Mark's Love Story : Part 14

636 56 3
                                    

Seperti biasa Mark kembali menyapa tengah malamnya kalian.

Happy Reading dan jangan lupa tinggalkan jejaknya ya 😉😉😉

.

.

.

"Kau menidurkan dia di kamarmu?" tanya Sara saat ia menunggu putranya dari balik pintu setelah mendengar berita dari Marcus. Ia tentu saja tahu. Semuanya tentang Mark dan gadis yang pria itu cari.

"Tentusaja."

"Ada begitu banyak kamar ini kenapa kau menempatkan dia di kamarmu, nak?" tanya Sara berkacak pinggang tidak suka.

"Cause she belong to mine." ujar Mark sambil tersenyum dan berlalu meninggalkan ibunya terpaku. Senyum yang membuat Sara menegang. Ia tidak pernah melihat senyum itu semenjak 10 tahun yang lalu.

Wanita itu tersenyum dengan matanya yang berkaca-kaca. Dalam hati berterimakasih kepada Tuhan yang telah membawa Amor kembali ke dalam hidup Mark. Jika tidak, ia benar-benar menyesal karena telah menjadi orangtua terburuk di dunia ini.

***


Amor mengerjapkan mata dan menyesuaikan pandangannya dengan cahaya terang. Matanya menjelajahi ruangan yang sangat besar dan mewah yang kini ia tempati. Lalu dengan cepat ia berdiri saat menyadari ini bukanlah kamarnya.

Gadis itu langsung berjalan menuju pintu keluar dan kembali terkejut menemukan beberapa pria memakai jas hitam di sana.

"Anda sudah bangun nona? Silahkan tunggu di dalam, maid akan menyusul Anda." ujar salah satu dari mereka.

Amor kembali masuk ke kamar setelah lama menahan nafas. Ia masih sedikit trauma dengan pria-pria berpakaian gelap. Membayangkan dirinya kembali di ruangan gelap dan penuh luka itu. Tapi melihat mereka sangat sopan, Amor menjadi sedikit lega. Menyadari bahwa pasti Mark di balik semua ini.

"Nona Amor. Perkenalkan saya Nora dan ini Eden dan Amber. Kami akan membantu Anda bersiap-siap." Suara yang membuat Amor berbalik dan menemukan tiga gadis dengan pakaian yang sama menunduk kepadanya.

"B..bersiap-siap untuk apa?" tanya Amor bingung dan gugup.

"Untuk makam malam. Tuan Mark memberi perintah agar membantu Nona Amor untuk mandi dan  juga berpakaian karena Anda sedang sakit." Ujar salah satu dari maid  yang membuat Amor membuka mulutnya ternganga dengan perintah aneh itu. Dia bukan gadis kecil 5 tahun. Kenapa dia ingin dimandikan?

"No no no. Aku bisa mengurus diriku sendiri. Hanya tunjukan saja di mana aku bisa mandi dan mendapatkan pakaian." Jawab Amor cepat.

Pelayan itu mengangguk dan tersenyum pengertian kepadanya. Seolah mengerti dengan respon Amor. Mereka juga takjub dan juga terpesona pada gadis yang bisa meluluhkan hati baja tuan mereka.

"Kalau begitu ikut saya, nona."

Amor mengikuti maid itu menuju sebuah pintu yang membawa ia ke sebuah rungan besar lainnya. Di sana ia menemukan banyak stel pakaian mewah pria dan di seberangnya ada banyak pakaian wanita. Sebuah ruangan yang ia tahu di sebut walking closet. Tapi ini terlihat seperti toko pakaian besar dibandingkan lemari baju di kamarnya.

"Tuan baru saja memesan pakaian ini saat Anda dalam perjalanan ke sini bersamanya."

"Benarkah? Bukankah menurutmu ini sangat berlebihan?" tanya Amor tersenyum canggung.

Maid itu tersenyum sekali lagi. Ia menyadari bahwa Amor adalah gadis yang sangat ramah dan rendah hati. Ada alasan mengapa seseorang berubah dan jatuh cinta. Dan Amor adalah alasan pantas untuk semua itu.

The Love Story of TripletsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang