Mark's Love Story : Part 13

669 59 8
                                    

Happy Reding guys...

Jangan lupa tinggalkan jejak yaa

🌟💬🌟💬🌟💬😉😉😉😉

.

.

.

Hari itu mereka memutuskan untuk menginap di sana. Di rumah besar milik Mark yang baru Amor ketahui. Mark bersikeras agar Amor tidur di dalam pelukannya. Gadis itu belum merasa ini nyata─dengan keputusan dan perilaku pria itu yang tidak seperti kemarin lagi. Ia seperti mendapatkan pangerannya kembali, meski ada rasa canggung di awalnya. Jadi gadis itu hanya bisa pasrah berada di dalam rengkuhan Mark yang hangat.

"Butuh sepuluh tahun aku dapat memelukmu seperti ini. Aromamu sangat wangi, my love." Lirih Mark berbisik pada Amor.

"Tidakkah kau merasa bingung atau cemas?" tanya Amor yang terlihat tidak fokus, membuat Mark mengangakat alisnya.

"Bingung kenapa?"

"Bagaimana aku akan menjelaskan ke semua orang? Kepada Ayah, Ibu, terutama Chloe." Ujar Amor yang terlihat murung. Namun dengan cepat Mark merenggangkan pelukannya agar dapat menatap mata Amor yang bersinar dan menyentuh dagu gadis itu.

"Mereka sudah tahu."

"Hmm?" gumam Amor bingung.

"Mereka sudah mengetahuinya. Saat aku pingsan karena ingatanku kembali. Itu terjadi di kamarmu. Mereka juga melihat bagaimana aku yang terlihat seperti orang gila saat membawamu yang terluka ke rumah sakit." Jelas Mark yang membuat Amor menyadari sesuatu. Mengenai semua orang yang belakangan ini terlihat aneh.

"Jadi kau yang menyelamatkanku?" tanya Amor terkejut.

"Aku hanya melakukan apa yang harus aku lakukan. Semua ini salahku. Mereka adalah orang-orang yang aku gunakan untuk mencarimu lima tahun yang lalu. Mereka tahu itu dirimu, jadi menggunakanmu untuk memancingku. Semua ini salahku." Sesal Mark mengelus pipi Amor.

"Kenapa itu menjadi salahmu? Orang menjadi jahat bukan sebuah pengaruh, tapi mereka memikirkan untuk berbuat seperti itu padahal ada pilihan. Hanya saja aku tidak suka satu hal. Kau yang membuat orang-orang di sekitarku terlihat aneh dan berlebihan bukan?" tanya Amor lagi dengan tatapan protesnya. Membuat Mark yang tadi terlihat sedih kembali tersenyum.

"Itu belum seberapa. Tidak berlebihan. Kau adalah yang paling berharga bagiku. Tidak ada yang boleh menyakitimu. Tidak siapapun termasuk aku." Ujar Mark dengan yakin.

"Aku tidak suka itu. Aku hanya remaja biasa. Kami tidak butuh pembantu di rumah. Aku juga tidak butuh supir."

"Kau bukan remaja biasa. Kau lebih dari luar biasa, my love. Kau butuh semuanya. Nolan tidak hanya supir untukmu. Dia pengawalmu. Aku memintanya untuk menjagamu agar kejadian seperti kemarin tidak terjadi lagi. Aku bisa mati dalam rasa bersalah. Kau harus terbiasa, cintaku. Aku akan memberikan dunia jika kau mau." Ujar Mark memeluk gadis itu dengan erat. Menghirup kembali aroma wangi dan khas yang menguar dari Amor.

"Bolehkah aku bertanya?" suara Mark yang terdengar ragu-ragu setelah lama bergelut di dalam pikirannya.

"hmmm." Jawab Amor mengguman dan mengangguk.

"Kenapa kau memaafkanku dengan mudah? Tidakkah aku menyakitimu dengan sangat buruk?" Mark menelan ludahnya saat menanyakan itu. Ia sadar Amor-nya bisa saja berubah pikiran. Tapi semua itu pantas ia terima. Tanpa kemarahan Amor padanya membuat pria itu merasa semua ini terlalu mudah untuknya. Meskipun ia telah melalui banyak hal untuk dapat bertemu kembali dengan cintanya.

The Love Story of TripletsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang