28 - Perang

2.5K 244 5
                                    

Candie tengah bersiap dengan memeriksa pisau kecil yang telah diolesi racun. Memang biasanya para werewolf berperang tidak menggunakan alat apapun. Namun, untuk berjaga-jaga ia menyiapkan alat itu sendiri dan disimpan di balik saku tersembunyi yang ada di sepatunya. Tidak ada yang tahu bahwa Candie membawa pisau berbahaya itu dibalik sepatunya.

Candie menarik nafas panjang. Tekadnya sudah bulat. Ia harus mengalahkan kakaknya dan menghilangkan ilmu hitam yang dipelajari oleh kakaknya. Walaupun itu berarti ia harus membunuh kakaknya sendiri.

Kemungkinan terburuk adalah ia kalah, tapi ia berharap kakaknya memakan jantungnya agar kejahatan itu benar-benar hilang seperti yang dikatakan oleh Moon Godness.

Tak lama kemudian, Dave masuk ke ruangan yang sama dengan Candie. Wajahnya cukup pucat dan panik.

Lula merasakan hal ganjil dari sikap Dave dan bertanya melalui mindlink kepada Ben. "Ada apa dengan kalian? Apakah ada sesuatu yang mengganjal?"

"Lebih baik kau tidak pergi, Sweetheart," ucap Dave tiba-tiba.

"Apa maksudmu?! Kau mau kakakku memyebarkan ilmu hitam yang dilarang itu?! Kau tahu kan betapa berbahayanya dunia werewolf saat ini?!" Emosi Candie tersulut.

"Aku tahu itu, tapi..." belum sempat Dave menyelesaikan perkataannya, Candie memotongnya, "Apapun kondisinya, aku akan tetap maju, sekalipun kau sebagai mate-ku melarangku!"

Candie keluar dari ruangan itu dan meninggalkan Dave yang sangat cemas dengan keadaan.

Pikiran Dave benar-benar kacau. Ia tidak sanggup apabila hal terburuk terjadi pada Candie, apa lagi saat ini badan Candie bukan hanya untuk dirinya dan Lula saja. Ada satu nyawa lagi yang tengah tumbuh di perutnya.

Dave akhirnya menyerah. Ia berjanji akan terus berada disekitar sang mate. Baginya, sebelum menghadapi Candie, parah musuh berengsek itu harus melewati mayatnya.

--- Beta's Warrior ---

Candie berdiri di depan para pasukan tabib. Mereka telah siap dengan semua yang mereka miliki. Mereka juga cukup percaya diri karena latihan yang mereka jalani bersama Dave dan Berk menghasilkan beberapa strategi peperangan yang cukup unik.

"Setelah meninggalkan rumah pohon ini, kita akan berhadapan dengan werewolf berbahaya. Jika memang kalian ragu-ragu untuk membantuku saat ini, silakan kembali! Tapu jika kalian siap, maka ucapkan salam kalian kepada keluarga kalian sekarang, karena ini bisa jadi saat terakhir kalian melihat keluarga kalian!" Candie berteriak yang didengar oleh seluruh pasukannya.

Tak ada satu orang pun yang mundur. Mereka hanya menemui beberapa keluarga yang mereka bawa ke rumah pohon dan berpamitan. Beberapa tangis haru terdengar dari para keluarga yang ditinggalkan. Namun mereka yakin bahwa Candie akan membawa kemenangan dan kebaikan untuk dunia werewolf. Walaupun itu harus mengorbankan keluarga mereka.

Saat momen berpamitan itu, Candie berjalan menuju Dave dan Berk.

Dave yang menyadari itu pun menatap ke arah Candie. Ia berkata, "Aku percaya padamu. Apapun yang terjadi, aku tak akan meminggalkan dan membiarkan kakakmu membunuhmu. Sebelum semua itu terjadi, aku lah yang akan menjadi pelindungmu."

Dave memeluk Candie yang dibalas oleh pelukan Candie. Candie juga merasa bersalah ketika tadi membentak sang mate. Tapi ternyata mate-nya adalah seorang yang sangat baik hati.

Setelah pelukan itu berlangsung, mereka berdua memimpin pasukan menuju medan pertempuran.

Sesampainya di sana, pasukan Paul belum datang. Mereka berjaga dari segala sisi. Pasukan membentuk lingkaran dengan pengelitahan ke segala arah. Hal itu merupakan strategi pertama yang dilakukan. Meminimalisir penyerangan tiba-tiba yang direncanakan musuh.

Beta's Warrior [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang