Mark's Love Story : Part 10

589 54 3
                                    

Hola...

I'm back.

Happy reading guys... 😁

.

.

.

.

Setelah seminggu Bella habiskan di rumah sakit, ia kini sudah merasa sangat sehat dan siap berangkat sekolah. Meskipun tidak lagi merasa ada yang sakit setelah tiga hari di rawat. Tapi seolah semua orang di sana menahannya untuk tinggal. Termasuk ayah dan ibunya. Entah mengapa banyak orang yang terlihat berlebihan di sekitarnya saat itu.

Sekali lagi gadis itu merapikan dasinya dan keluar dari kamar dan bersiap untuk sarapan.

"Selamat pagi Mom, Dad." Sapa Bella.

"Selamat pagi sayang." Jawab Darren tersenyum setelah melihat putrinya kembali tersenyum cerah.

"Tidak ada sereal untukmu pagi ini sayang. Ini bubur untukmu."

"Come on, Mom. Aku bukan pasien lagi."

"Berhentilah protes dan makan sayang. Kau membuat semua orang kesulitan karena memaksa pulang lebih awal. Staminamu belum pulih betul. Jadi setidaknya turuti apa yang Mommy katakan." ujar Ciara yang membuat Darren terkekeh dan Bella menggeleng.

Meski Bella baru tahu kini mereka punya dua orang yang membantu memasak, tetap saja ibunya berkutat di dapur. Sementara ayahnya juga terlihat senang belakangan ini. Tentu saja, pria itu kini sudah naik jabatannya. Mana mungkin calon mertua dari keluarga Rodriguez dibiarkan hanya sebagai pegawai biasa.

"Baiklah kalau begitu. Aku berangkat dulu ya." ujar Bella setelah ia menghabiskan sarapan dan meninggalkan kursinya.

"Tunggu sayang. Bella, jangan lupa bawa bekalmu." ujar Ciara yang membuat Bella berbalik dan mengangkat alisnya bingung.

"Aku bisa makan di sekolah."

"Ini lebih sehat. Jangan lupa juga di dalamnya ada obatmu. Habiskan! Mengerti?"

Bella tertawa dan mengecup pipi Ciara. "Terimakasih Mom. Love you. Love you Dad. Have a good day."

"Dasar anak itu. Ia tidak tahu betapa banyaknya orang yang menyayanginya." ujar Ciara tersenyum sendu.

"Pria itu benar-benar mencintai Amor kita. Lihatlah semua yang telah ia lakukan pada kita. Aku pikir dia serius untuk melamar Chloe. Tapi baru aku sadari semuanya saat melihat bagaimana ia sangat menginginkan Bella." Balas Darren kepada istrinya.

"Bella pantas menerima semuanya. Ia telah melewati hidup yang berat. Karena dia semua orang menjadi bahagia."

***

08.00 am || Lowel Building – Mark's Room

Pagi itu tidak begitu baik untuk Mark. Pria itu tengah termenung menatap cangkir yang berada di atas meja kerjanya. Tubuh yang mungkin di sini, tapi pikirannya sudah terbang kemana-mana. Pria itu bahkan tidak menyentuh satu kertaspun yang kini menunggu untuk di baca.

Namun saat pintunya terbuka dan muncul seseorang, tubuhnya mulai tegak seolah memang menanti kedatangan.

"Bagaimana keadaannya?"

"Nona Bella dalam keadaan baik, Tuan. Dia terlihat senang saat berangkat sekolah." Ujar Jay yang membuat kening Mark berkerut dalam. Terlihat sangat jelas ia tidak setuju dengan berita yang baru saja ia dengar.

"Pergi sekolah?" tanya pria itu tidak percaya.

"Ya, Tuan. Sepertinya Mr. dan Mrs. Gray tidak bisa menghentikan keinginan Nona Bella untuk pergi sekolah."

The Love Story of TripletsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang