HAPPY READING
"Duh gimana nih udah jam 7:00, Angkot nggak datang-datang, sepuluh menit lagi kan,udah masuk" ujar Ara gelisah.
"Emm, apa gue bolos aja kali ya" ujarnya bimbang.
"Ahh nggak usah deh," katanya lagi.
Saat itu ada mobil berwarna hitam yang berhenti tepat di samping halte lalu seseorang menurunkan kaca mobil betapa kagetnya Ara saat mengetahui orang tersebut.
Orang itu memakai seragam batik yang sama dengan Ara.
Ara sangat tidak suka dengan sifat Rayhan yang dingin dan datar.
"Lo ngapain jam segini malah nyantai," tanya Rayhan heran.
Lu pikir gue nggak panik apa! Batin Ara.
"Gue lagi nunggu angkot" jawab Ara.
"Oh" kata Rayhan.
Oh doang, nggak peka banget jadi cowok, batin Ara kesal.
"Ayo naik" perintah Rayhan.
Nah, gitu dong, jadi cowok itu harus peka, batin Ara.
Kasian juga dia, batin Rayhan.
"Cepat masuk!" tegas Rayhan.
Ara pun mengangguk lalu masuk kedalam mobil Rayhan.
Sepuluh menit kemudian Ara dan Rayhan sudah sampai di depan gerbang karena gerbangnya sudah dikunci oleh satpam Rayhan membunyikan klakson lalu pagar pun dibuka oleh pak satpam.
"Aduh Rayhan telat lagi yah," ucap pak satpam yang bernama Ferdi.
"Iya pak, maaf" sesal Rayhan.
Pak satpam pun segera membuka gerbang.
"Makasih pak" Rayhan lalu memasukkan
mobilnya kedalam Pekarangan sekolah.Rayhan jika terlambat biasanya dia menitipkan mobilnya di bengkel samping sekolah lalu memanjat tembok untuk masuk kedalam tapi hari ini Rayhan tau kalo dia tidak sendiri jadi Rayhan masuk secara terang terangan.
Rayhan turun dari mobil setelah memarkirkan mobilnya di parkiran khusus siswa.
Tanpa sepatah katapun, Rayhan
meninggalkan Ara yang sudah lebih dulu turun dari mobil.Saat Ara dan Rayhan berada di koridor.
"Hei!!! Kalian Sini!" siapa lagi kalau bukan Ibu Kartini.
"Di hukum lagi" gumam Rayhan memutar bola matanya malas.
"Rayhan, Rayhan kamu lagi, kamu lagi! Ibu bosan liat muka kamu terus setiap hari" ucap kartini
"Namanya juga masa remaja bu, nikmati masa remaja dulu bu" celoteh Rayhan.
Bu kartini hanya menggelengkan kepalanya
"Eh kamu, anak baru itukan, Kenapa kamu bisa telat hah," Bentak kartini sambil menunjuk Ara."Ma-af bu saya nungguin angkot tapi nggak datang juga angkotnya. akhirnya ada kak Rayhan yang nolongin saya buat berangkat bareng ke sekolah" Ara jelas
"Aduhhh ya sudahh kamu dan Rayhan saya hukum! Rayhan kamu lari lapangan lima puluh kali dan kamu hormat bendera sampai bel istirahat berbunyi.mengerti!?" ucapnya tegas.
"Mengerti bu" serempaknya berdua.
Ara sangat haus sudah sepuluh menit Ara berdiri dan Rayhan masih sama ia berlari. Baju batik Rayhan basah gara-gara keringat yang membasahi dan menampilkan roti sobek. Ara yang melihat itu pun membulatkan matanya.
Omg Seksi banget sih Rayhan tapi sayangnya dingin, batin Ara.
Rayhan merasa haus, ia pun berlari menuju kantin untuk membeli air, setelah itu ia kembali dengan dua air mineral, satunya untuk Ara.
Rayhan mendekat ke arah Ara lalu langsung memberikan air dingin itu ke Ara.
Ara menoleh, sedikit kaget, Ara segera menerima air tersebut, jujur Ara juga haus dan langsung minum hingga tandas.
Ara-pun berterima kasih dan hanya di balas deheman oleh Rayhan.
Rayhan mengambil tasnya lalu melenggang pergi begitu saja entah kemana. Di sisi lain, ada seseorang yang sedari tadi melihat Ara dan Rayhan sedang mengepalkan tangannya.
Dia kemana sih, main tinggalin aja, batin Ara.
"Panas banget bisa-bisa foundation gue luntur" gumam Ara.
Bel istirahat pun berbunyi Ara segera berlari menuju toilet merapikan make up nya yang sudah sedikit luntur.
Setelah lima menit Ara selesai, Gadis itu berjalan dikoridor untuk menyimpan tasnya di kelas karena setelah Ara menyimpan tasnya di kelas Ara langsung ke kantin untuk menemui Elena dan Alia.
"Gue harus cepat nih, nanti Elena dan Alia nyariin gue" Gumam Ara. Ara mempercepat langkahnya menuju kelas karena sedari tadi siswa-siswi memperhatikan Ara.
Tak lama Ara sampai di depan kelas. Tak sengaja Ara bertabrakan dengan Elena.
"Ara! Lo dari mana aja sih, Kita khawatir sama lo" ucap Elena tiba-tiba.
"Iya Ra, dari mana aja lo," tanya Alia dengan raut wajah khawatir.
"Maaf" kata Ara menunduk. Ara pun menjelaskan semuanya kepada Elena dan Alia.
"What! Lo berangkat ke sekolah bareng Rayhan," ujar Alia histeris.
"Kecilin volume lu Alia" Kesal Elena .
"Sorry kelepasan" ujar Alia cengengesan.
"Yaudah yuk,kita ke kantin udah lapar nih gue" Ajak Elena sambil memegang perutnya.
"Yukk," ucap mereka serempak.
Elena memesan makanan sedangkan Ara dan Alia duduk manis di kuris.
Tak-lama Elena datang bersama makanannya.
Saat ingin menyantap makanan, seseorang datang menggebrak meja Ara. Elena yang memang gampang tersulut emosi langsung berdiri.
"Apa-apaan lo!" bentak Elena.
Cewek itu menunjuk Ara. "Dia udah berani dekat-dekat sama Rayhan, nggak usah sok kecentilan lo, Lo itu jelek nggak mungkin Rayhan mau sama lo!" tegasnya.
Elena tersenyum miring. "Gue tanya sama lo, Emang Rayhan siapa lo," Diam, cewek itu terdiam bisu. Elena terkekeh.
"Nggak bisa jawab kan," serkas Elena.
"Lo jadi adik kelas nggak usah ngelawan kakak kelas!" bentaknya.
"Semuanya gue sapu rata! Maupun itu kakak kelas gue kalo lo salah gue ngelawan" bentak Elena.
"Oh Iya, gue mau nanya bedaknya bisa tahan berapa abad, tebal amat neng" sindir Elena.
Karena tidak ingin menanggung malu, cewek itu melenggang pergi, seluruh siswa-siswi berbisik membicarakan Ara.
"Mereka siapa sih," tanya Ara.
"Cewek yang ngaku-ngaku pacarnya Rayhan itu namanya Caramel" jawab Elena.
"Dua lagi, itu dayang-dayangnya Caramel, mereka berdua itu cuma pengen duit Caramel, namanya Resti dan Fani" jelas Alia. Ara mengangguk paham.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd And Her Mission [ SUDAH TERBIT ]
Teen Fiction[ SUDAH TERSEDIA DI PLAYBOOK/PLAYSTORE ] Ara gadis badgirl yang ingin menyamar sebagai nerd disekolah elite. Misinya adalah ingin mencari teman tanpa melihat fisik dan harta. Pernyamarannya berjalan dengan lancar, tetapi seiring berjalannya waktu Ar...