#Pergi Dan permintaan

25.4K 843 10
                                    

MaafKeun kalau cerita ini Gaje.
Cerita ini cuma fiktif belaka, pure hasil pemikiran penulis dengan gaya penulisan yang terinspirasi dari author author lain😉

Semoga sukaa
👉

"Manusia hanya bisa merencanakan,terjadi atau tidaknya kembali lagi pada yang maha pencipta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Manusia hanya bisa merencanakan,
terjadi atau tidaknya kembali lagi pada yang maha pencipta."


◦•●◉✿ мιℓℓу ✿◉●•◦

AKU tidak tahu apa yang sejak tadi aku khayalkan, ilusi itu terus memonopoli ingatan dalam tempurung kepala yang sialnya adalah miliku. berusaha merenggut kewarasan dan tenggelam dalam kubangan kesedihan tak berujung, kalau saja tidak cepat disadarkan oleh elusan hangat di pundak ini.

elusan hangat yang diberikan oleh wanita berambut sebahu dengan mata coklatnya yang makin mengingatkanku akan mata cantik yang selalu menatapku dengan kasih sayang. membuat air bening asin yang sejak tadi mengalir dari pelupuk mata kembali mengalir seperti air terjun, membuatku berfikir akankah air akan mengering dari raga ini.

Kak Daisy, wanita yang sejak aku menginjakkan kaki di tanah ini selalu berusaha menguarkan kesedihan dari raga ini seolah tak ada bosannya membisikkan kata-kata penenang.  kakak perempuanku ini terus mencoba menghibur, menenangkan dari kesedihan yang aku rasakan saat ini.

Harusnya aku senang saat orang yang sangat aku rindukan berada di dekat dalam jangkauan mata ini. Seharusnya saat ini aku tersenyum bersamanya. Kakak yang dulunya hanya aku temui dalam alam bawah sadar, kini malah memeluk aku dengan erat.

Tapi, kebahagiaan ini terasa hampa. Kebahagiaan ini kosong, seharusnya ada sosok lain yang ikut berkumpul bersama kami. Sosok itu memang ada bersama kami, tapi dia hanya sesosok raga tanpa nyawa. Dia hanya tubuh yang jiwa-nya sudah pergi dengan tenang--aku yakin itu.

Mitha, kakak perempuan kedua setelah Daisy. Kakak yang paling aku sayangi, dan yang paling mengerti diriku.

Rasanya baru kemarin kami bersama, tertawa riang bersenda gurau bersama, tapi kini --dia telah pergi-- meninggalakan aku di dunia yang entah mengapa terlalu jahat untukku, aku tidak tahu apa yang aku lakukan di masa lalu hingga harus sesakit ini.

Baru tadi malam kami berbincang di telepon, mengungkapkan rasa sayang dan perhatian yang kami miliki, tapi beberapa jam kemudian aku harus tertampar oleh kenyataan yang menyakitkan  yang sialnya tidak dapat aku tolak seperti rayuan para buaya di pinggir jalan. Atau sebuah mimpi buruk yang akan hilang saat kedua bola di dalam kelopak mata  terbuka, saat kesadaranku kembali. Tetapi ini terlalu nyata untuk disangkal.

Tadi pagi, saat aku bahkan belum terbangun dari tidur, aku di kagetkan dengan telepon dari Mama. Dia mengabari bahwa kakakku -Mitha- telah pergi meninggalkan kami untuk selama-lamanya. Bagai matahari bersinar terang dengan rintik hujan lebat yang menemani, rasanya dunia berhenti saat itu juga. Kakakku? Bagaimana dia bisa meninggalkan aku sendiri disini.

𝐌𝐢𝐥𝐥𝐲 (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang