Sepulang Ibu Mamat dari kejadian dimana Mita hampir menabrak nya. Ibu Mamat langsung kembali bekerja menyelesaikan jahitan baju nya dengan perasaan kesal.
Tiba-tiba ada seseorang memeluk Ibu Mamat dari belakang. Siapa lagi kalo bukan Mamat anak kesayangannya.
"Ibu tau gak? Sekarang Si Mita udah punya butik loh, hebat kan pacar Mamat" ucap Mamat dengan senyum palsu.
"Udah kamu putus aja sama Mita. Ibu gak mau punya mantu tukang selingkuh" ucap Ibu masih fokus menjahit.
"Maksud Ibu apa?" Tanya Mamat.
"Ibu tadi liat dia jalan sama cowo lain" balas Ibu singkat.
"Salah liat kali bu" elak Mamat.
"Enggak kok, Ibu liat banget tadi dia jalan sama cowo lain" ucap Ibu dengan penuh keyakinan.
Mamat hanya menghela nafas pelan dan kemudian melepas pelukannya pada Ibu.
***
Malam ini Mamat memutuskan untuk pergi ke taman tempat biasanya Ia dan Mita menghabiskan waktu.
Mamat masih tak percaya dengan kelakuan Mita yang lebih memilih Dafa dari dirinya.
Saat ini ia sedang melamun, namun tiba-tiba ada sepasang sepatu warna putih dan betapa terkejutnya ia saat melihat siapa pemilik sepasang sepatu itu.
"Gue tau kita bakal ketemu disini" lirih Mamat melihat orang di depan nya saat ini.
"Mamat gue minta maaf" ucap Mita sambil menahan air matanya.
Mamat yang melihat Mita hendak menangis pun membawanya dalam pelukannya. Mita yang mendapat perlakuan hangat dari Mamat pun menangis segukkan.
"Udah Mit, gapapa" ucap Mamat mengelus pundak Mita.
"Gue gak bermaksud ngecewain Ibu, gue cuman ngejar impian gue Mat hiks" lirih Mita masih dalam dekapan hangat Mamat.
"Okey sekarang lo ikut gue" ucap Mamat kemudian menarik Mita menuju parkiran dimana motor vespa nya diparkirkan.
***
"Arghhhh... sekarang gue harus gimana!!?" Teriak Mita didalam kamarnya.
Ia baru saja pulang dari rumah Mamat. Sebenanrnya tadi Mamat mengajak nya untuk ke rumah dan minta maaf pada Ibu nya. Namun ternyata Ibu Mamat masih kesal dengan Mita hingga dia tak memperdulikan kedatangan Mita.
Sungguh Mita tak percaya akhirnya akan begini. Tapi mau bagaimana lagi ia sudah terlanjut mengecewakan Ibu Mamat.
Sekarang Mita hanya bisa berusaha agar butik nya tetap lancar dengan bantuan Dafa.
***
Pagi ini Mita sedang sibuk merapikan butik nya seorang diri. Rencananya ia akan membuka butik pada siang ini, tanpa bantuan Dafa.
Sungguh, Mita kerepotan merapikan butiknya sendirian. Sampai Mita tak sengaja menyenggol rak yang berisi patung baju itu berjatuhan. Refleks Mita melindungi kepalanya menggunakan tangan.
Satu
Dua
Tiga
Kok gak ada yang jatuh sih? -Batin Mita.
Karna merasa tak ada benda jatuh ke atas kepalanya, Mita pun mengangkat kepala. Betapa terkejut nya Mita saat melihat Mamat sedang memegang patung baju yang hampir menimpa Mita.
Kemudian Mita maju satu langkah dan berdiri tegap menghadap Mamat yang sedang meletakan patung baju itu kembali.
Tak hanya disitu. Mita kembali terkejut melihat Lily baru saja masuk kedalam butik nya. Lalu Mita menunjuk kearah Mamat dan Lily secara bergantian.
"Kalian?" Ucap Mita melihat Mamat dan Lily tersenyum lebar.
"Kita bakal bantuin lo buat ngerapiin butik" ucap Mamat santai.
"Ga usah, gak bakalan ada yang datang juga kok" ucap Mita.
"Ada kok, nih" ucap Lily kemudian memberikan sekertas brosur ke tangan Mita.
"Kalian, nyebarin brosur?" Tanya Mita saat melihat brosur itu beisi tentang butiknya.
"Iya lah" ucap Mamat bangga.
Sedetik kemudian mereka tertawa lepas dan mulai merapikan butik kembali.
Saat siang, waktu butik Mita dibuka tenyata lumayan banyak orang yang mampir ke butik Mita.
Sampai Mita sedikit kewalahan melayani pelanggan.
***
Tbc.
Gimana? Dapet gak adegen MamatMita nya? Aku yakin enggak sih:vVote dulu dong!
~Next~
KAMU SEDANG MEMBACA
Designer Cantik [END]
Short StoryIni bukan cerita cowo ganteng yang kaya raya dan bertemu cewe cantik yang lugu dan sederhana. Melain kan cerita seorang cowo culun memiliki kepercayaan diri yang tinggi bersahabat dengan cewe cantik namun galak. Apa jadinya jika Mereka menjadi pacar...