"Aku ingin melihatnya setiap hari, menyentuh wajahnya saat tertidur, dan mengucapkan 'selamat pagi' setiap hari. Aku sangat menginginkannya."
____oO0Oo____
Hyuna Side :
Di halaman yang luar biasa indah, hijau dan angin yang berhembus sedikit kencang. Langitnya terlihat biru, nyaris tidak ada awan berwarna putih ataupun abu-abu. Terlihat menyegarkan dari sudut mata memandang. Harum udara yang terasa basah, seperti di hutan, inilah pedesaan sesungguhnya. Sungguh, hatiku terasa lebih nyaman, dan sejujurnya aku sangat menyukai tempat ini.
Aku melihat seorang pria berjalan ke arahku, dia mengenakan kaos berwarna putih, celana pendek hitam dan rambutnya yang sedikit panjang bergelombang tertiup angin, membuatnya terlihat seperti pria normal biasa yang tidak pernah terlibat dalam dunia hitam. Bibirku lebih tersenyum saat dia semakin dekat.
"Ayah..." Aku menoleh dengan cepat saat suara seorang gadis kecil memanggilnya 'ayah'. Jantungku berdegup sangat cepat saat seorang gadis kecil berlari merentangkan kedua lengan mungilnya ke arah Taehyung. Bahkan pria itu berlutut untuk menyambut gadis kecil yang kira-kira berusia 4 tahun, lengan kekarnya merentang menyambut kedatangan gadis kecil dengan rambut sebahu terurai, siapa gadis kecil itu.
"Aigo, sayang. Jangan berlari, kau bisa terjatuh."
"Ayah, ayo bermain. Aku ingin naik perahu itu." Bocah kecil itu menunjuk sebuah perahu kecil di tepi danau, Taehyung tersenyum kotak menatap perahu sesuai petunjuk arah bocah itu hingga kedua matanya sedikit menyipit.
"Baiklah, ayo kita pergi."
"Ayah, kita tidak bersama ibu?"
"Tidak, ibumu sedang memasak. Kita pergi berdua saja."
Aku belum bisa memahami situasi ini, aku mencoba berjalan mengikuti mereka. Mengapa anak itu memanggilnya ayah? Mengapa Taehyung mengabaikanku? Bahkan aku seperti bayangan yang tak terlihat. Bagaimana bisa Taehyung mengatakan 'ibu sedang memasak'? Bukankah anak itu memanggilnya dengan sebutan 'ayah'? Lalu siapa ibu dari anak itu? Aku bahkan tidak dapat mencerna dengan baik situasi saat ini. Taehyung-ah, mengapa kau mengabaikanku?
"Kalian tidak ingin mengajakku juga?" Suara seorang wanita membuat langkahku terhenti, bocah kecil itu berhenti bersama Taehyung. Kedua manusia itu juga terlihat berbinar melihat seseorang yang berada di brlakangku. Aku baru saja ingin menoleh namun wanita itu melewatiku begitu saja. Dia, dia adalah Bae Irene? Ja-jadi, mereka sudah menjadi keluarga? Lalu, mengapa mereka tidak melihatku?
"Ibu, ayo kita naik perahu!"
"Baiklah aku datang, Taehyung-ah apa kau belum mandi?"
"Sayang, aku akan mandi denganmu nanti."
Degh~
Kenapa bisa begini? Sayang? Manis sekali dia memanggilnya? Jangan tanya soal hatiku, rasanya bahkan aku tidak bisa menggambarkannya. Taehyung? Mengapa dia menatapku? Apa dia melihatku? Dia bahkan berjalan ke arahku, aku ingin pergi, tetapi mengapa kakiku sulit sekali di gerakkan? Tidak, tidak, tidak... Aku tidak ingin mereka pergi tanpaku!
TAEHYUNG!! TAEHYUNG!!
***
"Hyuna-yya?""Hyuna-yya?"
"Sayang, bangunlah!!"
"Hey, kau berkeringat! Apa kau mimpi buruk?---" belum sempat Taehyung menyelesaikan ucapannya, pria itu mematung saat Hyuna tiba-tiba saja memeluknya dengan sangat erat. Taehyung merasa senang saat Hyuna berinisiatif memeluknya, tetapi dia juga khawatir apakah wanitanya ini baru saja bermimpi buruk? "Hey, tenanglah. Aku disini." Katanya sambil membalas dekapan Hyuna. Taehyung mengusap lembut punggung Hyuna sambil menepuk perlahan, agar wanitanya merasa sedikit lebih tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK MISSION (The Series) - FF Kim Taehyung ✔
FanficHatinya begitu sakit, dunianya seakan hancur untuk kesekian kalinya, ketika mengetahui pertunangan antara kekasihnya dengan wanita lain yang sudah ia anggap seperti kakaknya sendiri. "Aku kembali di hadapkan dengan dua pilihan, jika dulu aku harus...