Ku Kira

403 18 0
                                    

Sejak pertama kali aku bertemu denganmu, aku sangat bahagia hingga
aku merasa tak perlu mempersiapkan sebuah perpisahan.
Aku menjadi begitu sangat percaya bahwa semua akan berjalan baik-baik saja. Bahkan aku tak pernah menyiapkan hatiku untuk merasakan kecewa.

Ku kira setelah menjauh dan menghindar darimu, aku bisa kembali menenangkan hati.
Ternyata dugaanku salah. Rupanya aku tak cukup baik-baik saja setelah meninggalkanmu pergi.
Selalu ada rindu yang datang menghampiri di setiap malam sepiku. Yang berhasil membuatku menjadi merindukan sosok yang sempat aku tinggalkan dulu.

Lagi dan lagi aku harus membuka ruang obrolan denganmu untuk mengobati rasa rindu. Entah sudah yang keberapa kali nya aku membaca percakapan manis kita yang dulu.

Kukira aku bisa melupakan
Tapi nyatanya, selalu kamu yang kuinginkan.
Tidak memiliki, namun aku takut kehilangan.
Tidak mempunyai status namun aku merasakan kecemburuan.

Kukira aku bisa melangkahkan kaki untuk pergi.
Nyatanya, hati ini menyuruhku untuk tetap di sini.
Bahkan hatiku semakin rapuh.
Sejak kamu memutuskan untuk menjauh.

Kukira aku bisa melepaskan.
Nyatanya, aku selalu gagal dalam hal melupakan.
Mengapa kita dipertemukan, jika kemudian harus dipisahkan.
Kenapa di saat aku sedang jatuh cinta, hatiku sengaja kamu patahkan.

Menghapus semua ingatan tentangmu saja rupanya aku tak mampu.
Jika isi otakku selalu mengingat bagaimana kamu memperlakukan aku dulu.

Andai saja kita bertukar peran, kamu menjadi aku, dan aku menjadi kamu.
Pasti kamu akan tau rasanya mati-matian berjuang, namun seperti terbuang.
Berusaha untuk selalu ada, namun dicampakan begitu saja.
Mencoba untuk bertahan namun tak ditahan dan tentu kamu akan tau sakitnya mencintai tanpa pernah dicintai kembali.

Sayang..
Sebenarnya aku ingin bertahan sekali lagi
Sebenarnya aku ingin berjuang sekali lagi
Sebenarnya aku ingin bersamamu sekali lagi.

Tapi aku ini siapa?
Aku bisa apa?
Aku tak bisa memilikimu.
Aku ini hanya sebatas temanmu.
Hanya sebatas pelarianmu.
Hanya sebatas persinggahanmu.
Dan aku bukanlah tujuanmu.

Mengapa kamu tak juga menyadari.
Bahwa sejak saat itu perasaanku mulai tumbuh yang membuatku akhirnya diam-diam mencintaimu dalam diam.

Seharusnya aku sadar bahwa kita bertemu hanya sebuah kebetulan, yang tak seharusnya aku mengharapkanmu untuk menjadikanku sebagai tujuan.
Karena semua itu akan percuma. Sekeras apapun aku berjuang, jika hatimu bukan untukku, mungkin aku akan bertemu dengan yang namanya kekecewaan.

Tapi setidaknya aku sudah berjuang dengan sekuat tenaga.
Bertahan dengan penuh kesabaran meski akhirnya kita berpisah juga.
Karena untuk sembuhkan hati dari hubungan yang cuma sesaat itu butuh waktu yang cukup lama.


.

Kamu Adalah Patah Hati TerhebatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang