"Bagaimana rasanya menerima kenyataan bahwa dia yang tengah kau miliki, tapi kau harus melepaskan tanpa menyalahkan?"
___oO0Oo___
Saat seseorang menaruh harapan besar padamu namun kau tidak dapat memenuhinya, apa tindakkanmu agar dia mengerti? Bukankah harusnya harapan itu menjadi sebuah kekuatan untuk kau terus memperjuangkan. Tapi bagaima caranya memperjuangkan jika pada akhirnya ada seseorang yang akan terluka. Terlebih orang yang akan terluka itu adalah orang yang sangat berarti dalam hidupmu.
Sebuah pesawat pribadi milik Kim Corporation baru saja mendarat di bandara Busan. Beberapa pria bertubuh tegap tengah berbaris untuk menyambut tuan mereka. Mereka membungkukkan tubuhnya sembilan puluh derajat saat pria mengenakan tuxedo berwarna hitam serta coats panjang yang tersampir di bahunya, rambut yang sedikit mengembang dan kacamata hitam yang menghiasi matanya. Pria itu berjalan sangat gagah menuruni satu persatu anak tangga. Bahkan di bawah sana sebuah mobil mewah berwarna hitam tengah menunggunya. Seorang pria paruh baya yang berperawakan tinggi tegap itu membungkuk seraya membukakan pintu mobil.
"Selamat datang di kota Busan Tn. Kim Taehyung." Sapa seorang pria berjas formal yang tengah menyambutnya. Taehyung pun menoleh ke sampingnya dan membuka kaca matanya lalu menggenggannya dengan tangan kirinya, tangan kanannya ia pakai untuk menerima uluran tangan pria paruh baya di hadapannya.
"Oh kau Tn. Bae? Senang bertemu dengan anda." Taehyung membalas dengan ramah dan sopan pada pria tua yang merupakan rekan kerja ayahnya. "Bagaimana kabar anda?" Lanjutnya.
"Saya baik-baik saja, saya kemari setelah mendapat kabar jika anda mempercepat kedatangan anda ke Busan. Jadi, saya memutuskan untuk menyambut anda saat anda mendarat." Taehyung tersenyum tipis mendengar hal itu.
"Suatu kehormatan, tapi harusnya anda tidak perlu berlebihan. Kedatangan saya kemari lebih awal karena saya memiliki urusan penting dengan seseorang. Rencana untuk berkunjung ke kediaman lama Bae akan tetap saya lakukan hari minggu nanti." Tn. Bae pun hanya tersenyum canggung. Dia fikir Taehyung datang lebih awal untuk mempercepat pertemuannya. Memalukan.
"Ah, ternyata seperti itu. Baiklah Tn. Kim saya mengerti. Mari, saya akan tetap menyambut anda." Tn. Bae pun mempersilahkan Taehyung masuk ke dalam mobil. Setelah menutup pintu mobilnya, Tn. Bae membungkuk dan menatap kepergian Taehyung setelahnya.
-
-
-
Hyuna baru saja kembali dari cafe kopi setelah banyak bicara dengan Irene, dia memutuskan untuk menemani sang ayah di rumah sakit. Gadis itu kini tengah membaca majalah sambil duduk di sofa. Dering ponselnya membuat fokusnya teralihkan, gadis itu menatap layar ponselnya lalu mengerutkan keningnya saat melihat Taehyung lah yang menghubunginya. Tidak butuh waktu lama Hyuna pun akhirnya menggeser icon berwarna hijau untuk menerima panggilan tersebut.
"Ada apa----"
"Kirimkan lokasimu sekarang!"
"Kenapa? Apa yang ingin kau lakukan?"
"Jangan banyak bicara lakukan saja! Aku akan menemuimu sekarang."
"Apa? Kau ingin menemuiku? Jangan main-main Taehyung-ah!"
"Aku tidak main-main, aku di Busan sekarang, kirimkan saja lokasimu aku akan menemuimu di sana."
"Jadi kau benar-benar dengan ucapanmu? Haisss benar-benar kekanak-kanakan."
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK MISSION (The Series) - FF Kim Taehyung ✔
FanfictionHatinya begitu sakit, dunianya seakan hancur untuk kesekian kalinya, ketika mengetahui pertunangan antara kekasihnya dengan wanita lain yang sudah ia anggap seperti kakaknya sendiri. "Aku kembali di hadapkan dengan dua pilihan, jika dulu aku harus...