🌼 Cemburu

407 36 2
                                    

Aku masih mencoba baik-baik saja, meski hatiku tengah terluka

- - - - - - - - - - -

Sejak turun dari atas tebing, Nisa terus bungkam suara. Kehadiran gadis yang menjadi penyakit hatinya itu merubah suasana bahagia yang ia ciptakan bersama Addin.

Di dalam mobil itu ia duduk di kursi depan, dan penumpang baru itu di belakang. Siapa lagi kalau bukan Hayya yang tiba-tiba datang tanpa ia undang. Gadis itu tak sendiri, ada Lana yang juga ikut bersamanya.

"Sepi banget ni mobil. Jadi horor deh gue," ucap Lana mencairkan suasana.

Tangan Addin reflek menghidupkan musik yang ada di dashboard mobil. Musik memutar secara acak hingga satu lagu membuat Lana yang awalnya banyak bicara menjadi diam.

Lagu dengan judul 'Pernah' yang dibawakan oleh Azmi itu juga membuat Nisa menghentikan aktifitasnya bermain ponsel.

Pernah sakit tapi tak pernah sesakit ini

Karena pernah cinta tapi tak pernah sedalam ini

Aku ingin semua cintamu hanya untukku

Memang ku tak rela bagi untuk hati yang lain

Nisa sadar, bukan salah pria itu jika Hayya tiba-tiba datang. Nisa juga tak sepenuhnya marah karena kehadiran gadis itu yang langsung merusak kado terbaiknya.

Hanya saja mengapa, gadis itu juga ikut menumpang dalam mobil Addin. Memangnya tadi waktu berangkat, mereka naik apa? Apa sudah direncanakan seperti itu?

Lagu yang berputar ini seolah perasaannya yang tengah diluapkan dalam bentuk lagu. Nisa tak mau gadis itu juga merusak hubungannya dengan Addin. Karena yang ia tau dari Zeeya, Hayya masih menyimpan rasa untuk Addin. Bahkan Zeeya pernah mencuri pembicaraan gadis itu dengan Lana. Katanya, dia akan melakukan segala cara untuk mendapatkan Addin kembali. Dasar gadis gila!

"Lan, Lo sama Hayya gue drop di depan kafe dekat kampus aja, ya? Gue harus anterin Nisa pulang juga," ucap Addin setelah mereka hampir tiba.

"Ok-"

"Bisa tolong anterin gue pulang ke rumah enggak, Din?" potong Hayya.

Ekor mata Addin melirik Nisa yang juga meliriknya. Gadisnya itu pasti tengah marah.

"Lo minta tolong Lana aja ya, Ya? Lo bisa, kan, Lan?" balas Addin.

"Bis-"

"Jalan rumah gue sama kos Nisa, kan, searah. Entar, kalau gue diantar Lana yang ada dia harus putar arah," potong Hayya lagi.

"Enggak apa kali, Ya. Udah biasa juga, kan?" sahut Lana saat sadar suasana ini menyeramkan baginya.

"Lo pasti capek juga, kan, Lan. Seharian anter gue cari spot foto buat anak-anak?"

Lana hanya diam. Nisa terlihat melirik sinis ke arah belakang.

Kedua ibu jarinya kembali mengetikkan pesan untuk Zeeya. Meluapkan seluruh kekesalannya untuk hari ini.

Parah sih, Zee. Dia malah nebeng sampai rumahnya. Enggak tau diuntung banget!

Zeeyaa
Sumpah, Lo? Parah emang nenek lampir! Panasin dong, Nis. Biar makin ngelunjak!

Terjebak Cinta Pria PopulerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang