Chapter 2

37 5 5
                                    

Apa susahnya sih jujur sama keadaan sekarang?

***

"Btw, lo ngapain nyariin gue?" Tanya Mita heran ke arah Caca yang sedari tadi hanya tersenyum tak jelas.

"Owh iya hampir aja lupa, bentar ya" setelah berkata seperti itu Caca kembali ke mobil nya.

Saat Caca kembali ke mobil, Mamat angkat suara.

"Lo tau gak di rambut temen lo ada apa?" Sinis Mamat.

"Apaan emang" heran Mita.

"Kutu!" Jawab Mamat, sontak mereka berdua tertawa. Namun terhenti saat Caca tiba-tiba datang.

"Ihhh... pada ngetawain apaasihh seru banget deh" heboh Caca menengahi antara Mita dan Mamat.

"Owh ya Mita nih" ucap Caca lagi sambil menyerahkan sebuah undangan.

"Apaan nih?"

"Itu undangan reunian buat SMA Rajawali tapi buat kelas kita aja! Jangan lupa datang ya, lo kan ketua kelas dulu sayang kalo gak datang, yakan cowo" jelas Caca sambil memukul bahu Mamat di akhir kalimat.

Mamat meringis kesakitan karna pukulan Caca itu. Namun Caca masih tersenyum tak jelas.

"Reunian? Kelas kita? Dimana?" Cerocos Mita bertanya.

"Iya reunian di kafe gue. Kan gue punya usaha kecil kecilan gitu lah biasa" ucap Caca seraya terkekeh.

"Kalo lo ada usaha apaan?" Tanya Caca pada Mita.

"Ee... gue ada..." gugup Mita sambil memain kan ujung rambut nya. "Ada... ada... owh iya ada butik ya... ada butik, gak terlalu terkenal juga si" bohong Mita.

"Owh semoga sukses ya, gue duluan ya, jangan lupa dateng, hubungin gue juga biar kita bisa rencanain mau pake baju apa, okey" lalu Caca masuk kembali ke mobil.

Saat Caca sudah melajukan mobil nya, Mamat pun angkat bicara lagi.

"Lo tau gak temen lo kek apaan?" Tanya Mamat sadis.

"Apaan?"

"Boneka fudu!"

Sontak kedua nya tertawa lepas di pinggir jalan.

"Tapi kenapa lo bohong? Apa susahnya jujur sama keadaan yang sebenarnya?" Tanya Mamat heran dan menghentikan tawa mereka.

Mita kemudian hanya menundukan kepala nya. Ia merasa bersalah karna telah berbohong.

***

"Apa masalah nya sih ikut reunian?" Tanya Lily sahabat sekaligus teman kerja Mita.

"Masalahnya itu si Mita JOMBLO" sahut Mamat dari balik rak baju.

"Apaan sih lo mat, gue tuh gengsi temen temen gue udah sukses udah ada yang bikin kafe, butik, resto, terus gue? Cuman kerja laundryan" ucap Mita sambil duduk kembali ke kursi kasir.

"Bukan nya lo udah bilang sama temen lo itu kalo punya butik" sindir Mamat.

"Iya juga sih" pikir Mita.

"Nah... sekarang lo tinggal cari pasangan buat ke sana" usul Lily.

Mita dan Mamat berfikir sejenak. Menimbang nimbang usul nya Lily.

***

Di kampus ada dua sejoli sedang berjalan dan larut dalam pikiran mereka masing masing.

"Gimana kalo lo ajak Rendi aja? Dia kan cowo famous." Usul Mamat.

"Hm... boleh juga yuk" balas Mita.

Mereka pun bergerak menuju taman tengah kampus tepatnya di bawah pohon rindang, ada seorang cowo bernama Rendi sedang membaca buku.

"Tuh dia" tunjuk Mamat ke arah Rendi.

Mita pun mengambil nafas dalam kemudian menghembuskan nya kasar. Lalu ia berjalan mendekati Rendi, saat sudah berdiri dihadapan rendi, Mita langsung bersuara.

"Lo mau gak jadi pacar pura pura gue?" Tanya Mita. Sontak Rendi menoleh dan berdiri di hadapannya.

"Lo jadi pacar pura pura gue?!" Teriak Rendi yang membuat mahasiswa yang lain tertawa dan mengalihkan padangan mereka ke Mita.

Mita yang merasa malu langsung meninggalkan Rendi dan kembali ke Mamat. Mereka pun mecari orang lain yang akan diajak ke acara reunian Mita.

Tiga hari berturut turut mereka mencari pasangan untuk Mita. Namun semua nya tidak mau. Saat ada yang mau malah sudah punya pacar.

Dan hari ini setelah lelah bekerja di Laundry Mita, Mamat dan Lily berkumpul.

"Gimana kalo gue pura pura keluar negri aja?" Gumam Mita sambil berjalan bolak balik dari tadi. "Tapi kalo ketemu temen gua dijalan gimana hurfff"

Mamat dan Lily yang sedari tadi memperhatikan Mita hanya geleng geleng kepala, ikut bingung dalam masalah Mita.

"Gimana kalo gue pura pura kecelakaan? Tapiii... kalo beneran gimana? Ish... amit amit" Gumam Mita lagi dan menepuk kepala nya diakhir kalimat.

"Udah pusing banget sih lo mikirinnya, mending sama Mamat aja, dia ganteng kok" ucap Lily menghampiri Mita dan menepuk bahunya.

Mamat yang mendengar nama nya pun ikut berdiri kesebelah Mita sambil menyisir rambutnya yang berbelah ditengah itu.

"Idihh... gak, gak mau gue" tolak Mita melihat ke arah Mamat.

"Yaelah sama gue aja Mit, ganteng dan juga keren kok gue nih" bangga Mamat sambil membenarkan kacamata minus nya. Lily hanya terkekeh.

"Ish, iya udah fine, lo ikut gue tapi lo itu harus di MAKE OVER" tegas Mita menunjuk wajah Mamat.

"Di make over apa lagi gue? Udah ganteng gini coba" ucap Mamat dengan gaya sok cool.

"Ganteng darimana nya coba? Gak, gue gak mau tau lo harus di make over" balas Mita, Mamat hanya mengiyakannya. Kemudian mereka bertos ria.

***

Hore!
Lumayan lah ya cerita nya Awokawoka:v

Komen ya kalo ada yang salah:)
Vote juga biar aku semangat nulis nya<3

Designer Cantik [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang