27

440 29 0
                                        

Tok tok tok

"Sani-ah gwencanha?" Panggil seokjin dari depan kamar. Sani tidak menjawab sama sekali.

"Oppa masuk ya" kata seokjin

Masih tidak ada jawaban, seokjin akhirnya membuka pintu kamar sani dan terkejut saat melihat sani yang terlihat kacau.

"Sani-ah apa yang terjadi?" Tanya seokjin sambil membawa sani kedalam pelukannya.

Sani menatap mata sang oppa dengan tatapan sendu.

"Apa jungkook sudah pulang?" Tanya sani

"Sudah mereka sudah pulang" jawab seokjin. Sebenarnya mereka belum pulang, seokjin berbohong agar adiknya bisa bercerita lebih leluasa.

"O-oppa"

"Mmm"

"Jungkook mengajakku untuk menikah" kata sani dengan air mata yang masih berlinang.

"Apa yang harus aku lakukan? Oppa tahukan aku sudah tidak s-"

"Sst jangan bicara seperti itu, jungkook menerimamu apa adanya sani. Oppa sudah bilang berapa kali agar kau jujur pada jungkook" kata seokjin

"Tapi aku pasti membuatnya kecewa oppa" kata sani

"Tatap mata oppa sani" kata seokjin sambil menatap kearah sang adik

"Kau masih sempurna seperti dulu. Dan ingat kau itu adalah korban, dan jungkook pasti akan mengerti" kata seokjin

"Oppa~" tangis sani semakin kencang

Seokjin tau pasti sani masih belum bisa melupakan kejadian 3 tahun lalu, dia seringkali menyalahkan dirinya sendiri karena tidak becus menjaga sang adik. Sani bahkan pernah mengalami depressi berat beberapa tahun yang lalu, sampai harus sering kontrol kepada psikiater.

"Oppa"

"Ne sani-ah"

"Maafkan adikmu ini ya" kata sani

"Maaf untuk apa? Kau tidak bersalah sani, kejadian dulu itu bukan kesalahanmu" kata seokjin

"Oppa saranghae" kata sani

"Oppa juga mencintai adik perempuan yang sangat manja ini" kata seokjin

Dan malam itu sani memutuskan bahwa ia harus jujur kepada jungkook secepatnya.

————

"Kook-ah" panggil seokjin saat melihat jungkook yang sedang sendirian di taman belakang rumah seokjin.

Jungkook menengok ke sumber suara.

"Wae hyung?" Tanya jungkook saat melihat seokjin yang menghampirinya.

"Sani ingin bicara denganmu, kau bisa masuk ke kamarnya sekarang" kata jin

Tanoa menunggu lama jungkook langsung bergegas kearah kamar sani.

Pada ketukan kedua jungkook langsung membuka kamar sani yang tidak terkunci.

"Sani-ah" panggil jungkook kearah sani yang membelakanginya.

Sani yang mendengar namanya dipanggil langsung membalikan badannya.

"E-eoh o-oppa bilang kalian sudah pulang" kata sani

"Belum"

Susana sangat canggung, sani masih berperang dnegan fikirannya sendiri sedangkan jungkook ia bingung untuk membuka pembicaraan diantara mereka.

10 menit berlalu dengan posisi yang sama.

Hiks...

"Sani-ah, kau kenapa?" Tanya jungkook saat mendengar isakan dari wanita di sampingnya.

My brothers is an idolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang