Mark's Love Story : Part 5

457 53 5
                                    

As usually...

Happy Reading 😄😄😄

.

.

.

Aku ingin meminta putri Anda menjadi istriku. Apakah Anda mengizinkannya?" tanya Mark yang kini semakin serius.

Nafas Bella semakin memburu saat mendengar itu. Mata coklat itu menatap Mark dengan penuh harap. Seolah di ruangan ini hanya ia dan pria itulah yang ada. Tubuhnya pun bergetar menunggu respon ayahnya, namun tatapannya tidak dapat teralih dari Mark.

"Oh? Ini sangat mengejutkan. Tapi tentu saja keputusan itu ada di tangan putriku. Kau hanya perlu menanyakan kepadanya." Ujar Darren yang kini hanya dapat tersenyum gagap karena permintaan Mark yang mengejutkan.

"Aku yakin Chloe akan setuju. Benarkan Chloe?" tanya Mark sambil tersenyum pada Chole yang awalnya terpaku. Gadis itu juga tersenyum dan akhirnya mengangguk pelan untuk menjawab.

Namun senyuman yang hampir tertera di bibir Bella kini benar-benar menghilang. Kebahagiannya sekejap tertelan dengan kenyataan. Matanya melebar terkejut menatap Mark yang sama sekali tidak memandangnya. Gadis itu menatap perlahan ke bawah lalu beralih kepada kakaknya yang kini juga menatapnya sambil menahan senyum.

Perlahan gadis itu mendesah dan ikut tersenyum. Mata gadis itu berkaca-kaca seolah ia ikut berbahagia. Namun ada kehancuran di sana. Siapapun tidak akan menyadarinya, kecuali Mark. Tapi pria itu bahkan tidak ingin untuk menyapa apalagi untuk melihatnya.

"Aku sangat bahagia untukmu, Chloe" ujar Bella lirih. Ia memeluk kakaknya erat dan memejamkan mata. Gadis itu menghapus air matanya yang menetes dengan cepat lalu menatap ayah dan ibunya yang juga terlihat bahagia.

"Aku sudah selesai makan. Kalian bisa lanjutkan percakapannya. Aku kembali ke atas ya." Pamit Bella sambil tersenyum kepada ibunya.

"Kau belum menghabiskan makananmu Bella." Ujar Darren menegur putrinya itu.

"Tugasku menumpuk ayah." Ujar Bella yang memohon tapi tetap melangkahkan kakinya naik tangga dengan cepat.

"Kalau begitu ibu akan membawa makananmu ke atas ya sayang."

"Terimakasih, Mom."

Suara itu terdengar terakhir saat Bella membuka pintu kamar dan menutupnya dengan cepat. Gadis itu menatap gagang pintunya hingga pandangannya mengabur. Ia lalu menyandarkan punggungnya pada pintu dan menatap ke langit-langit untuk menahan air matanya untuk menetes. Tapi itu tidak berhasil. Gadis itu mulai terisak saat satu air matanya jatuh. Tubuh kecil itu merosot dan terduduk di lantai. Menangisi sesuatu yang kini benar-benar tidak bisa ia dapatkan.

 Menangisi sesuatu yang kini benar-benar tidak bisa ia dapatkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pada akhirnya, ketika ia tidak ingin menyerah. Tuhan-lah yang membuatnya terjadi. Ternyata ia memang tidak berarti apa-apa untuk pria itu. Semuanya hanya hayalan. Lagipula, kenapa pria itu mau dengan gadis sepertinya? Tidak ada yang spesial dengan mereka berdua. Bella hanya terlalu bersemangat dan menganggap itu lebih.

The Love Story of TripletsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang