Terima kasih ya
Telah mengajarkanku cara bahagia dalam banyak keterbatasan.
Sudah memberiku kesempatan tetap tersenyum di dalam banyak kecewa.Kini tugasku sudah selesai.
pelangimu sudah tiba, tolong jangan lupakan payung yang melindungimu ketika hujan. Yang rela tersakiti agar selalu bisa melindungi. Berusaha untuk tetap selalu ada meski tak pernah hadirnya kau anggap ada.Setidaknya aku bahagia karena dirimu telah hadir. Meski pada akhirnya harus berpisah melawan takdir.
Jika nanti kau membaca tulisan ini, mulai saat itu, cobalah berhenti menjadi pribadi yang selalu ingin menang sendiri.
Terlepas dari fakta siapa yang lebih sakit, atau siapa yang tega mengakhiri, kita tetap dua orang yang pernah saling mencintai.
Aku memaafkanmu, maafkan juga aku.
Nanti pasti akan ditunjukkan jalan lagi, setelah perjalanan yang kulewati hanya berupa sandungan dan sering membuat terjungkal. Aku ingin sampai pada tujuan meski harus babak belur dihajar aral rintang. Setidaknya tapakku selama ini tak berakhir sia-sia.
Meskipun rasaku kini masih utuh untukmu, meski hatiku sebenarnya ingin kembali bahagia denganmu (lagi) tapi aku akan berusaha selalu ingat, bahwa "kita" bukan lagi tempat aku memusatkan arah.
Pada akhirnya, kita hanya sebatas "saling cinta" yang tak akan pernah bisa berdua.
Dan hatimu tak akan pernah bisa kumintai untuk selamanya ada.Kini kembalilah kita pada cerita masing-masing.
Kembali pada masa saat kita masih menjadi dua orang asing.Karena bersamaku hanyalah bagian dari perjalanan burukmu. Sementara bagiku, bersamamu adalah sebaik-baiknya perjalanan.
Terima kasih sudah memberiku kebahagiaan meskipun harus dicampuri oleh luka dan kini kau adalah satu-satunya orang yang membuat patah hati sehebat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Adalah Patah Hati Terhebatku
Short StorySeharusnya dari awal aku tak perlu melibatkan perasaan untuk pertemanan ini. Seharusnya dari awal aku harus bisa paham, bahwa aku dan kamu tak akan pernah bisa menjadi kita. Seharusnya dari awal aku sadar diri, jika yang kamu harapkan itu adalah di...