22. "Final."

2.8K 189 63
                                    

"Dia adalah gadis yang baik, sejak awal memang aku yang bersalah. Bahkan aku tidak mempercayai putraku saat dia mengatakan aku memiliki seorang cucu. Namun saat aku menatap wajah bayi tak berdosa itu, hatiku terasa sakit. Seolah membunuh putra kandungku sendiri, cucuku benar-benar mirip dengan putraku, Kim Taehyung."


____oO0Oo____


"Dimana Hyuna? Ibu ingin beremu dengannya, untuk meminta maaf padanya." 

Taehyung tertegun mendengar ucapan ibunya itu, bahkan dia merasa bahwa ini bukanlah kenyataan. Namun, rasanya mimpi ini terlalu nyata, "A-apa kau sadar siapa yang ingin kau temui, ibu?" Tanya Taehyung, hanya untuk memastikan bahwa sang ibu tidak sedang demam atau bahkan mengigau. Nyonya Kim tersenyum lalu menggenggam lengan putranya, "Bawa aku menemuinya, aku sudah baik-baik saja. Istirahat di rumahpun akan membuatku kembali pulih." Taehyung tersenyum dan duduk sambil membalas genggaman tangan sang ibu. Jika, ini mimpi baginya, dia sangat berharap agar Tuhan tidak membangunkannya. Nyonya Kim terdiam, fikirannya kembali berputar, mengingat dosa apa saja yang ia lakukan di masa lalu pada Hyuna? 

***


Taehyung meraih knop pintu kamarnya, di tataplah sang isteri yang tengah tertidur pulas malam ini. Taehyung baru saja kembali dari villa ibunya setelah menemani ibunya pulang, awalnya Taehyung akan kembali besok. Tetapi pelayan mengatakan bahwa Hyuna tengah demam, Hyuna sengaja tidak memberi Taehyung, mengingat suaminya itu tengah menemani ibu mertuanya, jadi dia meminta pelayan membeli obat penurun demam untuknya. Namun saat di apotek ternyata pelayan bertemu dengan Taehyung, Taehyungpun menanyakan perihal apa yang membuat pelayannya pergi ke apotek dan untuk siapa obat demam yang sejak tadi pelayannya beli? Tidak bisa berbohong, maka pelayan itupun mengatakan bahwa obat itu untuk isteri tuannya. Taehyung sangat khawatir, jadi dia meminta Supir Tan menghubungi Namjoon dan Jimin untuk datang ke villa ibunya, dan menitipkan sang ibu pada mereka sementara Taehyung akan pulang untuk memastikan isterinya baik-baik saja. 

Taehyung berjalan perlahan menghampiri isterinya, lalu duduk di tepi ranjang. Pria itu menempelkan keningnya dengan kening Hyuna, betapa terkejutnya ia saat merasakan panas di tubuh Hyuna. Hyuna mengerjapkan matanya saat merasakan sentuhan lembut suaminya, wanita itu tersenyum lirih begitupu Taehyung. "Kau sudah kembali, bagaimana dengan ibumu?"

"Ibuku sudah baik-baik saja, aku meminta Namjoon hyung dan Jimin datang untuk menggangtikanku." Hyuna berusaha untuk mendudukkan dirinya, namun Taehyung mencegahnya dan malah berbaring di samping Hyuna. "Tidurlah, aku akan menemanimu." Hyuna mengangguk dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang Taehyung saat lelaki itu mendekapnya. Taehyung belum memejamkan matanya, dia ingin mengawasi isterinya, jadi dia membiarkan Hyuna tertidur sedangkan ia terjaga. Suara ponsel Hyuna berdering, membuat fokus Taehyung teralihkan. Pria itu mengerutkan keningnya saat melihat kontak Jungkooklah yang memanggil. 

"Ada apa?" Taehyung bertanya saat dia telah menerima panggilan dari Jungkook di ponsel isterinya. "Hyung, tuan Lee... Tuan Lee sudah siuman dan dia mencari Hyuna." Taehyung membulatkan matanya dengan sempurna. setelah tiga tahun koma, akhirnya ayah mertuanya siuman, dia sangat senang sekali mendengar berita menyenangkan ini. Hari ini, keberuntungan sedang memihaknya. "Jaga tuan Lee sampai kami menyusul kalian kesana. Katakan padanya, kami akan segera pergi menemuinya." Kata Taehyung. Jungkookpun menyetujuinya dan mereka akhirnya mengakhiri panggilan tersebut. 

"Terima kasih Tuhan. Ini adalah kabar yang akan membuat isteriku sangat bahagia." Gumamnya, pria itu menatap wajah pucat sang isteri, dia tersenyum kemudian mengecup kening isterinya dengan lembut. "Hyuna-yya, ayahmu akhirnya siuman, apa kau bahagia?" Taehyung hanya tersenyum walau tak mendapatkan jawaban karena Hyuna memang tengah tertidur setelah meminum obat demamnya.

DARK MISSION (The Series) - FF Kim Taehyung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang