COMPLETED✅
MATURE CONTENT!!!
Harap bijak dalam memilih bahan bacaan!!!
"Ini akan terasa sangat menyenangkan, menghabiskan waktuku untuk mendapatkanmu."
‼️Disarankan untuk membaca "My Seesaw & My Mi Casa" terlebih dahulu‼️
Hallo Pinkish... pada ambyar ga denger lagu Baby Banana "Still with you"? Karena aku ambyaaaar... Suaranya tuh sincere banget sumpah... 🥺🥺🥺 Denger lagunya tuh bawaannya pengen nangis karna merasa seperti "Dicintai sebesar itu" oleh Jungkook. Apalagi liriknya tuh bener-bener bikin aku merasa ga pantas dicintai sebesar itu oleh Jungkook. Mungkin ini definisi dari "Kamu terlalu baik buat aku, sedangkan apa yang aku lakukan ga seberapa dengan besarnya cinta kamu."
Iiihhh kok jadi mewek sih...
5 jam aku nulis chapter ini sambil dengerin lagu Still With You yang aku ulang2 terus selama 5 jam. Hahahaha se addictive itu lagunya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
CONCERT
"Eonni... Bukankah ini gambar..." Ucapan Ji-Hee terjeda ketika melihat gambar yang tertera dilayar telefon.
"Baby banana?" Batin Sunny yang dengan langsung beranjak dari tempat tidurnya untuk mengambil telefon genggam yang berada ditangan adiknya.
"Yeoboseyo?" Ucap Sunny sesaat setelah dia menekan tombol hijau dan berjalan keluar dari kamar menuju teras rumah untuk bisa berbicara dengan bebas.
Ji-Hee yang terkejut melihat kepanikan kakaknya itu hanya bisa mengedikan bahu dan kemudian duduk kembali didepan kopernya sembari bergumam, "Kenapa gambar kontak itu Pisang? Namanya juga aneh, baby Banana."
Sunny yang sudah berada diteras rumah memutuskan untuk duduk dikursi kayu yang terukir dengan sedemikian rupa, masih menunggu jawaban dari Jungkook.
"Yeoboseyo?" Sunny kembali membuka suaranya.
"Oh... Maaf aku salah menekan kontak. Aku seharusnya menelfon Seokjin hyung. Nama kalian sama-sama berawal dari S, mungkin karena tanganku berkeringat sehabis olahraga." Jelas Jungkook yang entah mengapa langsung membuat ekspresi wajah Sunny berubah 100% ketika mendengarnya.
"Ya sudah." Balas Sunny jengkel sembari menutup panggilan telefon itu. Dia kemudian menghembuskan nafasnya dan menengadah keatas langit - memandangi indahnya langit malam yang sudah lama tidak dia nikmati.
Beep beep...
Telefon genggamnya kembali berdering.
Tulisan "Baby Banana" Kembali tertulis dilayar telefon itu.
"Hmm?" Ucap Sunny sesaat setelah mengangkat telefon itu.
