa beruntung bahwa mereka menyelamatkan anak itu 7 tahun yang lalu. Tidak ada penyesalan.

Mereka pun melanjutkan hidup seperti biasanya, dengan beberapa aturan yang cukup berbeda setelah kejadian ini.

--- Beta's Warrior- Epilog ---

Beta's Warrior [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang