Kita pernah melangkahkan kaki bersama demi sampai ke sebuah tujuan.
Saling menggenggam seolah-olah tak ingin merasa kehilangan.
Selalu menciptakan tawa yang akan menjadi sebuah kenangan.
Yang hari-hariku selalu kau penuhi dengan kebahagiaan.
Tapi mengapa hingga kini kau tak kunjung memberiku sebuah kepastian?Kini semua terasa begitu hambar. Semenjak perasaanmu mulai memudar.
Membuatku tersadar dan harus belajar tegar.
Betapa bodohnya aku mengejar seseorang yang sedang mengejar.Seandainya aku tahu, bahwa yang ada di hatimu selama ini bukanlah aku, mungkin aku tak perlu memberikan seluruh hatiku untukmu.
Seandainya kau mau membuka hati, mungkin aku tak akan sehancur ini.Seandainya aku tau kalau kau memang tidak benar-benar mencintai, mungkin aku tidak akan menyambut hadirmu dengan hati.
Seandainya aku tau kalau datangmu hanya sekedar singgah untuk sementara, mungkin aku tidak akan pernah sedikitpun melibatkan rasa.
Seandainya kutau kau hanya menjadikanku sebagai tempat pelampiasan kesepianmu, mungkin aku tidak akan mengorbankan banyak waktu untukmu.
Apa sayangku belum cukup untuk membuatmu bahagia?
Apa peduliku belum cukup untuk membuatmu jatuh cinta?
Sampai aku berfikir apakah mungkin aku harus selalu menjadi yang kau inginkan?Mengapa aku harus terluka saat mengetahui bahwa kau akan kembali kepada pemilik hati-mu yang lama.
Mengapa aku harus merasakan kecewa saat aku mengetahui bahwa sejauh ini diriku hanya kau jadikan pemeran kedua bukan utama.
Entah harus kumenangkan yang mana; hati yang berkata untuk bertahan sebaik-baiknya atau logika yang enggan membiarkanku lebih jauh untuk terluka.
Kini kita tak perlu lagi membicarakan cita-cita.
Semua telah kembali, menjadi sebuah mula ketika hati kita tak saling mengenali.
Karena kita adalah dua pasang masa lalu yang mengutuk kehilangan, yang mencaci kepergian dan saling melupakan.
Kalau bukan karenamu, aku tak mungkin jatuh cinta sepasrah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Adalah Patah Hati Terhebatku
KurzgeschichtenSeharusnya dari awal aku tak perlu melibatkan perasaan untuk pertemanan ini. Seharusnya dari awal aku harus bisa paham, bahwa aku dan kamu tak akan pernah bisa menjadi kita. Seharusnya dari awal aku sadar diri, jika yang kamu harapkan itu adalah di...