NB!
Baca ini dulu biar ngerti alur nya!!
Untuk font yang miring semua itu berarti batinnya neng Jiyeon ya....
Sedangkan yang font miring dan diikuti tanda petik di awal dan diakhir itu berarti batin dari salah satu cast di second chance.
Okey...enjoy this story!
Hope u like it!!
oOo
Jiyeon pun berjalan menghampiri Jieun dan Krystal yang tengah bersenda gurau dibawah pohon yang tak jauh dari taman, "Jieun! Krystal!"
Mendengar itu, kedua gadis cantik itupun menoleh kesumber suara, "Jiyeon! Kemari!"
"Aku mengganggu?" Tanya Jiyeon kearah Jieun dan Krystal, "Mengganggu? Tentu tidak! kamukan sahabat kami!" Jieun tersenyum sembari menarik tangan Jiyeon lembut.
"Bagaimana kalau kita mengadakan pesta teh?" Ucap Jiyeon sembari melihat kearah kedua teman barunya itu.
"Ide bagus! Aku akan meminta pelayan menyiapkan semuanya." Ujar Krystal tersenyum senang, "Oh ya, undang saja Lady yang ada disini." Ucap Jiyeon tersenyum manis.
"Waah! Aku akan mengundang Lady Palle!!" Ujar Jieun seraya pergi mencari Palle.
Ya, saatnya permainan kedua dimulai!
Saat Jieun dan krystal pergi, senyuman pun terukir diwajah cantik Jiyeon, "Palle....Palle! Akan aku tunjukan cara antagonis yang sebenarnya!" Ucapnya sembari menaikkan satu alisnya.
Flashback on
Sehun hanya melihat Jiyeon yang sedari tadi menatap senang keseluruh penjuru perpustakaan, "Kenapa ada wanita yang begitu senang dengan hadiah seperti ini?" Batinnya sembari terus memperhatikan Jiyeon.
"Sepertinya kau lebih suka perpustakaan ini dari pada aku." Ujar sehun sembari menatap Jiyeon....eum, kecewa? Ah entahlah.
Uhuk!
"Mana mungkin? Haha, inikan hadiah dari Anda yang mulia..." Ujar Jiyeon canggung.
Cih! Kepekaan yang tidak perlu!
Sehun hanya tersenyum tipis dan bangkit dari posisinya, "Kau tak ingin hadiah lain?"
Jiyeon menoleh dan tersenyum, "Tid--"
Ucapan Jiyeon terhenti ketika melihat ada bayangan yang mengintip mereka. Setelah melihat sekilas ia tahu siapa yang mengintip mereka.
Hah, segitunya ya dia? Sampai sampai mengintip seperti itu...
Lady yang malang...Sehun yang melihat itu hanya menaikkan alisnya, "Tid apa?" Membuat Jiyeon menoleh dan tersenyum kearah sehun membuat sang pria mengalihkan pandangannya.
"Aku tak ingin hadiah apapun, tapi bisakah aku meminta sesuatu?" Ujar Jiyeon sembari menautkan kedua jemarinya.
"Apa itu?" Tanya sehun penasaran, Jiyeon pun tersenyum dan meminta sehun untuk sedikit menunduk. Ia pun mendekatkan bibirnya kearah telinga sehun, "Maukah Anda menghadiri pesta teh kecil kecilan saya?"
Kaki sehun lemas, aroma mawar begitu menusuk hidungnya, "bisa kah?" Ucapan Jiyeon sukses menyadarkan Sehun dari lamunannya.
"Y-ya, tentu saja..." Ucap sehun sembari menutup mulutnya dan memalingkan wajahnya.
Kenapa dia? Sakit?
"Serius? Senangnya!! Saya pikir Anda akan menolaknya." Ujar Jiyeon sok senang, "Mana mungkin?" Ucap sehun membuat Jiyeon menoleh kearahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Chance✔️
Fanfiction[BUKAN NOVEL TERJEMAHAN!!] Bangun dari kematian lalu menjadi bangsawan? Dan, merasakan kematian untuk kedua kalinya? Tidak akan! >>>Semua murni dari pikiran author sendiri🐣 Hope u like it!