Dia lagi

2K 118 1
                                    

HAPPY READING



Kring....kringg....

Alarm Ara berbunyi, Ara-pun mematikan alarm nya lalu duduk untuk mengumpulkan nyawanya.

Tok..tok..

"Ara bagun," ucap Garrel dari luar.

"Iyaa, udah bangun nih," ucap Ara suara
seraknya.

"Oh, yaudah cepat mandi kita berangkat bareng," Garrel. Ara pun berjalan lalu membuka pintu kamarnya.

"Bang, kok berangkat bareng sih, Aku naik angkot aja," protes Ara.

"Nggak, ntar kamu telat, hari ini kan, kita ulangan" ujar Garrel.

"Ya udah deh,aku mandi dulu," Kata Ara sambil menutup pintunya.

Saat Ara turun, banyak murid-murid yang memandang sinis bahkan mencaci maki Ara. Garrel hanya bisa mengelus lengan Ara.

Saat Ara berjalan di koridor. Ada yang menarik tangannya hingga Ara terdorong ke tembok.

"Heh, lo nggak kapok-kapok juga yah!" ucap Resty

Dia lagi. Batin Ara malas.

"Lo nggak kapok juga, masih ngebully orang, lo mau di skors lagi?!" ucap Elena.

"Lo nggak usah ikut campur deh, ini urusan Resty sama dia" ucap Caramel.

"Ini urusan gue juga asal lo tau!" Serkas Elena.

"Emangnya lo itu siapanya dia sih!" Bentak Resty sambil menarik rambut Ara.

Seluruh siswa-siswi berdatangan.

"Dia sahabat gue!" Bentak Alia.

"Hahahah......Apa! Gue nggak salah dengar, lo sahabat sama dia," sinis Caramel tertawa sambil menunjuk Ara.

"Salah HAH!?" ucap Elena teriak.

"Ya jelas lah salah!" teriak Resty tak-kalas keras.

"Salahnya apa coba!" Bentak Alia.

"Goblok! Secarakan kalian berdua cantik, kaya, gak pantes kali sama si cupu,mending lo gabung sama kita kan Caramel," Ujar Resty.

"Nggak, najis" ucap Elena dingin lalu menarik tangan Ara dan Alia pergi.

"Setan Lo!" umpat Caramel.

Setelan melaksanakan ujian di hari pertama, seluruh siswa-siswi diperbolehkan langsung pulang. Tetapi karena Ara, Elena dan Alia ingin ke kantin dulu untuk makan, mereka tidak pulang. Dan juga ada beberapa siswa-siswi ke kantin.

"Gue heran banget deh, sama Caramel cs, nggak kapok" ucap Alia.

"Hatinya sudah jadi batu" ceplos Ara. Elena tertawa.

Setelah makan di kantin, ketiga gadis itu menuju parkiran, Elena yang ingin mengantar Alia dan Ara ditolak secara halus oleh Ara. Katanya di jemput oleh sepupunya.

Elena dan Alia percaya begitu saja. Mereka berdua pamit meninggalkan Ara yang sedang berjalan menuju halte.

Ara mendapat pesan dari Garrel, Garrel menyuruh Ara ke bengkel tepatnya di samping sekolah.

Saat sampai Ara melihat Garrel yang sedang duduk bermain ponsel. Ara duduk di samping Garrel.

"Mobil kenapa," tanya Ara.

"Bannya dikempesin Galang si anak laknat" kesal Garrel.

"Kenapa di kempesin, kurang kerjaan aja" ucap Ara ikutan kesal.

"Gue nggak ngasih liat jawab tadi" ucap Garrel. Ara hanya menggelengkan kepalanya heran.

Tidak lama, ban mobil Garrel sudah terisi, Garrel membayar kepada montir itu. Ara segera masuk ke dalam mobil.

"Makasih mas," ucap Garrel lalu masuk ke dalam mobil.

Saat sudah sampai di rumah, Ara segera turun dan berlari masuk ke rumah.

"ARA PULANG!"

Garrel yang baru masuk, langsung menutup telinganya.

"Ohiya lupa, Bunda sama Papi kan, lagi di Bandung" ucap Ara.

"Kak, gue laper, go food yuk," ucap Ara.

"Iya, lo bersih-bersih, biar gue yang pesan" ucap Garrel.

Ara segera berlari naik tangga menuju kamarnya. Garrel yang melihat tingkah anak kecil Ara hanya bisa menggeleng.

Sudah lima belas menit Ara bersih-bersih tetapi belum juga turun, Garrel jadi heran.

"ARA, GUE HABISIN BARU TAU RASA," teriak Garrel.

"CK, IYA, GUE HABIS TELPONAN SAMA NOVLIN" teriak Ara.

Ara menyalakan tv lalu mencari siaran kartun dua anak kecil kembar yang tidak pernah besar-besar dan rambutnya tidak pernah tumbuh.

Fake Nerd And Her Mission  [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang