11. status

515 84 27
                                    

"Haechan?"

Suara dari balik punggung membuat Haechan menoleh, dan matanya langsung berbinar. Bahkan tak segan untuk bangkit dan memeluk si wanita.

"Katieee!" pekik Haechan riang.

Yang tentu menjadi pemandangan aneh bagi para mahasiswa-nya, termasuk Chaeryeong yang kini menatap ke arah dua manusia yang berpelukan itu dengan perasaan tidak menentu. Di hati kecilnya, Chaeryeong tidak senang melihat keakraban Haechan dengan wanita yang identitasnya tidak ia ketahui.

"Holy! Ya ga usah gini juga kali," ucap Katie.

"Ih ya wajar dong gue meluk lo, udah lama banget tahu gue ga ketemu sama lo," seru Haechan.

"Kak Yerim ya bocah, kak Yerim nama gue kalau lagi di Indo."

"Elah, dulu dipanggil Yerim ga mau. Sekarang dipanggil Katie juga protes. Banyak mau ya jadi cewek."

Haechan dengan wanita itu sibuk mengobrol, membuat bocah-bocah di meja mulai berbisik.

"Gils cantik banget tuh cewek!" seru Daehwi.

"Iya cuy! Minder gue seketika," sahut Ryujin.

"Ya kalau lo jelas minder. Ga ada cewek-ceweknya," sindir Denise.

"Eh lo sama aja ya Se," ucap Ryujin tidak terima.

"Kira-kira siapanya pak Haechan tuh ya?" celetuk Kangmin.

"Chaer tahu ga tuh cewek siapanya pak Haechan?" tanya teman-teman Chaeryeong.

"Ga tahu lah. Masa iya gue tahu semua yang berhubungan sama doi," jawab Chaeryeong yang tanpa sadar berbicara dengan nada sedikit ketus.

"Ya kalian tuh aneh. Ya mana ngerti si Chaeryeong, kan doi kerja sama pak Haechan. Bukan istrinya yang harus tahu segala hal," potong Chenle sebelum pembicaraan makin melebar.

Kembali pada Haechan dan Yerim, begitu panggilannya, mereka masih mengobrol hingga si wanita ingat kalau Haechan tidak sedang sendiri.

"Eh lo lagi ga sendiri ya," ucap Yerim.

"Eh iya ampun sampai lupa. Ini mahasiswa gue semua. Ah iya, Chaeryeong juga mahasiswa gue sekarang," terang Haechan sembari memegang pundak Chaeryeong pelan.

"Oh Chaeryeong yang dulu suka ngintilin lo itu kan?" seru Yerim.

"Lo beneran Chaeryeong yang suka morotin es wawan ke Echan? Lo beneran Icha?" tanya Yerim.

Wanita itu mendorong Haechan menjauh, lalu meraih kedua pipi Chaeryeong. Membuat si pemilik pipi kebingungan. Wanita di hadapannya ini mengenal dirinya?

"Ih lo tuh! Anak orang jangan lo gituin. Ga inget jugaan dia sama lo. Sama gue aja dia ga inget tadinya." Haechan mendorong Yerim agar tidak lagi menyentuh pipi si gadis.

"Lah iya?"

"Beneran kak. Chaeyeon, tante, sama om aja yang inget. Sama nih anak ga tahu dah gue, amnesia kali."

Chaeryeong dikatai begitu jelas enggak terima. "Mana ada gue amnesia?"

"Tuh kan, kalau dikatain ngomel aja kerjaan dia. Persis kayak pas kecil dulu, ga berubah," seru Haechan.

"Lo pun juga sama aja, anak kecil ngomel bukannya dibaikin malah lo katain balik," sambar Yerim.

Perdebatan sengit antara tiga manusia itu membuat yang lain kebingungan sekaligus makin penasaran. Apalagi Chaeryeong tiba-tiba mengomel dan menggunakan kata gue-lo pada pria yang notabene adalah dosennya.

"Icha beneran ga inget gue ya? Gue kak Yerim yang dulu suka jewerin Echan kalau dia ngejahilin Icha, inget ga?" tanya Yerim.

Chaeryeong menerawang sebentar, mencoba mencari pecahan memori dalam kepalanya yang tak sengaja terlupa. Sama seperti waktu Haechan memaksanya mengingat saat pria itu datang ke rumahnya dua hari lalu.

love counselor | chaerchan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang