Mark kembali lagi....
Happy Reading Guysss
Tinggalkan jejaknya ya 🌟💬
.
.
.
.
Bella kini berada di dalam mobil bersama dengan Mark. Beberapa hari setelah mereka bertemu, pria itu kembali datang ke sekolah dan membawanya pergi. Entah mengapa mereka perlu menggunakan pesawat pribadi yang membuat Amor merasa canggung dan sesekali mual karena terlalu lama di sana. Meskipun itu perjalanan yang sangat mewah, Amor tentu belum terbiasa. Apalagi bepergian jauh. Sekalipun orang-orang di sana bersikap ramah yang berlebihan. Termasuk Mark yang marah-marah tidak jelas ke semua orang saat Bella merasa tidak nyaman di dalam perjalanan.
Tentu saja ia ingin bertanya. Tapi entah mengapa egonya sangat mendominasi sehingga ia memilih untuk diam tanpa bersuara. Gadis itu bahkan tidak tahu mengapa ia menuruti kemauan Mark. Tapi pria itu bilang ia ingin menunjukkan sesuatu. Mungkin karena itu.
Sepanjang perjalanan Bella duduk dengan menciptakan jarak dengan Mark. Pria itu tidak dapat berhenti memandang gadis yang kini duduk sampingnya. Namun Bella terlihat enggan berada di dekatnya.
Mark menganggap itu reaksi yang sangat wajar. Setelah apa yang diperbuatnya kepada Bella, ia mempertanyakan apakah masih pantas ia mendapatkan hati gadis itu. Tapi satu yang pasti, Bella pantas mendapatkan kebahagiaan.
Apa yang bisa diperbuat ketika jantungnya masih berdetak sangat kencang saat melihat gadis itu. Matanya menatap Bella dengan sendu. Bahkan tatapan itu tidak akan pernah dilihat siapapun selama mengenal seorang Mark. Pria yang terkenal karena kejam, dingin, bahkan tidak pernah tersenyum kepada siapapun.
Tapi sekarang ia hanya terlihat seperti pria biasa yang patah hati karena telah menyakiti cintanya.
"Apa kau akan terus menatap jendela?" tanya Mark dengan suara yang melembut.
Bella mengerutkan dahi karena sekali lagi tidak terbiasa dengan nada bicara pria itu. Menggigit bibirnya saat hatinya ingin menjawab tapi tubuhnya menahan. Jadi hanya keheningan yang tercipta.
"Kau tidak ingin berbicara denganku, kan?" suara itu lagi yang terdengar putus asa.
"Kau bahkan tidak bertanya ini dimana."
"Kemana kau akan membawaku?" suara Bella yang baru pertama kali di dengar Mark setelah beberapa jam lamanya mereka dalam perjalanan.
Bella tidak menyadari, namun kini Mark tengah tersenyum dengan mata yang sendu saat menatapnya. Seolah pria ini memanglah terlahir sebagai seseorang yang lembut dan penyayang. Siapa yang mengira Mark memiliki sisi seperti ini dari dalam dirinya.
"Kau akan segera tahu." Ujar Mark yang diikuti dengan sebuah elusan lembut di puncak kepala Bella. Gadis itu menegang karena sentuhan yang tiba-tiba itu. Ia ingin sekali menoleh untuk menanyakan kenapa pria ini terlihat aneh beberapa hari ini. Apa lagi yang diinginkannya? Bukankah Bella tidak lagi mendekati atau mengejar-ngejarnya?
Mobil itu melewati jalan yang di kelilingi pohon-pohon tinggi dengan daun yang berguguran berwarna kuning dan coklat. Daun-daun itu terbang dengan mudah saat diterpa angin, menunjukkan bahwa musim gugur telah datang menyambut mereka. Suasana tempat ini juga terlihat tidak asing. Membuat Bella mencoba mengingat kembali apakah dia pernah ke tempat ini sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love Story of Triplets
RomanceCerita cinta (full romance) masing-masing kembar tiga Keluarga Rodriguez. Mark, Matt, dan Marcus. . . . Update once in 3 days.... Happy Reading 📖 . ### - Mark & Amor Story - [Completed] ✔ - Matt ➡️ Soon