Disarankan membaca part ini
menggunakan latar baca orange.BAB 9
_______________"Beritahu aku sesuatu yang akan membuatmu mencintaiku..," pinta Sella pelan.
Aku kembali menelan salivaku. Jantungku berdegup lebih cepat.
"Tapi tolong jangan menyuruhku untuk menghilangkan autis ku ini.. pasti aku tidak bisa, tapi aku sangat mencintaimu, Rain.."
"Bisakah aku tahu kenapa kau mencintaiku? Apa karena aku tampan dan kaya?" Mulutku bertanya tanpa aku pikirkan dulu.
"Tidak. Sama sekali tidak."
Dahi ku berkerut samar-samar. Tidak? Apa Sella sedang membohongiku? Tidak mungkin seseorang menyukaiku dengan alasan lain. Tapi.. Sella...
"Aku banyak membaca buku. Dan semuanya tentang cinta. Aku ingin memiliki cinta juga kepada lawan jenis.."
Aku terkejut lagi dengan pernyataan Sella itu. Apa? karena buku aku di cintai? Alasannya lebih tidak masuk akal.
"Tapi itu bukan yang namanya cinta sebenarnya, Sella.. berarti aku bukan orang yang kau cintai. Kau akan mendapatkannya segera saat alasannya kau terkagum atau memiliki rasa cinta sebenarnya.." jelas ku perlahan membuat Sella mengerti. Sepertinya aku akan berhasil memutuskannya malam ini.
"Tidak, Rain. Kau itu orang asing, tapi aku mudah saja untuk berbicara denganmu, padahal yang ku tahu aku tidak bisa berbicara dengan orang asing. Mulutku tak ingin berhenti berbicara saat sedang bersamamu, tapi karena kondisi ku ini.. aku hanya memiliki energi terbatas. Aku juga selalu berusaha ingin menjawab semua pertanyaan mu, tapi kau tidak pernah punya banyak pertanyaan. Aku ingin berbicara terus-menerus bersama mu.."
Perkataan Sella membuatku mengerutkan dahi lagi dan lagi tidak mengerti. Kenapa wanita ini selalu membuatku berkerut dahi tidak mengerti?
"Setelah ku pikirkan semua hal aneh yang terjadi dengan keinginanku itu.. ku sadari bahwa..." Sella memberhentikan ucapannya, nafasnya sudah terlihat terengah-engah. "... aku mencintaimu, Rain." Sella tiba-tiba memegangi dadanya, sambil nafas yang berusaha ia atur.
"Sudahlah... Lupakan saja itu. Kau butuh istirahat.." aku menjadi panik melihatnya seperti ini.
Sella tersenyum manis, sambil memejamkan matanya. "Yeah... Tapi ku harap kau mengerti semua itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
An Autistic Loves Me
Romance[𝕊𝕖𝕠𝕣𝕒𝕟𝕘 𝔸𝕦𝕥𝕚𝕤 𝕞𝕖𝕟𝕪𝕦𝕜𝕒𝕚 𝕜𝕦] 𝙋𝙤𝙫. 𝙍𝙚𝙞𝙣 Sejak hari itu ... Hari dimana Sella menyatakan perasaannya padaku secara langsung bertatap muka dengan berani. Tentu saja dengan gayanya yang sangat aneh, kaku dan gugup yang terlih...