19. "I'm sorry"

1.7K 135 22
                                    

"Aku bahkan tahu bagaimana rasa sakitnya saat melahirkan, tetapi aku membuat wanita lain mengalami hal buruk saat mengandung hingga melahirkan. Apa aku masih pantas menjadi seorang ibu?"


___oO0Oo___


"Dokter Bae, ada pasien yang pingsan di lobby." Ujar seorang perawat wanita yang tiba-tiba datang ke ruangan Irene, padahal mereka bisa saja mencari dokter lainnya. Dan mereka cukup tahu bahwa Irene sedang tidak beroperasi hari ini, bahkan dia datang hanya untuk mengajukan surat cuti pada atasannya. Namun, Irene bukanlah dokter yang egois dan mementingkan diri sendiri, dia bahkan sudah bersumpah di hadapan Tuhan untuk menjalani tugasnya sebagai dokter, dengan begitu gadis Bae itu segera mengenakan jas kebanggaannya dan berlari mengikuti perawat yang tadi mencarinya. "Dimana dia?" Tanyanya sambil berlari, perawat itu melirik sekilas pada Irene dengan tatapan gugupnya, bahkan sangat terlihat jelas oleh Irene. "Dia di ruangan VIP dokter Bae!" Aneh, sepertinya ada yang tidak beres, bukankah harusnya ada di ruangan ICU? Mengapa ada di ruang VIP? Fikirnya.

"Pasiennya ada di dalam dok. A-aku permisi dulu dokter Bae, ada pasienku yang sedang menunggu." katanya dan langsung pergi, Irene menatap bingung perawat itu namun dengan segera ia membuka pintu ruang VIP itu dan menemukan seorang pemuda yang tengah tertidur di atas brangkar. Irenepun memutuskan untuk berjalan dan mendekati pasien yang tengah tidur membelakanginya itu. Dengan tatapa bingungnya Irene berdiri dan bersiap untuk memeriksa keadaan Si psien tersebut. "Apa yang anda rasakan saat ini tuan? Mengapa anda bisa pingsan di lobby?" Tanyanya saat dia melihat pasien itu bergerak dalam tidurnya. "Apa kau tidak mendengar apapun?" Jawab Si pasien tersebut, Irene sempat tertegun dengan suara itu, baginya terasa tidak asing. Namun Irene tetap melakukan pekerjaannya dengan sangat profesional lalu bertanya, "Suara? Maksud anda suara apa, saya tidak mendengar suara apapun." Katanya dengan nada kebingungan, pasien itu menghela nafas kasar lalu berbalik menatap Irene, lantas membuat dokter cantik itu membulatkan matanya dengan sempurna dengan mulut sedikit terbuka kerena terkejut. "Kau masih tidak bisa mendengarnya?--- Suara detak jantungku." Sehun tersenyum saat menatap wajah terkejut Irene, dia sengaja membayar seorang perawat untuk mengelabuhi Irene setelah dia mencari tahu jadwal kerja Irene. Sehun pergi ke rumah Irene namun seorang pelayan mengatakan bahwa Irene sedang pergi ke rumah sakit untuk mengajukan surat cuti. Setelah tahu dimana Irene berada, Sehun langsung menggunakan kesempatannya untuk mengarang sebuah drama dengan seorang perawat. 

"Kau..." Ujar Irene seraya menunjuk wajah Sehun, masih dalam ekspresi terkejut. 

"Benar, aku... lalu memangnya kau fikir siapa?" 

Irene mengerutkan keningnya bingung, bukankah pria ini harusnya kini berada di luar negeri? Mengapa tiba-tiba menjadi pasien? Atau jangan-jangan dia berbohong? Fikirnya. "Dokter Bae, lama tidak bertemu." Sapa Sehun seolah tak bersalah sambil mendudukkan dirinya di tepi brangkar, dan menatap Irene yang masih linglung di buatnya. "Mengapa kau hanya diam?" Lanjutnya dengan sebuah pertanyaan. "Bagaimana kau bisa ada disini? Kapan tepatnya kau kembali? Bagaimana dengan tuan Lee? Apakah beliau baik-baik saja?" Pertanyaan itu langsung dia ajukan pada Sehun, tentu saja membuat pria itu kelimpungan, jawaban dari pertanyaan mana dulu yang harus ia jawab? 

"Begini, sebenarnya belum ada perubahan pada tuan Lee. Tapi---"

"Tapi apa? Apa beliau baik-baik saja? bagaimana kondisinya?" Astaga saat ini Sehun bahkan tidak bisa menghadapi pertanyaan dokter cantik ini. padahal yang dia bayangkan sejak tadi adalah, saat Irene datang, gadis itu akan menangis dan mengkhawatirkannya, namun ternyata dialah yang terlalu percaya diri. "Tentu saja dia baik-baik saja, tapi aku yang tidak baik-baik saja." Katanya seraya menunduk sedih, namun berhasil membuat Irene sedikit bersimpati padanya, Irene bahkan terlihat khawatir dan memegangi bahu Sehun seraya bertanya, "Apa yang terjadi padamu?" Sehun diam telak saat Irene menempelkan keningnya di kening Sehun, pria itu malah terlihat sangat bodoh saat ini. Sadar dengan hal itu, Irene sedikit menjauhkan kepalanya dan menatap Sehun dengan gugup. Baru saja Irene akan menjauhkan dirinya namun Sehun menahan bahu Irene hingga gadis itu masih bertahan pada posisinya yang sangat dekat. Keduanya hanya diam dan saling menatap, bahkan entah suara detak jantung siapa yang paling terdengar keras saat ini. 

DARK MISSION (The Series) - FF Kim Taehyung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang