🌼 Kado Terindah

451 40 3
                                    

Abadikan setiap momen yang ada. Karena kita tak akan pernah tau, sampai kapan hidup berjalan, dan apakah momen itu akan terulang.

- - - - - - - - - - - - - - -

@lambe.kampus


Diduga tak hadiri tunangan yang sedang sidang, Zaddin Bryanka jalan bareng anak perkumpulan mahasiswa. Mereka berdua terlihat mesra jalan bersama. Apakah ini sebuah tanda putusnya hubungan?

Sebuah caption yang menampilkan sebuah foto bukti di dalamnya. Nisa menghela napas panjang. Lagi-lagi dirinya menjadi bahan perbincangan.

Padahal ia harap setelah lulus dari sini, semua akan baik-baik saja. Tak ada issue miring tentang dirinya lagi. Meski tak secara langsung menampilkan nama dan fotonya, namun ia yakin seluruh penjuru kampusnya sudah tau siapa gadis yang dimaksud.

Zeeya masih memasang muka tak tega melihat partner kamarnya itu menahan amarah.

Ya, Nisa hampir saja marah dengan berita ini. Namun ia tahan setelah mengingat ucapan yang dilontarkan oleh dua pria yang tengah mondar-mandir di pikirannya.

"Kamu masih saja percaya dengan akun itu, Nis? Mereka hanya ingin menjatuhkanmu saja. Setelah melihat kamu jatuh, mereka akan merasa bangga karena berita yang mereka bawa membuktikan kebenarannya!" ucap Davi beberapa waktu lalu saat Nisa melabraknya karena kesalahpahaman yang terjadi.

"Blokir saja akun itu! Tidak berguna untuk hubungan kita ke depannya!" titah Addin saat Nisa mengeluhkan beberapa julidan yang mengarah ke dirinya.

Itu sebabnya dia tak peduli dan memblokir akun itu.

Namun hari ini dia tau segalanya, saat salah satu grup kelas membagikan tautan gosip itu. Padahal sejak kemarin, Zeeya mencoba untuk membuat Nisa sibuk, hingga tak ada waktu membuka HP. Tapi apa boleh buat? Gadis itu terlanjur tau.

"Hufft.. Udah tenang aja. Aku lebih percaya Addin dibanding akun ini." Nisa mencoba membuang seluruh pikiran negatifnya. Sejujurnya masih ada setitik rasa percaya pada akun ini. Masalahnya, foto itu benar-benar menunjukkan raut bahagia mereka saat berjalan bersama, dan tidak terlihat seperti foto editan.

Seorang teman kamar sebelah mengetuk pintu kamar Zeeya yang masih terbuka sedikit. Gadis yang jarang sekali terlihat barang hidungnya itu berbisik ke arah Zeeya yang menghampirinya.

"Di sini ada yang namanya Nisa?" tanyanya. Zeeya tak menjawab, namun langsung menunjuk ke arah Nisa yang tengah menenangkan diri.

"Dipanggil cowok di bawah," ucap gadis itu sembari membenarkan kacamata bulatnya.

"Siapa?" tanya Zeeya.

"Kurang tau. Tapi masnya ganteng," balas gadis itu lalu pergi setelah Zeeya mengucapkan terima kasih.

"Noh, dicariin abang," ucap Zeeya.

"Addin?" tanya Nisa memastikan.

"Siapa lagi, Nis? Pak Davi?" balas Zeeya.

Nisa bergegas bersiap diri. Ia hanya memakai sweater rajut dan celana kulot bahan, serta jilbab instan. Sembari menggenggam ponselnya, ia turun meninggalkan Zeeya yang tengah sibuk membuka beberapa hadiah dari teman lamanya yang tadi juga datang saat sidang.

Terjebak Cinta Pria PopulerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang