Chapter 7

24 4 4
                                    

"Lo kan cuman masa lalu nya, jangan terlalu ngarep deh"

***

Malam yang cerah di sebuah rumah di komplek yang tenang. Ada seorang cewe cantik sedang menggambar sketsa design dengan teliti.

Drrrrtttdrrtttt...

Bunyi panggilan masuk ke ponsel cewe itu membuat ia menoleh dan melihat kontak Dafa tertera disana.

[Halo]

Iya kenapa daf?

[Lo besok sibuk ga?]

Enggak kok

[Kalo gitu pas banget. Lo besok mau ikut gue ke perkumpulan designer ga?]

Ngumpul sama designer lagi gitu?

[Iya. Lo mau kan]

Lo ga sama Nada?

[Cewe gue ga suka acara yang kek gitu.]

Okey.

Percakapan mereka berlanjut, entah membahas alamat tempat nya, bagaimana keadaan disana, dan apa saja yang akan mereka lakukan di acara itu.

Hingga tak mereka sadari jam sudah menunjukan pukul 21:30 berarti sudah setengah jam mereka berbincang di telpon.

Udah malam nih, gue mau siap-siap tidur dulu ya

[Okey bye.]

***

"Lo yakin ini tempat perkumpulan designer nya?" Tanya Mamat saat sudah berada di depan sebuah butik mewah.

"Yap" balas Mita semangat. Ia ke sini atas ajakan Dafa tadi malam.

"Padahal gue mau ngajak lo kerumah. Ibu ulang tahun" gumam Mamat tapi masih bisa di denger oleh Mita.

"Ee... Mat, gue nitip salam aja ya ke Ibu" ucap Mita tidak nyaman.

Belum sempat Mamat menjawab tiba-tiba dari arah belakang ada mobil berwarna silver terparkir di samping motor Mamat. Di mobil itu ada sepasang kekasih.

"Lo bilang gak ada Nada! Gimana sih" bisik Mamat pada Mita.

"Ya mana gue tau juga" imbuh Mita geram.

"Dafa" panggil Mita pada Dafa dan Nada yang sudah keluar dari mobil.

"Lo ngapain kesini ha?" Sinis Nada melihat keberadaan Mita.

"Dia kan designer juga, ya pasti diundang juga" bela Dafa pada Nada.

"Gak pantes lo ada disini tau gak! Yaudah ya... designer profesional mau lewat" ucap Nada lalu berjalan menggandeng Dafa masuk kedalam.

Mita menghentakan kaki nya berulang-ulang ia sangat geram dengan gaya alay Nada dan sindiran nya itu.

"Ayok" kesal Mita hendak menaiki motor Mamat.

"Bukan nya lo mau--"

"Gak Jadi!!"

"Lah katanya--"

"Batal aja"

"Terus--"

"Gak jadi Mamat, kita ke rumah ibu aja" sahut Mita untuk terakhir kali nya karna Mamat sangat memancing emosi nya.

Mamat terkekeh kemudian menyalakan motor nya.

"Berangkatttt" ucap nya menirukan suara seorang ojek di salah satu sinetron.

***

Saat sudah sampai di halaman rumah. Mata Mita berdecak kagum karna di halaman rumah itu terdapat beberapa jenis bunga yang tumbuh dan berpadu dengan warna rumah itu yang berwarna putih polos.

"Sampaiii" ucap Mamat mematikan motornya.

"Sorry ya, jadi ngerepotin lo tadi nyari kue" ucap Mamat tak nyaman.

"Eleh, gapapa kali. Sekalian datang dari tempat tadi juga" jawab Mita.

"Nah soal kejadian tadi itu jadi pelajaran buat lo, kalo si Dafa itu emang lebih milih cewe itu daripada lo, lo kan cuman masa lalu nya doang. Jangan terlalu ngarep dehh" ucap Mamat dengan muka serius.

"Ga usah bahas soal yang tadi deh, udah lah biarin aja" balas Mita kesal karna Mamat tidak pernah mendukung nya untuk mendekati Dafa.

Mamat hanya menghelas nafas panjang, ia sudah sering memberitau Mita agar tidak mendekati Dafa tapi hasil nya nihil. Mita tetap bersikeras untuk mendekati Dafa.

" Males gue, mending pulang aja" ucap Mita sambil melangkah kan kakinya, namun baru selangkah tangan sudah di tarik Mamat.

"Ehh... jangan pulang dong" mohon Mamat pada Mita.

"Pliss... hari ini aja lo bahagian Ibu, kesian Ibu hari ulang tahun nya ga pernah di rayain sama yang lain selain gue" lirih Mamat.

"Yaudah deh" ucap Mita lalu tersenyum manis pada Mamat dan dibalas anggukan oleh Mamat.

Tiba-tiba Ibu Mamat keluar dan menyapa kami berdua. "Eh udah pada datang"

Lalu Mita dan Mamat menyalami Ibu Mamat.

"Kita punya sesuatu buat ini nihhh" ucap Mamat sambil menaik turunkan alis nya.

"Wahhh... yaudah ayok masuk atuh" ucap Ibu mempersilahkan mereka masuk.

"Ayokk" balas Mamat semangat dan menggenggam tangan Mita tanpa menoleh pada Mita.

Mita pun kaget atas perlakuan Mamat yang tiba-tiba, tapi sedetik kemudian Mita membalas genggaman tangan Mamat.

Mereka pun masuk dalam rumah.

***
Tbc.

Ini kan aku bikin cerpen jadi dalam satu chapter itu gak terlalu panjang.

Dan mungkin chapter nya gak sampe 20 udah ending.
Vomet ya guyss!!

Designer Cantik [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang