Dipaksa melepas

174 9 0
                                    

Kau itu seperti senja. Perlahan datang, lalu tiba-tiba hilang.
Membuat hati bahagia kemudian kau hadiahi luka.
Yang pernah berjanji untuk tidak meninggalkan, pada akhirnya kau pergi menyisakan kehampaan.

Kukira kau tak akan pernah pergi. Ternyata kau memilih tenggelam lalu menciptakan sunyi. Betapa keras kepalanya aku memaksamu untuk selalu ada, meski akhirnya kau pergi begitu saja.

Kau tahu kan setia bukanlah sesuatu hal yang mudah, jadi bisakah kau bersungguh-sungguh dalam bersinggah?
Merajut kisah dan saling mencinta. Mempererat genggaman dan berjuang bersama.
Tanpa ada dari kita yang merasa terluka.

Tapi semenjak malam itu, kau memutuskan untuk menyudahi kita.
Melangkah menjauh dan membuatku merasa hampa.
Kukira singgahmu selamanya, rupanya singgahmu hanya sesaat.
Apa pernah kau memikirkan hatiku yang begitu terluka hebat?

Ketika kau hadiahi aku sebuah kepergian.
Dengan begitu terpaksanya aku harus belajar merelakan.
Sebab, aku telah paham.
Bahwa kita dipertemukan hanya untuk menjadi teman.

Saat semua terasa begitu menyakitkan. Saat itu juga aku benar-benar merasa kehilangan.
Mengejarmu pun semakin tiada kepastian, haruskah segala tentangmu kulupakan dan melepas genggaman untuk sebuah kesempatan baru di masa depan?

Tanpa melukai secara langsung, kau mampu membuatku tersiksa hanya dengan kenangan di kepala. Juga perasaan jatuh cinta yang tidak ada balasannya.

Masa depan denganmu yang seharusnya kupeluk. Namun apa daya hatiku yang sengaja kau buat remuk
Mungkin memang masa lalu yang kau punya dengannya seindah itu, sehingga kau tak bisa menerimaku untuk membuat kenangan-kenangan baru.

Maafkan aku yang tak bisa menjadi sempurna, layaknya perempuan yang kau damba-damba. Tapi inilah aku, perempuan biasa yang tulus dengan hatinya yang hanya ingin kau cinta selamanya.

Bahkan aku tak bisa mempertahankan yang sangat kucinta dan aku seperti perempuan yang tak memiliki makna. Seluruh harapan yang kucipta selalu berakhir sia-sia dan semua yang kuterima hanyalah berupa luka dan duka.

Aku tak ingin keberadaanku hanya kau jadikan sebagai alat untuk sekedar menutupi kepiluanmu.
Karena lukamu adalah masalahmu.
Masa lalumu adalah urusanmu.

Kamu Adalah Patah Hati TerhebatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang