MESS

5.3K 625 91
                                    


Pinkish.. Maaf banget baru bisa update, bener2 lagi sibuk banget 😭😭
Chapternya pendek, jadi pelan2 ya bacanya.
Akhir pekan nnti aku update lagi kok.

Selamat membaca, jangan lupa Vote & Komentarnya

"Apakah kau sudah bertemu Julian?" Itu adalah pertanyaan pertama yang diberikan Hanna kepada Sunny

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






"Apakah kau sudah bertemu Julian?" Itu adalah pertanyaan pertama yang diberikan Hanna kepada Sunny.

Malam itu setelah menerima pesan dari Hanna, Sunny dengan langsung membalas pesan itu dan mengiyakan permintaan Hanna untuk bertemu.

Mereka memutuskan untuk bertemu disalah satu café di area Hongdae – sekitar tempat kerja Sunny.

"Belum. Aku belum bertemu dengannya." Jawab Sunny sembari melirik perut Hanna dengan singkat. "Aku pikir kau akan datang bersamanya." Lanjut Sunny.

Hanna terkekeh kosong mendengar ucapan Sunny.

"Kita sudah tidak tinggal bersama."

Satu hujaman pedang terasa menusuk dada Sunny ketika mendengar hal itu.

"Aku akan menceraikannya."

Sunny semakin terdiam. Dalam sekejap, Sunny bisa merasakan sesak didadanya ketika mendengar kalimat susulan Hanna.

Bercerai? Mereka akan bercerai?

Ingin rasanya Sunny menanyakan alasan mengapa Hanna ingin menceraikan Julian, tapi dia tau pasti bahwa alasannya adalah tidak lain karena dirinya sendiri.

Jika saja saat itu dia tidak datang dan melontarkan fakta yang menyakitkan kepada Hanna hanya untuk membalas apa yang tidak Julian lakukan, mungkin ceritanya akan berbeda.

Tapi ini? Dia adalah alasan mengapa kehidupan rumah tangga seseorang harus berakhir.

"Maafkan aku." Kata maaf itu dengan begitu saja keluar dari mulut Sunny. Hanna bahkan terlihat terkejut ketika mendengar kata maaf itu. Dia tidak menyangka Sunny akan dengan langsung melontarkan kata itu. Karena dilihat dari perawakannya, Sunny bukanlah perempuan yang bisa dengan gampang mengucapkan kata maaf.

"Aku tidak seharusnya mengamuk seperti itu." Lanjut Sunny masih dengan tatapan bersungguh-sungguhnya kepada Hanna.

Hanna menggeleng pelan. "Memang sudah seharusnya seperti itu."

Sunny terdiam.

"Selama ini aku mencoba untuk menjadi seorang istri yang baik untuk dirinya. Aku tau bahwa apa yang terjadi diantara aku dan dia adalah sebuah kesalahan, dan tidak ada hal yang bisa kita berdua lakukan selain menjalani kehidupan rumah tangga." Jelas Hanna yang masih dengan pandangannya tertuju pada cangkir teh lavender dihadapannya sembari mengusap pelan tepi cangkir dengan ibu jarinya.

"Aborsi? Aku sudah pernah memikirkannya. Hal yang tidak bisa aku ambil karena aku tau bahwa aku tidak sanggup menanggung dosa besar lainnya. Aku bahkan tidak menyangka bahwa hanya dengan memikirkan hal itu, aku harus kehilangan bayiku ketika aku dan Julian telah menjalani hubungan pernikahan."

MY TIMELESS TIME || JUNGKOOK BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang