Mark kembali lagi.
Happy Reading Guys. Jangan lupa tinggalkan jejak 😉
.
.
.
.
Kamar itu terlihat sangat luas jika, dibandingkan kamar pasien yang biasanya. Tempat tidurnya pun terlihat jauh lebih besar. Dimana kini seorang gadis tengah terbaring dalam tidur dengan cahaya temaram yang menenangkan.
Pandangan itu bukanlah hal yang aneh jika Rodriguez di balik semuanya. Dimana Mark kini tengah menatap gadis cantik itu. Gadis yang ia lupakan karena terlalu mencintainya. Kening pria itu berkerut dan bibirnya bergetar menahan tangis. Kamarahan, penyesalan, dan kekhawatiran menguasai perasaannya hingga menyentuh gadis itu saja kini ia tidak sanggup.
Tanggannya mengepal erat. Menyadari gadis itu kembali dalam bahaya karenanya. Mengingat semua yang pernah ia lakukan pada gadis ini. Cara kejam saat menyakiti Amor-nya.
Sekarang semua menjadi masuk akal. Ia marah saat menatap gadis yang bernama Bella. Gadis itu memaksa ia untuk kembali mengingat kenangan mengerikan ketika ia kehilangan Amor-nya. Ia menjadi sangat marah karena gadis itu membuat dadanya sesak.
Semua itu karena rasa bersalah. Rasa menyesal karena ia tidak bisa melindungi Amor. Seperti sekarang ini. Melihat gadis itu terluka di hadapannya, karenanya. Membuat pria itu ingin melampiaskan dengan menghancurkan dunia.
"Maaf. Maafkan aku, Amor." lirih pria itu akhirnya dengan air mata yang tidak bisa lagi ia tahan untuk menetes.
***
07.00 am || in The Hospital
Pagi itu Bella tengah duduk di lantai menopang dagu sambil melihat objek di depannya. Yaitu bunga-bunga yang ia pikir terlalu banyak di ruangan yang juga terlalu besar untuk menjadi kamar pasien. Di sisi lain pada ranjang yang juga terlalu besar ada banyak boneka-boneka, terutama boneka beruang kesukaannya. Membuat Bella menggigit bibirnya saat mencoba berpikir keras siapa yang melakukan semua ini? Ia baru saja masuk rumah sakit kemarin malam. Kenapa paginya ruangan ini sudah ramai dengan benda-benda yang sebenarnya adalah favorit Bella.
"Nona Amor! Nona Amor. Saya mohon untuk kembali ke ranjang Anda. Kondisi Anda masih belum stabil untuk duduk seperti ini."
Bella duduk tegak mendengar suara yang tiba-tiba terdengar ketakutan. Beberapa perawat yang berlari masuk ke kamarnya dan terlihat panik. Mereka menunduk ketakutan seolah Bella akan memakan mereka. Tapi gadis itu kini tercengang dan bingung menatap kerumunan perawat di sana.
"oo... Aku... Apa aku melakukan kesalahan?" tanya Bella canggung.
"Tidak. Tentu saja tidak Nona. Anda perlu kembali untuk tidur sebelum keluarga Anda datang." jawab salah satu dari mereka dengan ekspresi ketakutan.
Kenapa? Kenapa para perawat ini seperti sudah mendapatkan omelan karenanya?
Para perawat itu menopang tubuh Bella dan membopongnya kembali untuk tidur ke atas ranjang. Lalu gadis itu tersenyum canggung sambil mengucapkan terimakasih. Walaupun sebenarnya ia bisa berdiri dan tidur sendiri. Selain bahu kiri dan nyeri di luka kecil di kepalanya, gadis itu tidak merasa sakit di tempat lain.
"Apa keluargaku ada di sini?" tanya Bella pada salah satu perawat yang menyelimutinya.
"Mr dan Mrs. Gray akan datang pukul 10 nanti, karena belum waktunya untuk berkunjung. Tapi kami di sini akan menjaga Nona Amor sampai mereka datang."
Bella mengerutkan dahinya saat menyadari ada yang aneh dengan kata-kata perawat itu. Kenapa perawat itu memanggil nama aslinya? Tidak. Bagaimana mereka tahu?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love Story of Triplets
RomanceCerita cinta (full romance) masing-masing kembar tiga Keluarga Rodriguez. Mark, Matt, dan Marcus. . . . Update once in 3 days.... Happy Reading 📖 . ### - Mark & Amor Story - [Completed] ✔ - Matt ➡️ Soon