Saat ini Mita masih berada di acara reuni kelas nya di kafe milik Caca. Ia sedang melamun masih memikirkan kedatangan Dafa yang bersama Nada.
Mamat yang sedang asik makan melirik ke arah Mita kemudian menghampirinya sambil membawa makanannya.
"Nih makan dulu, enak tau" ucap Mamat sambil menyodorkan makanan ke hadapan Mita. Namun Mita masih saja termenung.
"Lo kenapa sih?" Tanya Mamat dengan mulut yang penuh dengan makanan. Mita menoleh sebentar ke belakang memperlihatkan Dafa-Nada sedang berbicara dengan temannya yang lain.
"Lo gak suka tuh cowo bawa cewe itu ya? Bener gak?" Tunjuk Mamat ke wajah Mita dan langsung di tepis oleh Mita.
"Yang cewe itu namanya Nada, dia itu reseee pake banget, terus tuh dia selalu bersaing sama gue gak mau ngalah gitu" ucap Mita dengan suara tinggi dan Mamat hanya mendengarkan sambil menguyah makanan.
"Nah kalo yang cowo itu namanya Dafa, dia tuh waktu SMA norak nya sama kaya lo, culun banget lah pokoknya" lanjutnya Mita dengan suara merendah tapi bagi Mamat sangat menyindiri.
"Lah gimana nyamain sama gue? Ya... jauh lah, kan gue ganteng nih liat" ucap Mamat sambil menyisir rambutnya dan Mita hanya memutar matanya malas.
Mamat yang merasa tak dihiraukan pun pergi menjauh untuk mencari makanan yang lain nya.
Saat Mamat sudah tak lagi disamping Mita. Tiba tiba ada seorang cowo bersuara dan membuyarkan lamunan Mita.
"Hai, lama gak ketemu, gimana kabar lo?" ucap cowo itu.
"Eh Dafa, gue mah baik baik aja" balas Mita kaget dan Dafa hanya menganggukkan kepala.
"Gue mau ngenalin pacar gue Ma--" ucapan Mita terpotong kala tidak menemukan Mamat disampingnya, karna malu Mita pun hanya terkekeh kepada Dafa.
"Gue denger denger lo punya bisnis busana" ucap Dafa datar.
"Em... i-iya bener, gue designer" gugup Mita sambil menggaruk leher yang tak gatal.
"Bareng cowo itu" tunjung Dafa pada Mamat yang sedang makan dengan rakus.
"Ya gitu deh" jawab Mita santai dan Dafa hanya menganggukkan kepalanya lagi.
"Eh sayang kamu ngapain berduan sama dia" sinis Nada yang tiba tiba datang menengahi Dafa dan Mita.
"Denger ya Mita, sekarang cowo yang ngejar-ngejar lo waktu SMA itu udah punya gue jadi lo jangan kegeeran" tegas Nada.
"Idih... siapa juga yang kegeeran, orang Dafa juga kok yang kesini" ucap Mita dan Nada melirik Mita tajam.
"Sayang kita kan ada meeting sama klien artis itu loh" ucap Nada manja pada Dafa.
"Owh iya udah yuk, tapi bentar" ujar Dafa dan kemudian ia mengeluarkan kartu bisnis. "Nih kalo lo mau kerja sama bisa mampir ke butik kita"
"Eee... tapi butik kita tuh high class loh, barang barang mahal gitu loh" cibir Nada alay.
Dafa hanya tersenyum ke arah Mita dan Mita jua membalas senyuman Dafa. "Ya udah kita duluan ya" Setelah itu Dafa dan Nada pamit pergi.
"Iya iya, dahhh..." balas Mita sambil melambaikan tangan.
"Rese banget sih lo!" Ucap Mita melempar kartu yang diberikan Dafa tadi. "Eh sayang, iyakan sayang, sayang, barang di butik kita kan high class semua" gumam Mita menirukan gaya bicara Nada yang alay.
***
Esok harinya. Di kantin kampus Mamat, Mita dan Lily sedang makan siang.
"Pokoknya sebelum reuni akbar gue harus buktiin kalo gue emang bisa jadi designer" gumam Mita kemudian mengepak meja yang membuat Mamat dan Lily terkejut.
Lalu Mita berjalan ke samping Mamat yang masih duduk dan menyantap bakso.
"Dan lo, harus jadi pacar pura pura gue sampe gue bisa buktiin klo gue itu designer!" Tegas Mita pada Mamat. Mamat membelak matanya terkejut atas perkataan Mita barusan.
***
Kesian ya Mamat cuman jadi pacar pura pura:(Nextt~~
Jangan lupa vote dan komen;)
KAMU SEDANG MEMBACA
Designer Cantik [END]
Short StoryIni bukan cerita cowo ganteng yang kaya raya dan bertemu cewe cantik yang lugu dan sederhana. Melain kan cerita seorang cowo culun memiliki kepercayaan diri yang tinggi bersahabat dengan cewe cantik namun galak. Apa jadinya jika Mereka menjadi pacar...