Zaddin Bryanka
Penampakan Addin versi maskeran nih, Bos. Versi full facenya kapan-kapan, xixi.
Kebetulan sudah dapet izin resminya buat jadiin dia visual Addin, dan buat kalian yang baca Diary Nisa versi dulu bakal berbeda sekali. Karena Addin yang kali ini bakal bikin engap.
Kira-kira ada yang bisa tebak?
- - - - -
Masing masing orang telah memiliki kisah nya. Begitu pun aku, dan aku memiliki cara sendiri sebagai pengungkapan dari sebuah rasa
-Diary Nisa-
- - - - - - - - - -
Sepanjang koridor kampus, aku menggenggam tangan Zeeya. Hari ini akan diadakan pembinaan awal untuk tes IELTS yang akan diadakan satu bulan lagi.
Kini langkah kami terhenti tepat di depan aula kampus yang sangat megah. Terlihat beberapa orang ikut masuk ke dalamnya. Ada yang raut wajahnya biasa saja, ada yang senang, ada juga yang cemas sepertiku.
Ya, alasanku mengajak Zeeya ke sini, ya karena untuk mengantarku. Sejak pagi kondisi badanku rasanya seperti tremor. Panas dingin, dan berkeringat di telapak tangan.
Nama Addin menjadi alasan mengapa kondisiku seperti sekarang. Pria pertama yang berhasil menarik hatiku, setelah aku kehilangan seorang pria 17 tahun lalu. Pria yang sekarang entah di mana keberadaannya.
Meski sampai saat ini, aku masih selalu mencarinya, dan berharap bisa bertemu dirinya lagi untuk sekedar bisa menjalin hubungan sahabat lagi.
"Gue tinggal ya, Nis. Kelas sebentar lagi mulai. Gue enggak mau telat!" pamit Zeeya. Aku mengangguk ragu, dan melepas genggaman tangannya.
Aku mengembus napas perlahan, lalu menginjakkan kaki di tangga pintu masuk. Aku berjalan menuju tempat paling depan, karena kebetulan hanya di kursi itu yang kosong.
"Selamat pagi menjelang siang, semua! Apa kabar?"
"Baik," seru mahasiswa yang mengisi ruangan ini.
"Perkenalkan, saya Zaddin, perwakilan kampus dalam pembinaan tes IELTS. Untuk kenal lebih dekat, atau mau tanya-tanya seputar tes, bisa menghubungi saya di kontak DM instagram saya. Untuk nomor whats app, mohon maaf saya tidak bisa share di sini. Mungkin kalau kalian berminat, bisa langsung datangi saya di kantor pasca sarjana," jelas Addin. Beberapa orang terdengar mengeluhkan hal itu, termasuk aku.
"Oke, langsung saja kita alihkan ke pembimbing kita, Ibu Jasmine Yuri." Addin mengundurkan diri, diganti dengan seorang wanita paruh baya berkacamata yang mulai bimbingan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Cinta Pria Populer
RomanceRevisi alur #1 in Sunrise (140421) Sebuah perasaan selalu mencari rumah untuk pulang. Memeluk kehangatan serta kenyamanan pada seseorang. Begitupun dengan Nisa, mahasiswi strata 2 yang tengah mencari arah pulang dari perasaannya yang menggebu pada...