"Chaer, barang lo udah lengkap semua?"
"Kamera, notes, pulpen, hmmm udah semua kok."
Hari Senin di minggu keempat perkuliahan, mahasiswa semester 4 dan semester 6 secara serentak melaksanakan kegiatan survei untuk mata kuliah studio. Mata kuliah Perancangan Kota untuk mahasiswa semester 4 dan mata kuliah Perencanaan Wilayah Pedesaan untuk mahasiswa semester 6.
Yang survei keluar kota sebenarnya cuma yang semester 6, tapi anak semester 4 bakal dibagikan dana akomodasi sama dosen pengampu kedua kelas studio itu yang tak lain tak bukan adalah bapak Sebastian Haechan Gunadi. Sebenarnya Haechan bisa saja membagikan dana secara online, orang jaman sekarang sudah ada mobile banking, Gopay, OVO, Dana, Link Aja, ya pokoknya pembayaran online tuh udah banyak. Tapi karena ia juga harus memberi arahan kepada mahasiswa, jadi sekalian saja ia berikan secara tunai. Begitu kata Herin selaku ketua kelas.
Makanya Chaeryeong dan teman-temannya sudah stand-by di kampus dari jam setengah 8 pagi. Rencananya mereka bakal langsung berangkat survei setelah dana dibagikan. Kelompok Chaeryeong yang berisikan Chenle, Yuri, Ryujin, Herin, Denise, Kangmin, dan Daehwi kedapatan lokasi di koridor Bundaran HI dari Jalan Jendral Sudirman di perbatasan Kali Ciliwung ke Jalan M.H. Thamrin hingga di bundaran yang bertemu dengan Jalan Medan Merdeka Selatan.
Kelas untuk anak semester 4 dan semester 6 pun digabung agar tidak memakan waktu, terutama bagi anak semester 6 yang kebagian survei di beberapa kabupaten di Jawa Barat.
"Chaer cerita dong! Gimana jalan sama pak Haechan pas Sabtu kemarin?" Pertanyaan Ryujin sukses mengundang atensi anggota kelompok mereka.
"Lo jalan sama pak Haechan? Ngapain Chaer?" tanya Daehwi.
"Palingan masalah love consulting-nya pak Haechan. Kan Chaeryeong asistennya," seru Denise.
"Iya juga ya. Lupa gue, padahal waktu ini heboh hehehe," ucap Daehwi.
"Diem dulu deh, gue mau dengerin cerita Chaer," tegur Ryujin.
"Hmm ga ada apa-apa kok. Cuma ketemu sama dua klien, makan sore, ya udah pulang terusan," cerita Chaeryeong singkat.
Chaeryeong tidak bermaksud menutupi keseluruhan cerita, tapi menurutnya teman-temannya tidak perlu tahu soal apa yang terjadi antara dirinya dan Haechan.
"Makan di mana lo? Sekelas pak Haechan pasti ga sembarangan pilih restauran," tanya Denise.
Chaeryeong hendak menjawab, namun kondisi kelas mendadak sunyi senyap karena kehadiran Haechan yang kini berdiri di depan kelas.
"Selamat pagi semua."
"Pagi pak."
"Sesuai janji saya, hari ini saya akan bagikan dana untuk masing-masing kelompok. Saya utamakan dahulu untuk mahasiswa semester 6 karena mereka harus segera berangkat, biar ga kena macet di jalan."
Mulailah Haechan menjelaskan detail-detail penting yang harus dilakukan saat kegiatan survei di luar kota untuk mahasiswa semester 6.
Anak semester 4 untuk sementara terbengkalai, jadilah mereka sibuk main ponsel. Kalau ribut bisa-bisa diusir dari kelas sama Haechan.
Kalau kata senior, karena baru di semester 4 ini mereka di ajar Haechan, walaupun dosen muda itu suka bercanda ia tak akan segan untuk mengusir mahasiswa yang membuat gaduh atau menimbulkan kejadian yang tidak pria itu sukai.
Pernah saat Haechan baru tiga bulan mengajar, ada mahasiswi angkatan tahun terakhir yang menyatakan perasaannya pada Haechan. Gadis itu menyebabkan kekacauan di ruang kelas yang seharus dalam keadaan baik untuk digunakan dengan menempelkan balon dan printilan lainnya. Alhasil ngamuklah Haechan, dia usir semua mahasiswa di kelas itu karena mendukung ulah si gadis, yang kemudian berakhir dengan Haechan berhenti mengajar di kelas tersebut dan digantikan oleh dosen lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
love counselor | chaerchan ✔
FanficKaleisha Chaeryeong mengira saat memasuki perguruan tinggi, dirinya akan terbebas dari pengajar aneh yang disebut guru seperti di SMA. Tapi prediksinya meleset, di kampus barunya ia kembali harus menghadapi pengajar aneh yang disebut dosen. Bukan do...