Haechan enggak mengada-ngada waktu dia bilang mau mengajak Chaeryeong makan malam di Union Plaza Senayan, nimbrung ke gathering dia sama teman-temannya saat berkuliah di Singapura.
Kebetulan ada satu teman Haechan yang berasal dari Malaysia, bertandang ke Indonesia karena pekerjaan. Yang lain adalah orang Indonesia yang berkuliah di sana, sama seperti Haechan.
"Ih kak! Beneran ga papa nih Icha ada?" tanya Chaeryeong ragu, takut dianggap mengganggu.
"Enggak papa. Kan aku yang ngajakin. Ayo!"
Bahkan Haechan enggak segan menggenggam tangan Chaeryeong. Pria itu menelusupkan jarinya di antara sela jari tangan si gadis, membuat darah Chaeryeong berdesir.
"Biar kamu ga hilang," ucap Haechan saat menyadari tatapan Chaeryeong pada genggaman tangan mereka.
Bergandengan tanganlah mereka hingga tiba di Union, membuat teman-teman Haechan terkejut saat menyaksikan bagaimana pria itu dengan tenangnya membawa seorang wanita dalam jamuan kali ini.
"Wow! Sebastian, this is such a record! You have a girl!" heboh mereka.
"Not really mine! But going to be," balas Haechan yang mendapatkan sorakan.
Haechan lalu melepas genggamannya dan mendorong Chaeryeong untuk duduk di kursi yang masih kosong. "Kamu duduk sini."
Setelah membuat Chaeryeong nyaman, Haechan duduk di sebelah. "Gue ajak doi ya, sekalian ngantar pulang."
"Oh is this that Icha that you have been mentioned all the time?" Pertanyaan dari teman Haechan itu tentu saja mengundang tanya pada diri Chaeryeong. Sudah sejauh mana sebenarnya Haechan bercerita tentang dirinya?
"Peka saje kau nih," balas Haechan dengan logat Melayu yang lama tak ia pakai.
"So this is that Kaleisha Chaeryeong," ucap Haechan memperkenalkan sosok Chaeryeong pada teman-temannya.
"Icha, ini teman-teman aku. Yang ini dari Malaysia, namanya Felix. Terus yang dua ini namanya Eunbin dan Han, mereka orang Indo kok." Haechan lalu mengenalkan teman-temannya pada Chaeryeong.
"Ah okay, nice to see you all," ucap Chaeryeong dengan bahasa Inggris, bahasa yang dimengerti oleh setiap orang di meja tersebut.
"Awh! She is so cute Ian. Can I contract her to be my model?" tanya Eunbin antusias.
"Eh? What kind of model kak?" tanya Chaeryeong.
"Jadi gini, gue punya bisnis clothing line. Kebetulan lagi nyari posisi model cewek yang vacant. Dan menurut gue, lo cocok. Mau ga?" terang Eunbin tanpa ada basa-basi.
"Ga bisa ga bisa, dia lagi sibuk kuliah. Dia juga lagi kerja sama gue, ga boleh," potong Haechan sebelum Chaeryeong sempat membalas.
"Kerja apaan? Berhubungan sama konseling cinta lo yang ga penting itu? Tutup aja sih. Kayak ga ada yang lain aja," cibir Han.
"Loh ga bisa dong! Di mana lagi ada orang baik hati yang mau dengerin keluh kesah kalian secara gratis kayak gue," sombong Haechan.
"Oh? That counseling thing is still alive?" tanya Felix.
"Ah apaan sih kalian? Aku nak jadikan dia model ku, jangan banyak cakap kayak kau yang akan kujadikan model," omel Eunbin dengan logat Melayu.
Eunbin lalu kembali membujuk Chaeryeong. "Jadi gimana Chaeryeong, mau kan yaaa? Masih bulan depan kok photoshoot, berarti pas libur kuliah harusnya. Ya ya ya? Kamu cocok banget soalnya!"
Chaeryeong berpikir sejenak. Pasalnya baru kali ini ada yang menawarinya menjadi model sebuah brand. Mungkin tidak sebesar brand semacam H&M atau Pull&Bear, tapi tetap saja ini sesuatu yang baru buat Chaeryeong. Mempertanyakan dalam hati apa daya tarik yang ia miliki hingga Eunbin yang notabene adalah teman Haechan ini ingin merekrutnya sebagai model untuk fashion line-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
love counselor | chaerchan ✔
FanficKaleisha Chaeryeong mengira saat memasuki perguruan tinggi, dirinya akan terbebas dari pengajar aneh yang disebut guru seperti di SMA. Tapi prediksinya meleset, di kampus barunya ia kembali harus menghadapi pengajar aneh yang disebut dosen. Bukan do...