Berhari-hari sudah dilewati Mita dengan berbagai kesibukan seperti kuliah, kerja dilaundry, menggambar design dan belajar menjahit bersama Ibu Mamat.
Semenjak kejadian tempo hari Mita semakin semangat untuk menjadi seorang designer.
Setiap waktu luang ia gunakan untuk menggambar sketsa design, tapi selalu saja ada Mamat yang mengganggunya, mulai dari menumpahkan air mineral ke kertas gambaran Mita, mengagetkan Mita, bertanya hal yang tak penting saat Mita sedang fokus, dan masih banyak lagi.
Kadang jika ada hari libur Mita akan pergi ke rumah Mamat untuk belajar menjahit. Untungnya jika ada Ibunya, Mamat tidak ada berani menggangu Mita malah Mamat akan membantu Mita dengan senang hati.
Mita malam ini berada di atas pagar kosannya ia sedang tersenyum mengingat kembali keusilan Mamat yang terus mengganggunya. Tiba-tiba ia mendapatkan telpon dari Caca untuk menemuinya di kafe milik Caca.
Setelah menempuh perjalanan 15 menit menggunakan taksi, Mita pun sampai di kafe milik Caca. Ia masuk kedalam dan langsung menghampiri Caca yang sedang berbincang dengan temannya.
"Caca" panggil Mita dan Caca menoleh sebentar kemudian berpamitan pada temannya.
"Hai Mita" sapa Caca.
"Kenapa lo manggil gue kesini? Kayanya tadi ditelpon penting banget" ucap Mita to the poin.
"Jadi gini loh Mit, gue mau ngasih tau lo sesuatu" ucap Caca sambil menunduk ia tampak kebingungan.
"Mita" panggil seseorang dari arah belakang.
Saat Mita menoleh kebelakang ternyata sudah ada Dafa disana. Caca pun gelagapan ia bingung harus bilang apa.
"Gue minta maaf atas kejadian yang kemarin itu ya" mohon Dafa pada Mita. Sebenarnya ia selalu berusaha menghubungi Mita tapi selalu tidak aktif.
Mita yang masih merasa kesal dengan Dafa pun mentapa sinis ke arah Dafa kemudian ia mengekang tangan Caca.
"Jadi lo manggil gue kesini cuman buat nyari masalah" ucap Mita tak sabaran.
"Gak Mit, gue gak nyari masalah cuman meluruskan jalannya biar gak bengkok" ucap Caca sambil terkekeh lalu Caca pergi meninggalkan Dafa dan Mita.
"Mita gue minta maaf" ucap Dafa lagi.
Mita hanya memutar bola mata malas kemudian melangkah pergi tapi tangannya dicekal oleh Dafa lalu ditangkis oleh Mita dan pergi begitu saja. Dan Dafa mengejar Mita.
Dilain tempat setelah kejadian Dafa dan Mita. Ada Mamat yang hendak keluar dari tempat Laundry tapi tiba-tiba Nada masuk dan melihat lihat tempat Laundry.
"Mau ngapain lo kesini?" Tanya Mamat masih santai.
"Ternyata bener ya kata Caca kalo Mita juga kerja di Laundry SAMA KAYA LO!" Ucap Nada sedikit menekan kalimat akhirnya.
"Aduhh... kesian ya! Katanya designer ternyata cuman pegawai Laundry. Dasar tukang bohong, tukang pamer!" Ucap Nada pura-pura prihatin.
"Salah ya kalo SEORANG PEGAWAI LAUNDRY PUNYA CITA-CITA JADI DESIGNER?! SALAHNYA DIMANA WOI?!" bentak Mamat pada Nada.
"Ga usah banyak bacot deh. Lo harusnya tau kalo jadi designer itu perlu modal yang banyak" balas Nada santai dan melipat tangan di dada.
Mamat hanya menatap Nada sinis, raut wajah nya seperti orang sedang menantang untuk berkelahi.
Tanpa berkata sepatah kata lagi Nada meninggalkan Mamat sendirian.
Masih di malam yang sama. Sekarang Dafa dan Mita sedang duduk berdua di kafe milik Caca. Karena tadi Dafa berhasil membujuk Mita.
"Mita, gue minta maaf banget ya. Gue gak tau kalo Nada bakal niru hasil design lo" ucap Dafa dengan muka memelas.
Sedangkan Mita masih enggan membuka suara. Ia masih bingung harus bagaimana.
Dafa menghelas nafas gusar "Sumpah Mit, gue gak tau kenapa design lo sampai ke tangan Nada. Mungkin dia sengaja buka hp gue terus liat design lo" ucap Dafa berbohong. Padahal kejadian sebenarnya tidak seperti itu.
Flashback On
"Design siapa nih?" Tanya Nada melihat sebuah foto di hp milik Dafa.
"Temen gue" balas Dafa.
"Designer juga?" Tanya Nada lagi.
Dafa menganggukkan kepalanya "Iya, tapi gak terlalu terkenal juga sih"
Kemudian Dafa berdiri dan pergi meninggalkan Nada sendirian dibutik.
Dan tanpa sepengetahuan Dafa, Nada mengirim foto design itu ke hp nya.
Flashback End
Mungkin kalo diliat dari kejadian sebenarnya Dafa tidak salah karna ia benar-benar tidak tau kalo Nada menjiplak foto itu.
Tapi Dafa tetap terpaksa bohong karna ia takut Mita tidak percaya dengannya.
"Udah-udah lo gak usah minta maaf lagi, dengan lo ngakuin kesalahan lo aja udah cukup kok. Gue tau lo gak bakal gitu orangnya, kan selama ini lo itu orangnya Baik" ucap Mita.
"Emang ya Mit, lo itu dari dulu gak pernah berubah, gak salah dulu gue pernah suka sama lo" ucap Dafa menatap wajah Mita.
"Apa si lo bisa aja" ucap Mita sedikit ngegas. Ya biar di puji gimana pun Mita tetap galak.
"Lo inget kan, gimana gue ngejar lo waktu SMA, gue ngirim surat sama lo terus bukannya dibalas malah dikasih nilai, lo kira kertas ujian" ucap Dafa sambil terkekeh.
Mita yang merasa tak enak pun tertawa hambar "ha hahaha... iya gue inget"
"Dan lo selalu nolak gue, waktu pertama kali lo nolak gue itu gue nangis 7 hari 7 malem" ucap Dafa lagi.
"Serius? Wah gila lo ya" balas Mita kemudian tertawa. Kali ini ketawanya beneran kagak boong kok.
"Lah diketawain? Adegan sedih tau itu" ucap Dafa lalu ikut tertawa bersama Mita.
***
-Next-
Vote dan komen ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Designer Cantik [END]
Short StoryIni bukan cerita cowo ganteng yang kaya raya dan bertemu cewe cantik yang lugu dan sederhana. Melain kan cerita seorang cowo culun memiliki kepercayaan diri yang tinggi bersahabat dengan cewe cantik namun galak. Apa jadinya jika Mereka menjadi pacar...