"Kan mau ketemu calon mantu"
***
Jam 09:00 WIB
Mamat, Mita dan Lily sedang bekerja di Laundry. Hari ini mereka sedang tidak ada kelas pagi jadi mereka memutuskan bekerja untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Saat ini mereka sedang sibuk dengan pekerjaan masing masing. Mita sedang berada di kasir melayani pelanggan. Mamat yang sibuk mengurus cucian di mesin cuci. Dan Lily yang sedang merapikan tumpukan pakaian yang telah di laundry.
"Gue pamit nganter laundry an dulu ya" ucap Lily sambil membawa beberapa tumpuk pakaian laundry.
Saat sudah membuka pintu, Lily terkejut karna saat itu ada seorang wanita paruh baya yang tersenyum manis.
"Mamat nya ada?" Tanya wanita itu.
Lily kemudian menengok kebelakang lalu kembali menghadap depan.
"Ada kok bu" ucap Lily membalas senyuman wanita itu. "Mat! Ada yang nyariin lo nih" teriak Lily lalu meninggalkan
"Iya bentar" balas Mamat teriak. Lalu ia menghampiri wanita itu.
"Eh ibu!" Ucap Mamat dan langsung menyalami ibunya.
"Nganter ini dulu ya" ucap Lily meninggalkan tempat Laundry.
"Iya mangga neng, mangga" balas ibu Mamat dengan logat khas sunda.
"Apaan nih bu?" Tanya Mamat mengambil rantang yang sedari tadi di pegang ibu Mamat.
"Makanan buat kita" sahut ibunya.
Ibu Mamat menengok ke kiri kanan dan akhirnya menemukan gadis cantik yang sedang merapikan meja kasir. Dia Mita.
Ibu Mamat berjalan mendekati Mita, saat sudah sampai di depan meja kasir ibu Mamat tersenyum lebar.
"Neng Mita yah? Neng Minta kan?" Tanya Ibu Mamat kegirangan.
"Iya" balas Mita lalu melirik ke Mamat seakan akan bertanya. Siapa wanita ini?.
"Ibu gue" ucap Mamat yang mengerti akan tatapan Mita.
"Ibu Mamat ya?" Tanya Mita sambil terkekeh. "Iya atuh neng" balas Ibu Mamat. Kemudian Mita menyalami Ibu Mamat.
"Apa kabar bu?" Tanya Mita sopan saat menyalami Ibu Mamat.
"Baik neng, Alhamdullilah sehat. Kan mau ketemu calon mantu" ucapan Ibu Mamat barusan membuat mata Mita melotot ke arah Mamat.
"Ma-maksudnya gimana ya bu?" Kata Mita sambil menggaruk lehernya yang tak gatal.
"Kan Mamat bilang, dia teh udah punya pacar namanya Mita" jelas Ibu Mamat. "Owhh... Mamat yang bilang" ulang Mita pada Ibu Mamat sambil tertawa habar dan menatap Mamat tajam.
"Iya, katanya orang nya baik sampai bikin dia berubah, jadi ganteng gini sekarang" jelas Ibu Mamat lagi seraya tersenyum senang ke arah Mamat dan Mita.
"Iya bu, si Mita ya bu, yang bikin Mamat makin ganteng" ucap Mamat lalu ikut tertawa habar seperti Mita dan Ibunya tertawa bahagia.
"Bisa aja kamu" balas Mita di sela tawanya dan masih menatap Mamat tajam.
"Ya udah atuh, kita makan bareng ibu udah bawain makanan" ajak Ibu Mamat.
"Eh iya iya, ayuukkk" ucap Mita antusias dan mengakhiri tawanya.
***
"Yaelah... kek ada yang mau jadi di designer beneran nih" seru Mamat menghampiri Mita yang sedang membaca majalah dan duduk dibangku taman kampus.
"Iya dong, gue kan emang beneran bisa bikin design" ucap Mita masih membaca majalah.
"Buat deket sama Dafa?" Tanya Mamat dengan tatapan tak suka.
"Yap"
"Hati-hati jangan terlalu ngarep entar jatoh kepeleset sakitnya minta Aminn"
"Dengerin ya Mat" ucap Mita mengalihkan pandangan nya pada Mamat. "Gue tuh dari dulu emang punya cita-cita pengen jadi designer, nah... kebetulan ada Dafa jadi tambah semangat dehhhh" seru Mita.
"Jadi designer tuh gak gampang Mit" lirih Mamat.
"Gue bakal buktin kalo gue bisa" tegas Mita dengan semangat.
Setelah Mita berkata demikian, terjadi keheningan diantara Mita dan Mamat. Tapi beberapa saat kemudian Mita memecahkan keheningan itu.
"Eum... Mamat, kalo bisa lo jangan boong lagi sama ibu, bukan apapa si tapi kesian ibu kalo beneran ngarep gue jadi mantu nya" ucap Mita jujur atas kejadian tadi pagi.
"Ya... mau gimana lagi, itukan hak nya ibu, gue ga bisa ngelarang"
"Iya juga si"
"Lagian ya, gue tuh pengen punya cewe yang cantik, pinter, dan ga model galak kaya lu!" Lalu tawa Mamat pun menggelegar.
"Ihhhh... lu tuh ya, nih rasa ini" ucap Mita lalu memukul Mamat menggunakan Majalah yang ia baca tadi.
***
Si Mita udah dibilang calon mantu aja sama Ibunya Mamat. Awokawoka.
Jangan lupa tekan tanda bintang di pojok kiri bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Designer Cantik [END]
Short StoryIni bukan cerita cowo ganteng yang kaya raya dan bertemu cewe cantik yang lugu dan sederhana. Melain kan cerita seorang cowo culun memiliki kepercayaan diri yang tinggi bersahabat dengan cewe cantik namun galak. Apa jadinya jika Mereka menjadi pacar...