Happy reading all 🖤
Lonely - justin bieber 🎶BAB 5
_______________"Apa yang sedang kalian lakukan!?"
"Kenapa kau membelanya Rein? Sudah jelas-jelas aku melihat keraguan mu itu saat kemarin kau menerimanya," ujar bulan.
"Ya. Kau menerimanya karena kasian kan?" tebak Keyla, "lagi pula dia pasti hanya berpura-pura dengan penyakit ini agar bisa memiliki mu."
Aku menelan saliva paksa. "Sudahlah, apa urusannya dengan kalian mengetahui itu."
"Tapi Rein--"
"Aku minta sekarang kalian pergi. Jangan membuatku memarahi kalian!" pungkas ku.
"Huh! Ku harap kau segera memutuskan dia Rein. Agar aku tidak terlalu kecewa." ujar Bulan lalu pergi terlihat dengan terpaksa.
"Ya. Ku berharap yang sama. Agar kau membuka mata karena dia yang hanya berpura-pura." lanjut Keyla yang kemudian ikut pergi bersama Bulan.
Setelah memastikan kedua wanita tidak ada hati itu pergi. Aku beralih melihat ke arah Sella yang kini duduk dengan kebiasaannya yakni diam namun fisik yang tak berhenti bergerak.
"Kau tidak apa-apa?" tanyaku.
"Rain.." panggil Sella.
"Ya.. ini aku."
"Apa kau akan memutuskan ku?"
Aku diam tak membalasnya.
"Ak-aku.." gadis itu tidak bisa melanjutkan kata-katanya.
Sella tiba-tiba mengeluarkan air mata bersama sengguk-kan, kemudian ia juga tiba-tiba memegangi kepalanya terlihat frustasi membuat aku yang melihatnya jadi lebih khawatir.
"Kau kenapa??"
"Kepalaku sakit!" teriaknya. Ia membuat rambutnya acak-acakan.
Hanya ada aku di sana. Aku menjadi seperti lelaki yang tak berdaya. Tubuhku kaku, pikiranku kacau. Apa yang harus aku lakukan?
"Aaa! Kepalaku sakit! Hiks.. hiks.."
"Tenangkan dirimu dulu Sella.. jangan memikirkan apapun." Jika bisa aku akan menyentuh lengannya untuk menenangkannya. Tapi aku hanya bisa berusaha berucap tanpa bergerak.
Sella menjambak-jambak rambutnya sendiri. Aku semakin takut, gelagapan ke sana kemari. Aku harus minta bantuan di luar. Aku berlari menuju kearah pintu tapi langkah ku terhenti saat Sella berteriak lebih keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
An Autistic Loves Me
Romance[𝕊𝕖𝕠𝕣𝕒𝕟𝕘 𝔸𝕦𝕥𝕚𝕤 𝕞𝕖𝕟𝕪𝕦𝕜𝕒𝕚 𝕜𝕦] 𝙋𝙤𝙫. 𝙍𝙚𝙞𝙣 Sejak hari itu ... Hari dimana Sella menyatakan perasaannya padaku secara langsung bertatap muka dengan berani. Tentu saja dengan gayanya yang sangat aneh, kaku dan gugup yang terlih...